Tujuan dan Manfaat Penelitian

kita simpulkan bahwa bahasa merupakan salah satu hasil dari proses keterampilan produktif dan digunakan sebagai suatu media mengirim atau menerima makna. Keterampilan produktif merupakan suatu keterampilan yang sifatnya menghasilkan sesuatu dalam hal ini bahasa. Dalam menghasilkan sesuatu tentulah ada bahan yang di perlukan. Through research, we know that reading is often basis for writing, especially in academic setting. 2 Jadi jelas bahwa keterampilan menulis bahan utamanya adalah sebuah bacaan. Jadi dapat dikatakan bahwa apabila seseorang ingin menciptakan tulisan yang baik maka seseorang itu harus rajinlah membaca. Karena pada saat proses membaca terjadi interaksi antara pambaca dan bacaan tersebut. Sedangkan pada keterampilan berbicara bahan utamaya adalah banyak mendengarkan. Misalnya saja, apabila seseorang ingin menguasai pidato, tentu seseorang tersebut harus banyak mendengarkan pidato orang lain sebelum seseorang tersebut berpidato. Proses mendengarkan ini, nantinya akan menuntun seseorang menemukan bagaimana cara berpidato yang baik. Secara sederhana keterampilan menulis didukung dengan keterampilan membaca. Sedangkan keterampilan berbicara didukung dengan keterampilan mendengarkan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif. Sebagai suatu keterampilan, beberapa ahli yang mendefinisikan keterampilan tersebut. M. Arief Hakim menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dirasakan, 2 George Braine dan Claire May, Writing from Sources, California: Mayfield, 1996, Cet. I, h. 6. dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. 3 Begitu pula Suhendar dan Pien Supinah, menulis atau mengarang merupakan kegiatan pengungkapan gagasan secara tertulis. 4 Terlepas dari definisi yang telah ada, A. Widyamartaya juga mendefinisikan keterampilan menulis dengan bahasa yang berbeda. Adapun definisi tersebut sebagai berikut. Yang dimaksudkan dengan “menuangkan gagasan” ialah memberi bentuk kepada segala sesuatu yang kita pikirkan dan, melalui pikiran kita, segala sesuatu yang kita rasakan, berupa rangkaian kata, khususnya dan teristimewa kata-tertulis, yang tersusun dengan sebaik-baiknya sehingga gagasan kita itu dapat dipahami dan dipetik manfaatnya dengan mudah oleh orang lain. Dengan kata lain menuangan gagasan secara tertulis itu ialah mengarang. 5 Ketiga definisi di atas memandang bahwa menulis merupakan suatu kegiatan pengeksplorasian diri yang dituangkan ke dalam bahasa tulis. Pengeksplorasian diri yang dilakukan bukan saja yang sifatnya indrawi, tetapi juga dalam bentuk olah pikir. Selanjutnya hasil tersebut dirangkai, disusun, dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberi kemanfaatan bagi pembacanya. Hasil dari keterampilan produktif ini biasa disebut dengan karangan atau tulisan, yang bertujuan untuk memberi tahu, meyakinkan atau menghibur. Tarigan mengatakan menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat 3 M. Arief Hakim, Kiat Menulis Artikel di Media: Dari Pemula Samapi Mahir, Bandung: NUANSA, 2008, Cet. IV h. 15. 4 M.E.Suhendar dan Pien Supinah, MKDU Bahasa Indonesia, Bandung: CV. PIONOR JAYA, 1992, Cet. I, h. 5. 5 A. Widyamartaya, Seni Menuangkan Gagasan, Yogyakarta: Kanisius, 1990, cet. X, h. 31. membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. 6 Dalam definisi ini menulis juga dapat dinyatakan sebagai suatu proses aktivitas berpikir teratur. Proses aktivitas berpikir teratur di sini artinya seorang penulis mampu mengkonsepkan suatu lambang grafik ke dalam suatu kata, dan menyusun kata-kata terebut secara sistematik sehingga tidak menggangu lalu lintas berpikir seseorang. Akivitas ini menggunakan seluruh otak yakni belahan otak kanan emosional dan belahan otak kiri logika. Proses berpikir teratur ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mudah kepada pembaca. Memberikan pemahaman mudah kepada pembaca merupakan salah satu dari tujuan mengapa seseorang menulis. Namun hal tersebut merupakan hal yang tidak mudah untuk dikuasai. Karena dalam keterampilan menulis memerlukan keterampilan yang kompleks untuk mencapai tujuan tersebut. Sabarti Akhadiah dkk, menyatakan bahwa tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. 7 Karena pada keterampilan menulis sesorang harus menuangkan gagasan atau ide yang dimilikinya ke dalam bentuk tulisan yang terikat oleh sistem bahasa, selain itu pada keterampilan menulis ini seseorang dituntut juga mampu menguasai keterampilan berbahasa yang lain serta menguasai pengetahuan di luar kebahasaan itu sendiri. Tetapi meskipun keterampilan menulis begitu kompleks, keterampilan ini bukanlah semata-mata milik golongan tertentu saja 6 H. G. Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, Cet. II, h. 22. 7 Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 1988, cet. I, h. 2.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA SMA TARUNA MANDIRI PAMULANG – TANGERANG SELATAN

0 4 115

Kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara siswa kelas VII A MTS Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere, Kota Depok

4 76 86

Hubungan Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa Di SMP Islamiyah Sawangan Depok

1 9 91

Supervisi klinis dalam mengantisipasi konflik di SMP Islamiyah Sawangan Depok

0 4 104

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 1 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Hasil Wawancara Menjadi Bentuk Narasi dengan Teknik Menulis Berita Siswa Kelas VII F SMP Negeri 01 Kandeman, Batang Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 233

KEEFEKTIFAN TEKNIK DICTOGLOS PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 176