48
Pelaksanaan tindakan I
Pengamatan pengumpulan data
II Pelaksanaan
tindakan II Pengamatan
pengumpulan data I
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Perencanaan tindakan I
Refleksi I
Perencanaan tindakan II
Refleksi II Permasalahan
Permasalahan baru hasi refleksi I
Apabila permasalah belum
terselesaikan
Gambar 3.1 Penelitian tindakan kelas
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Islamiyah yang berjumlah tujuh kelas, peneliti menggunakan sampel kuota
atau quato sampel, maka yang akan dijadikan sampel berjumlah 31 siswa dengan komposisi 14 siswa laki-laki dan 17 siswi perempuan
Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20122013.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
49
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai perencana sekaligus pelaksana kegiatan. Pada penelitian ini peneliti
membuat perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan penelitian, mengumpulkan data penelitian, menganalisis dan melaporkan hasil
penelitian tersebut. Pada tahap pengamatan, peneliti sebagai observer dalam mengamati proses pembelajaran dan penelitian
yang berlangsung. Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru kelas diikutsertakan sebagai jalannya penelitian observer. Selain
sebagai observer guru kelas juga mengamati, menilai, dan memberi arahan kepada peneliti saat menyampaikan materi pelajaran di
hadapan siswa.
E. Tahapan Intervensi Data
Tahapan penelitian tindakan kelas dilakukan setiap satu siklus. Setiap satu siklus terdiri dari empat tahap yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap penilitian ini dimulai dari tahap prapenelitian yang akan dilanjutkan
dengan siklus I dan siklus II.
1. Tahap Prapenelitian
Tahap prapenelitian dalam penelitian ini dilakukan sebagai sebuah
kegiatan awal
yang bertujuan
mengungkapkan permasalahan penting yang perlu dipecahkan berkaitan dengan
pembelajaran menulis.
Peneliti melakukan
pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui kondisi awal yang
akan dijadikan sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dengan
guru bahasa Indonesia mengenai menulis teks berita. Pembelajaran menulis teks berita masih dirasa sangat sulit oleh siswa. Adapun
kesulitan yang siswa rasakan seperti menuangkan ide, kelengkapan mengenai unsur-unsur berita, dan bahasa jurnalistik.