4.1.2.2 Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa setelah
Melaksanakan Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Model Word Square Siklus I
Hasil tes membaca pemahaman siklus I menunjukkan peningkatan dari hasil prasiklus. Pada siklus I, siswa sudah mampu membaca pemahaman dengan
model word square, serta memperoleh nilai dengan kategori cukup setelah diberi penjelasan dan
latihan oleh guru. Aspek penilaian didasarkan pada dua indikator yang dijabarkan dalam aspek-aspek tertentu, yaitu: 1 menjawab pertanyaan dengan tepat;
menjawab pertanyaan, menjawab pertanyaan dengan tepat, 2 menyusun pertanyaan tentang isi teks; kesesuaian kata tanya yang digunakan, susunan kalimat tanya, kesesuaian
pertanyaan dengan jawaban yang disediakan. Hasil tes menulis argumentasi pada siklus I dijelaskan pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Tes Membaca Pemahaman pada Siklus I
Kategori Interval
F Bobot
Skor Persentase
Nilai Rata-rata
Ketuntasan
Sangat baik 86-100
1 86
3,45 185129=
63,83 kategori
cukup 1029 x
100= 34,48
Baik 71-85
9 679
31,03 Cukup
56-70 15
919 51,72
Kurang 40-55
2 97
6,90 Sangat kurang
0-39 2
70 6,90
Jumlah 29
1851 100
63,83 34,48
Berdasarkan data pada tabel 6, diketahui nilai rata-rata siswa mencapai 63,83 yang termasuk dalam kategori cukup. Terdapat satu siswa yang
memperoleh nilai berkategori baik atau sebesar 3,45. Siswa yang memperoleh nilai berkategori baik sebanyak 9 siswa atau sebesar 31,03. Sementara itu, siswa
yang memperoleh nilai berkategori cukup lebih dari setengah jumlah siswa, yakni sebanyak 15 siswa atau sebesar 51,72, sedangkan siswa yang memperoleh nilai
berkategori kurang sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,90. Sebanyak dua siswa memperoleh nilai berkategori sangat kurang, atau sebesar 6, 90. Ketuntasan
dihitung berdasarkan jumlah siswa yang sudah memenuhi standar ketuntasan penelitian, yaitu siswa yang memperoleh nilai berkategori baik dan sangat baik
atau sebanyak 10 siswa dengan tingkat ketuntasan sebesar 34,48. Hasil tes pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan hasil tes
prasiklus. Namun, nilai rata-rata kelas masih berkategori sama, yaitu cukup. Jika dibandingkan dengan hasil tes prasiklus, hasil tes siklus I mengalami peningkatan
sebesar 10,97 atau sebesar 20,75, yaitu dari 52,86 menjadi 63,83. Siswa kelas III SD N Harjowinangun 1 yang berjumlah 29 siswa belum semua mencapai nilai
tuntas. Sebanyak 1 siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat baik dan 9 siswa yang memperoleh nilai berkategori baik dapat dinyatakan tuntas, sementara
15 siswa yang memperoleh nilai berkategori cukup, 2 siswa yang memperoleh nilai berkategori kurang, dan 2 siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat
kurang dianggap belum tuntas karena belum memenuhi standar nilai sebesar 71. Peningkatan hasil membaca pemahaman pada siklus I menunjukkan
penggunaan model word square sudah cukup efektif bagi sebagian siswa. Akan tetapi, belum semua siswa memahami sepenuhnya penggunqqn model tersebut.
Siswa mengaku belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan model
tersebut, sehingga sebagian besar masih merasa bingung dan belum paham. Siswa masih belum terbiasa untuk memahami bacaan, menjawab soal melalui word
square, serta belum terbiasa membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang disediakan dan bacaan yang dibaca. Hal tersebut menjadi refleksi bagi guru
sebagai peneliti untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.
4.1.2.2.1 Hasil Tes Membaca Pemahaman Aspek Mampu Menjawab Soal
Hasil membaca pemahaman aspek menjawab semua soal termasuk salah satu aspek yang menunjukkan penerapan menjawab soal pada indikator menjawab
soal dengan tepat. Aspek tersebut menuntut siswa untuk dapat semua soal yang disajikan. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 7. Hasil Membaca Pemahaman Aspek Menjawab Soal Kategori
Skor F
Bobot Skor
Persentase Rata-rata
BS Nilai
Sangat baik 5
24 120
82,76 13929=
4,79 kategori
sangat baik
139295x 100=
95,86 kategori
sangat baik
Baik 4
4 16
13,79 Cukup
3 1
3 3,45
Kurang 2
- -
Sangat kurang 1
- -
Jumlah 29
139 100
4,79 95,86
Pada tabel 7, dapat dilihat bahwa hasil membaca pemahaman aspek menjawab semua soal dalam kategori sangat baik. Sebanyak 24 siswa atau
82,76 memperoleh skor berkategori sangat baik dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dengan menjawab semua soal yang disajikan. Sebanyak 4 siswa
memperoleh skor berkategori baik atau sebesar 13,79. Satu siswa lain memperoleh skor berkategori cukup atau sebesar 3,45. Sementara itu, tidak satu
pun siswa yang memperoleh skor berkategori kurang dan sangat kurang. Bobot skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 4,79 dan termasuk dalam kategori
sangat baik. Rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 95,86 juga termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
mengalami kemudahan dalam menjawab soal.
4.1.2.2.2 Hasil Tes Membaca Pemahaman Aspek Menjawab Soal dengan
Tepat
Pada aspek menjawab semua pertanyaan dengan tepat, siswa menjawab soal melalui word square. Siswa mencari jawaban yang telah ada dalam word
square yang telah disamarkan dengan huruf. Setelah menemukan kata yang menjadi jawaban, siswa kemudian menghubungkan jawaban tersebut dengan
soaldan bacaan yang telah dibaca. Kemudian menempatkan jawaban pada tempat yang telah ditentukan. Siswa dapat menemukan 5 kata yang menjadi jawaban.
Semakin banyak kata yang ditemukan, maka semakin mudah siswa untuk menjawab soal dan memahami isi teks. Hasil membaca pemahaman pada aspek
menjawab soal dengan tepat diperlihatkan pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Hasil Membaca Pemahaman Aspek Menjawab Soal dengan Tepat
Kategori Skor
F Bobot
Persentase Rata-rata
BS Nilai
Sangat baik 5
7 35
24,14 10529=
3,62
kategori baik
105295x 100=
72,41 kategori
baik Baik
4 9
36 31,03
Cukup 3
10 30
34,48 Kurang
2 1
2 3,45
Sangat kurang 1 2
2 6,90
Jumlah 29
105 100
3,62 72,41
Hampir sama dengan hasil tes aspek sebelumnya, data pada tabel 8 juga menunjukkan keberhasilan siswa pada aspek menjawab pertanyaan dengan tepat.
Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai sebesar 72,41 dengan kategori baik. Bobot skor rata-rata yang diperoleh juga berkategori baik, yaitu sebesar sebesar
3,62. Sebanyak 7 siswa memperoleh skor berkategori sangat baik atau sebesar 24,14, sedangkan 9 siswa memperoleh skor berkategori baik atau sebesar
31,03. Sepuluh siswa atau sebesar 34,48 memperoleh skor berkategori cukup. Sementara itu, satu siswa memperoleh skor dalam kategori kurang atau sebesar
3,45 dan dua siswa memperoleh skor dalam kategori sangat kurang atau sebesar 6,90.
4.1.2.2.3 Hasil Tes Membaca Pemahaman Aspek Kesesuaian Kata Tanya
Aspek kesesuaian kata tanya yang digunakan dalam menyusun pertanyaan termasuk aspek utama dalam indikator menyusun pertanyaan tentang isi teks.
Kata tanya yang digunakan harus sesuai dengan jawaban yang disediakan dan sesuai dengan isi teks bacaan yang disajikan. Hasil tes aspek kesesuaian kata
tanya yang digunakan dalam menyusun pertanyaan dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Hasil Membaca Pemahaman Aspek Kesesuaian Kata Tanya Kategori
Skor F
Bobot Persentase
Rata-rata BS
Nilai
Sangat baik 5
0,00 7629=
2,62
kategori cukup
76295x 100= 52,41
kategori cukup
Baik 4
1 4
3,45 Cukup
3 18
54 62,07
kurang 2
8 16
27,59 sangat kurang 1
2 2
6,89 Jumlah
29 76
100 2,62
52,41
Berdasarkan data pada tabel 9, diketahui siswa belum dapat membuat soal dengan maksimal. Hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh hanya
mencapai kategori cukup, yaitu sebesar 52,41. Sementara bobot skor rata-rata yang diperoleh juga termasuk kategori cukup, yaitu sebesar 2,62. Belum ada siswa
yang memperoleh skor sangat baik. Hanya terdapat satu siswa atau sebesar 3,45 yang memperoleh skor berkategori baik. Sebanyak 18 siswa atau sebesar 62,07
memperoleh skor berkategori cukup. Sebanyak 8 siswa atau 27,59 memperoleh skor berkategori kurang. Sementara itu terdapat dua siswa yang dan tidak ada
siswa yang memperoleh skor berkateg memperoleh nilai kategori sangat kurang atau 6,89.
4.1.2.2.4 Hasil Tes Membaca Pemahaman Aspek Menyusun Kalimat Tanya
Suatu pertanyaan harus disusun secara sistematis agar pembaca dapat mengetahui isi pertanyaan tersebut dengan jelas. Oleh karena itu, siswa harus
menyusun pertanyaan dengan runtut agar orang tahu bahwa siswa tersebut mengetahui isi teks yang dibaca dengan baik. Hasil tes membaca pemahaman
aspek menysun kalimat tanya dijelaskan pada tabel 10.
Tabel 10. Hasil Membaca Pemahaman Aspek Menyusun Kalimat Tanya
Kategori Skor
F Bobot
Persentase Rata-rata
BS Nilai
Sangat baik 5
1 5
3,45 6029=
2,07
kategori kurang
60295x 100= 41,38
kategori kurang
Baik 4
1 4
3,45 Cukup
3 4
12 13,79
Kurang 2
16 32
55,17 Sangat kurang
1 7
7 24,14
Jumlah 29
60 100
2,07 41,38
Sebagian besar siswa belum mampu menyusun pertanyaan dengan runtut. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil membaca pemahaman aspek menyusun
pertanyaan pada tabel 10 yang mencapai nilai rata-rata sebesar 41,38 atau dalam kategori kurang dan bobot skor rata-rata sebesar 2,07 atau dalam kategori kurang.
Masing-masing hanya 1 siswa memperoleh skor berkategori sangat baik dan baik atau sebesar 3,45, 12 siswa memperoleh skor berkategori cukupatau sebesar
13,79. Sementara itu terdapat 16 siswa memperoleh skor berkategori kurang atau sebesar 55,17, dan terdapat 7 siswa memperoleh skor berkategori sangat
kurang atau 24,14.
4.1.2.2.5 Hasil Tes Membaca Pemahaman Aspek Kesuaian Pertanyaan
dengan Jawaban yang disediakan dan isi bacaan
Pada aspek kesuaian pertanyaan dengan jawaban yang disediakan dan isi bacaan, penilaian didasarkan atas isi dari pertanyaan tersebut. Hasil membaca
pemahaman aspek kesesuaian pertanyaan dengan jawaban dan isi teks dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Hasil Membaca Pemahaman Aspek Kesesuaian pertanyaan dengan jawaban yang disediakan
Kategori Skor
F Bobot
Persentase Rata-rata
BS Nilai
Sangat baik 5
- -
- 4929=
49295X 100=
Baik 4
- -
-
Cukup 3
5 15
17,24 1,69
kategori kurang
33,79 kategori
kurang Kurang
2 10
20 34,48
Sangat kurang 1
14 14
48,28 Jumlah
29 49
100 1,69
33,79
Tabel 11 menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa untuk menyusun pertanyaan masih kurang. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil
membaca pemahaman aspek kesesuaian isi pertanyaan dengan jawaban dan isi pada tabel 11 yang mencapai nilai rata-rata 33,79 atau dalam kategori kurang dan
bobot skor rata-rata sebesar 1,69 atau dalam kategori kurang. Belum adasiswa yang mencapai nilai berkategori baik dan sangat baik. Sebanyak 5 siswa
memperoleh skor berkategori cukup atau sebesar 17,24, 10 siswa memperoleh skor berkategori kurang atau sebesar 34,48, dan 14 siswa memperoleh skor
berkategori sangat kurang atau sebesar 48,28.
4.1.2.3 Perubahan Perilaku Siswa setelah Melaksanakan Pembelajaran