informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, 6 memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, 7 mengkonfirmasikan atau menolak
prediksi, 8 menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajarai tentang
struktur teks, 9 menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Setiap individu memiliki tujuan membaca yang berbeda-beda, bergantung
pada kebutuhan masing-masing kepentingan pembaca. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca yaitu untuk
menemukan informasi dari bahan bacaan yang dibacanya. Bahan bacaan menyesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan pembaca.
2.2.1.3 Jenis-jenis Membaca
Berkaitan dengan
jenis-jenis membaca,
Tarigan 1994:12-13
mengungkapkan bahwa berdasarkan ada atau tidaknya suara membaca dibagi menjadi menjadi dua jenis, yaitu membaca nyaring atau membaca bersuara dan
membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat
bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan
seorang pengarang. Berbeda dengan membaca nyaring, membaca dalam hati hanya menggunakan ingatan visual visual memory yang melibatkan pengaktifan
mata dan ingatan. Membaca jenis ini dibagi menjadi membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya
meliputi sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin. Membaca intensif adalah studi seksama, telaah isi penggunaan terperinci yang dilaksanakan di
dalam kelas terhadap suatu tugas pada kegiatan membaca. Membaca ekstensif dibagi menjadi membaca survey survey reading,
membaca sekilas skimming reading, dan membaca dangkal superficial reading. Membaca survey yaitu mengenali bahan sebelum membacanya secara
lengkap agar cepat menemukan bahan bacaan yang dibutuhkan. Membaca sekilas skimming merupakan kegiatan membaca yang membuat mata kita bergerak
dengan cepat, melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi. Membaca dangkal superficial reading dilakukan demi
kesenangan, bahasa bacaan tidak mendalam, membaca ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang.
Membaca intensif dibagi menjadi membaca telaah isi content study reading, dan membaca telaah bahasa linguistic studi reading. Membaca telaah
isi content study reading menuntut adanya ketelitian, pemahaman, kekritisan serta terampil dalam menangkap ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Membaca
telaah bahasa linguistic studi reading membaca untuk mengetahui bahasa pada yang lebih khusus.
Membaca telaah isi content study reading dibagi menjadi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Membaca teliti
membaca keseluruhan dengan seksama untuk menentukan perincian-perincian penting. Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami isi bacaan. Membaca
kritis yaitu membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam evaluasinya, serta analitis dan bukan hanya mencari kesalahan.
Membaca ide adalah kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Membaca telaah bahasa mencakup membaca bahasa asing dan membaca sastra. Membaca bahasa bertujuan untuk memperbesar daya kata dan
mengembangkan kosa kata. Membaca sastra untuk menikmati keindahan sastra. Sependapat dengan Tarigan, Deni 2010 mengungkapkan bahwa membaca
merupakan aktivitas yang kompleks. Berdasarkan ada tidaknya suara, Deni membagi membaca menjdi dua jenis yaitu membaca yang bersuara dan membaca
tidak bersuara membaca dalam hati. Membaca yang bersuara yaitu suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca
bersama-sama orang lain. Jenis membaca ini meliputi membaca nyaring dan keras, membaca teknik, dan membaca indah. Sementara itu, membaca yang tidak
bersuara dalam hati, yaitu aktivitas membaca dengan mengandalkan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Jenis membaca ini biasa
disebut membaca dalam hati, yang mencakupi: membaca teliti, membaca pemahaman, membaca ide, membaca kritis, membaca telaah bahasa, membaca
skimming, membaca cepat. Jenis membaca bersuara yang pertama adalah membaca nyaring dan keras,
yakni suatu kegiatan membaca yang dilakukan dengan keras, dalam buku petunjuk guru bahasa Indonesia untuk SMA disebut membacakan. Membacakan
berarti membaca untuk orang lain atau pendengar, guna menangkap serta memahami informasi pikiran dan perasaan penulis atau pengarangnya. Membaca
nyaring ini biasa dilakukan oleh guru, penyiar TV, penyiar radio, dan lain-lain. Selanjutnya yaitu membaca teknik, membaca jenis ini biasa disebut
membaca lancar. Dalam membaca teknik, pembaca harus memperhatikan cara atau teknik membaca yang meliputi cara mengucapkan bunyi bahasa yang
meliputi kedudukan mulut, lidah, dan gigi, cara menempatkan tekanan kata, tekanan kalimat dan fungsi tanda-tanda baca. Hal ini bertujuan agar dapat
menimbulkan intonasi yang teratur, kecepatan mata yang tinggi, dan pandangan mata yang jauh.
Selanjutnya adalah membaca indah. Membaca indah merupakan salah satu teknik membaca yang memperhatikan teknik membaca. Hampir sama dengan
membaca teknik, membaca jenis ini memperlihatkan teknik membaca terutama lagu, ucapan, dan mimik membaca sajak dalam apresiasi sastra.
Sementara itu, jenis membaca yang tidak bersuara yang pertama adalah membaca teliti. Membaca teliti yaitu membaca yang menuntut suatu pemutaran
atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh. Jenis yang kedua adalah membaca pemahaman, yaitu membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan
memahami dan menguasai isi bacaan. Membaca jenis inilah yang akan penulis kaji lebih dalam lagi. Selanjutnya adalah Membaca ide, yaitu membaca dengan
maksud mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. Jenis membaca yang lain adalah membaca kritis, yaitu membaca yang
dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
Membaca telaah bahasa yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu membaca bahasa asing dan membaca sastra. Membaca bahasa asing yaitu kegiatan
membaca yang tujuan utamanya adalah memperbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. Sementara itu, membaca sastra yaitu membaca yang
bercermin pada karya sastra dari keserasian keharmonisan antara bentuk dan keindahan isi.
Jenis lain dari membaca tidak bersuara adalah membaca sekilas skimming. Membaca sekilas adalah cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide
pokok. Sementara itu, membaca cepat adalah keterampilan memilih isi bahan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan kita, yang ada relevansinya dengan kita,
tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan.
Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Satata 2010:1-2 membagi keterampilan membaca menjadi dua tingkatan, yaitu membaca tingkat dasar dan
membaca tingkat lanjut. Membaca tingkat dasar adalah kemampuan menyuarakan lambing-lambang tulisan yang disampaikan penulisnya. Sementara itu, membaca
tingkat lanjut adalah kemampuan memahami lambing-lambang tulisan yang diungkapkan penulisnya melalui sebuah bacaan. Satata kemudian membagi
membaca tingkat lanjut menjadi membaca kritis, membaca cepat, membaca indah, membaca teknik, dan membaca intensif.
Uraian di atas menunjukkan berb
agai jenis membaca menurut parv ahli
.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses membaca dibagi menjadi dua jenis, yaitu membaca bersuara dan membaca dalam hati. Salah satu
jenis membaca dalam hati adalah membaca pemahaman.
2.2.2 Membaca Pemahaman