Refleksi Siklus I Hasil Penelitian Siklus I

membaca pemahaman dengan model word square siklus I. Siswa merasa senang dan tertarik dengan model pembelajaran tersebut. Siswa mengungkapkan penggunaan media word square sudah efektif dan memudahkan siswa dalam menulis membaca pemahaman. Namun, masih ada beberapa siswa yang belum memahami sepenuhnya penerapan model pembelajaran ini sehingga mereka merasa kesulitan dalam membaca pemahaman. Sebagian besar siswa yang memperoleh nilai berkategori baik dan sangat baik sudah dapat memahami penggunaan model word square dalam pembelajaran membaca pemahaman, tetapi beberapa siswa yang memperoleh nilai cukup dan kurang masih ada yang belum memahami penerapan model pembelajaran ini. Kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada siklus I dikarenakan proses dan interaksi pembelajaran antara guru dan siswa masih belum maksimal. Oleh karena itu, kekurangan-kekurangan tersebut akan menjadi bahan refleksi dan evaluasi bagi guru untuk diperbaiki pada pembelajaran siklus II.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan berdasarkan hasil tes dan hasil nontes pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square yang telah terlaksana pada siklus I. Hasil tes menunjukkan bahwa target penelitian belum tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas sebesar 63,83 yang masih belum memenuhi batas ketuntasan yang ditentukan oleh peneliti, yaitu 71. Siswa yang memperoleh nilai di atas 71 atau yang termasuk tuntas sebanyak 10 siswa, sedangkan18 siswa lainnya masih belum tuntas. Berdasarkan analisis hasil tes mmebaca pemahaman pada tiap aspek, diketahui kelemahan siswa teretak pada indikator menyususn pertanyaan tentang isi teks, sedangkan pada indikator menjawab pertanyaan tentang isi teks siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut menunjukkan siswa sudah mulai memahami penerapan model word square untuk menjawab pertanyaan tentang isi teks. Pada menyusun pertanyaan tentang isi teks, nilai yang masih kurang adalah pada semua aspek, yaitu aspek penggunaan kata tanya, susunan kalimat tanya, serta kesesuaian pertanyaan dengan jawaban yang disediakan. Oleh karena itu, guru harus memberikan pendalaman materi secara lebih intensif pada aspek-aspek tersebut. Berdasarkan hasil nontes siklus I yang diperoleh melalui deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru, catatan harian siswa, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto, diketahui bahwa perilaku siswa selama melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square menunjukkan karakter siswa dari segi keaktifan, kesantunan, kerjasama, kemampuan berbagi, dan kepercayaan diri yang masih perlu untuk diubah menjadi lebih baik. Hal tersebut dikarenakan belum semua siswa berperilaku positif. Masih ada sebagian siswa yang menunjukkan perilaku negatif dan belum sesuai dengan sikap yang terkandung dalam pendidikan karakter tersebut. Perilaku negatif tersebut antara lain masih ada siswa yang belum berani bertanya dan mengemukakan pendapat, bercanda dengan teman dan tidak memperhatikan penjelasan guru, berbicara dengan teman atau gaduh pada saat diskusi, mondar-mandir di kelas, kurang menghargai dan mengapresiasi teman yang sedang presentasi. Meskipun demikian, sebagian siswa yang lain juga sudah menunjukkan sikap dan perilaku positif. Berdasarkan hasil wawancara dan catatan harian siswa, diketahui siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square karena mereka belum pernah merasakan model pembelajaran semacam ini. Siswa mengaku memperoleh kemudahan dalam menemukan pemahaman mengenai isi teks dengan bantuan word square. Namun, sebagian siswa juga masih belum memahami penggunaan word square untuk memahami isi teks. Kesulitan tersebut antara lain dalam mencari jawaban dalam word square dan menghubungkannya dengan bacaan. Selain itu, saat diminta untuk menyusun pertanyaan siswa merasa kesulitan. Hal tersebut karena siswa belum pernah membuat soal sebelumnya. Latihan yang diberikan oleh guru dirasa masih kurang, sehingga pemahaman siswa dalam menyusun soal belum maksimal. Hal dibuktikan dari hasil tes siswa aspek penggunaan kata tanya. Saran siswa adalah guru lebih memberikan latihan yang lebih banyak pada siswa dan tidak terlalu terburu-buru dalam menyampaikan materi karena siswa belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan model ini. Guru juga tidak perlu terlalu serius karena siswa lebih senang jika ada selingan canda. Selain itu, siswa memberikan saran agar topik yang dipilih guru lebih mudah dipahami. Berdasarkan uraian tersebut, guru menyusun rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran membaca pemahaman dengan media word square siklus II untuk mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan yang dilakukan guru adalah menyusun rencana pembelajaran yang lebih sistematis, penggunaan media yang maksimal, memberikan penjelasan secara lebih mendalam tentang penerapan word square, memberikan perhatian yang lebih besar kepada siswa yang masih belum tuntas, memberikan selingan canda, dan tidak terlalu serius agar lebih akrab dengan siswa sehingga siswa mengubah perilaku menjadi positif, serta memberikan latihan dalam menjawab dan menyusun soal. Hasil refleksi tersebut sebagai acuan untuk memperbaiki hasil pada siklus II, sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal. Perbaikan-perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca pemahaman pada pembelajaran siklus II. Selain itu, perilaku siswa dapat berubah dari negatif ke arah yang positif dalam pembelajaran membaca pemahaman. Dengan demikian, hasil penelitian yang ditargetkan dapat tercapai secara maksimal.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SD NEGERI 1 MATARAM GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI MODEL WORD SQUARE SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

1 40 226

Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 8 132

PENDAHULUAN PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I KANDANGREJO KABUPATEN GROBOGAN.

0 2 8

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENERAPKAN MODEL WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II Peningkatan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menerapkan Model Word Square Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Sempukerep, S

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Activity (DRA) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Paseh Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK SKRAMBEL BAGI SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakulan Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakulan Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 2 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK SKRAMBEL Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakulan Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 2 17