Kepercayaan Diri Hasil Penelitian Siklus II

4,38 atau berkategori baik. R10 memperoleh skor sebesar 0,63 atau berkategori baik. R22 juga memperoleh skor berkategori baik sebesar 1,25. Sementara dua siswa yang memperoleh skor berkategori kurang adalah R17 dan R26 masing- masing sebesar –1,9. Hasil sosiometri aspek kemampuan bekerja sama pada siklus II menunjukkan bahwa semua anggota kelompok telah mampu bekerja sama dan berbagi dalam kegiatan diskusi kelompok. Hal tersebut terlihat dari tidak ada siswa yang memperoleh skor berkategori sangat kurang. Semua kelompok telah mengalami peningkatan pada perolehan skor rata-rata kelompok. Tidak ada kelompok yang skor rata-ratanya mencapai kategori cukup atau kurang, melainkan semuanya mencapai kategori baik. Skor rata-rata kelompok 1 dan 3 adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 3,33 berkategori baik, sedangkan skor rata- rata kelompok 4 adalah yang terendah, yaitu sebesar 1,67 atau berkategori baik. Kelompok 2 memperoleh skor rata-rata kelompok sebesar 3,1. Sementara itu, kelompok 5 memperoleh skor rata-rata kelompok berkategori baik, yaitu sebesar 2. Sementara itu, kelompok Budaya memperoleh skor rata-rata kelompok sebesar 1,7. Hasil tersebut menunjukkan perubahan yang signifikan pada aspek kemampuan bekerja sama dan berbagi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok dari siklus I ke siklus II.

4.13.3.3 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri siswa terlihat pada pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square siklus II berlangsung. Berdasarkan catatan harian guru, pada saat kegiatan pembelajaran siswa sudah berani untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat. Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran pada siklusI. Pada siklus I siswa masih malu dan ragu, namun di siklus II siswa sudah mulai aktif bertanya. Selain itu, kepercayaan diri siswa juga terlihat saat awal pembelajaran. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan media word square, dan menawarkan kepada siswa untuk menunjukkan kata tanya yang biasa digunakan untuk menyusun kalimat tanya. Dalam proses tersebut, siswa terlihat antusias untuk maju dan menunjukkan kata tanya. Kepercayaan diri siswa juga terlihat ketika siswa diminta untuk maju menuliskan pertanyaan yang telah disusun oleh kelompoknya. Siswa juga percaya diri ketika membacakan hasil diskusi. Hal tersebut membuat suasana kelas menjadi kondusif dan menyenangkan. Aktivitas siswa pada saat presentasi yang memperlihatkan kepercayaan diri siswa dan keaktifan siswa menanggapi teman yang berpresentasi dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 9. Aktivitas Kepercayaan Diri Siswa pada Siklus II Hal tersebut terlihat pada gambar pertama dan kedua terdapat siswa yang berani maju mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa lain terlihat memperhatikan dan pada gambar kedua terlihat siswa lain mengangkat tangan mennaggapi presentasi temannya. Gambar kelompoknya. Sementara itu, gambar keempat menunjukkan siswa yang percaya diri dan antusias untuk maju menunjukkan kata tanya. Namun demikian, kepercayaan diri siswa belum bisa maksimal karena untuk dapat maju ke depan kelas siswa masih di dampingi oleh guru. Berdasarkan uraian catatan harian guru dan dokumentasi foto tersebut, dapat diketahui kepercayaan diri siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi atau hasil pekerjaan sudah memuaskan. Siswa sudah mengenal guru dan mulai terbiasa dengan metode diskusi dan presentasi sehingga rasa percaya diri siswa pada saat berpresentasi juga meningkat. Selain itu, siswa yang menyimak presentasi sudah aktif dan apresiatif terhadap siswa yang berpresentasi.

4.13.3.4 Kemampuan Berbagi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SD NEGERI 1 MATARAM GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI MODEL WORD SQUARE SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

1 40 226

Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 8 132

PENDAHULUAN PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I KANDANGREJO KABUPATEN GROBOGAN.

0 2 8

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENERAPKAN MODEL WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II Peningkatan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menerapkan Model Word Square Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Sempukerep, S

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Activity (DRA) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Paseh Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK SKRAMBEL BAGI SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakulan Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakulan Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 2 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK SKRAMBEL Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakulan Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 2 17