Pembahasan meliputi peningkatan proses pembelajaran, peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa, dan perubahan perilaku siswa setelah melaksanakan
pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square. Pembahasan ketiga hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.
4.2.1 Peningkatan Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan
Model Word Square
Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square dilakukan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus
terdiri atas dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri atas tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan inti berisi eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Meskipun demikian, proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I tidak sama persis dengan proses pembelajaran pada siklus II. Perbedaan
tersebut dikarenakan adanya refleksi atas pembelajaran siklus I untuk proses perbaikan pada siklus II sehingga diperoleh hasil yang lebih maksimal.
Peningkatan proses pembelajaran tersebut dipaparkan sebagai berikut. Pada tahap pendahuluan siklus I, pembelajaran yang dilakukan, yaitu guru
mengondisikan dan melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pembelajaran membaca pemahaman yang
akan dilaksanakan. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, siswa terlihat cukup antusias dan berinteraksi secara baik dengan guru. Siswa bersedia
menjawab dan mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan dan manfaat
pembelajaran. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat kurang memperhatikan dan asyik berbicara dengan teman sebangkunya.
Sementara itu, berdasarkan deskripsi perilaku ekologis, kegiatan pendahuluan pada siklus II memperlihatkan siswa sudah tidak canggung lagi
dengan guru sehingga guru lebih mudah mengondisikan dan melakukan apersepsi. Pada saat guru mengumumkan hasil membaca pemahaman siklus
I, siswa juga terlihat antusias dan penasaran dengan hasil nilai mereka. Guru memberikan motivasi bagi siswa yang nilainya masih berkategori
cukup dan kurang agar lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembelajaran dan lebih banyak berlatih.
Proses tanya jawab juga berlangsung dengan baik. Guru memberi pertanyaan umpan balik mengenai
kemudahan dan kesulitan yang masih dialami siswa pada pembelajaran siklus I. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan percaya diri. Siswa juga
tidak canggung ketika diminta untuk mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran.
Pada tahap inti pertemuan pertama siklus I, siswa diberi pemahaman tentang hakikat membaca pemahaman dan penerapan model word square dan
dalam membaca pemahaman. Kegiatan tersebut dilakukan melalui proses tanya jawab dengan siswa. Berdasarkan catatan harian guru, selama proses tersebut,
siswa terlihat aktif menanggapi, berkomentar, dan bertanya. Kegiatan diskusi juga berlangsung baik, tertib, dan lancar. Tetapi masih ada beberapa siswa yang terlihat
kurang aktif. Pada saat membacakan hasil diskusi, siswa sudah terlihat aktif.
Hanya saja ada beberapa perwakilan kelompok yang masih merasa canggung dan malu untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
Sementara kegiatan inti pertemuan pertama pada siklus II, guru memberi pemecahan kesulitan yang dirasakan siswa dalam membaca
pemahaman pada pertemuan sebelumnya, antara lain dengan menggunakan media
word square yang berisi kata tanya. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah siswa yang belum begitu mampu untuk menyusun
pertanyaan tentang isi teks. Guru juga memberi pendalaman materi tentang
penggunaan word square dalam pembelajaran membaca pemahaman karena masih ada siswa yang belum memahami sepenuhnya pada siklus I. Berdasarkan
catatan harian guru, selama proses tersebut, siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dengan serius, berdisiplin, dan bersungguh-
sungguh. Siswa diberi penguatan dan pemahaman pada aspek-aspek membaca pemahaman yang nilainya masih belum tuntas pada pertemuan
siklus I, yaitu aspek menentukan kata tanya yang tepat, aspek menyusun
pertanyaan dengan tepat, dan aspek kesesuaian pertanyaan dengan jawaban agar
siswa dapat menulis sesuai dengan target. Selama dijelaskan, siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan aktif bertanya. Berdasarkan
hasil sosiometri, kegiatan diskusi berlangsung dengan baik, tertib, dan lancar. Siswa terlihat aktif dan bersungguh-sungguh dalam berdiskusi. Siswa
juga aktif bertanya pada saat mengalami kesulitan dalam diskusi dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada saat dijelaskan oleh guru.
Pada saat membacakan hasil diskusi, siswa juga terlihat aktif dan percaya diri.
Peningkatan proses pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square dari siklus I ke siklus II dapat diketahui dengan membandingkan
hasil dikumentasi foto. Peningkatan tersebut diperlihatkan pada gambar 10 berikut ini.
Gambar 10.
Perbandingan Proses
Pembelajaran Membaca
Pemahaman dengan Model Word Square Siklus I
dan Siklus II
Gambar 10 memperlihatkan perbandingan aktivitas siswa pada saat proses penelitian siklus I dan siklus II. Gambar siklus I dan siklus II masing-masing
memperlihatkan aktivitas siswa saat proses pembelajaran. Pada gambar siklus I, siswa terlihat kurang serius dalam mengikuti pembelajaran.beberapa siswa terlihat
tidak memperhatikan pelajaran dengan baik sehingga siswa kemampuan membaca pemahaman siswa belum maksimal. Pada gambar siklus II, siswa terlihat lebih
antusias dan bersemangat dalam pembelajaran. Hal tersebut terlhat saat siswa secara serius memperhatikan penjelasan guru. Dari gambar tersebut terlihat jelas
perbedaan siswa pada siklus I dan siklus II, dengan demikian dapat disimpulkan pada siklus II siswa terlihat lebih serius dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran. Uraian mengenai perubahan perilaku siswa setelah melaksanakan
pembelajaran membaca pemahaman dengan model word square tersebut menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif. Siswa
semakin antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Interaksi dan komunikasi yang baik antarsiswa maupun antara siswa dan guru membuat siswa
lebih mampu bersikap aktif, santun, percaya diri, dan mampu bekerja sama dan berbagi selama melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan model
word square. Perubahan perilaku tersebut berdampak pada peningkatan hasil keterampilan membaca pemahaman yang terus meningkat pada setiap siklus.
4.2.2 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Membaca