57
3 b. Prinsip 5W 1H
Kebahasaan a. Diksi dan ejaan
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4 memunculkan ide yang menarik, dan
dapat merangkai secara terperincidetail
Ide berita sesuai dengan judul, tidak memunculkan ide yang menarik, dan
dapat merangkai secara terperincidetail
Ide berita
sesuai dengan
judul, memunculkan
ide, tidak
dapat merangkai secara terperincidetail
Ide berita tidak sesuai dengan judul, tidak
dapat merangkai
secara terperincidetail tetapi memunculkan
ide menarik Ide berita tidak sesuai dengan judul,
tidak memunculkan ide yang menarik, dan tidak dapat merangkai secara
terperincidetail Prinsip 5W 1H tergambar dengan
lengkap dan jelas Prinsip 5W 1H cukup tergambar
dengan lengkap dan jelas Prinsip 5W 1H tergambar dengan
lengkap tetapi kurang jelas Prinsip 5W 1H kurang lengkap dan
kurang jelas Tidak terdapat prinsip 5W 1H
Kata-kata yang dipilih tepat, baku sesuai dengan EYD, dan bervariasi
Kata-kata yang digunakan umumya
58
b. Bahasa jurnalistik 3
2
1
5
4
3
2
1 sudah tepat, baku sesuai dengan EYD
dan bervariasi hanya sekali-kali ada kata-kata yang kurang cocok tetapi
tidak menggangu Kata-kata
yang digunakan
dipilih dengan tepat, baku sesuai dengan EYD
dan hanya kurang bervariasi Cukup banyak kata yang kurang tepat
disamping kurang bervariasi juga tidak menggunakan EYD dengan baik
Kata-kata yang
digunakan sangat
banyak yang kurang tepat, tidak baku, tidak
bervariasi serta
tidak menggunakan EYD dengan baik
Bahasa berita yang digunakan sangat lugas, singkat, dan padat
Bahasa berita yang digunakan cukup lugas, singkat, dan padat
Bahasa berita yang digunakan lugas tapi kurang singkat, dan padat
Bahasa berita yang digunakan lugas, tapi tidak singkat, dan padat
Bahasa berita yang digunakan tidak lugas, tidak singkat, dan padat
Tabel 3.2
Setelah hasil tes siswa pretest dan posttest telah diketahui, maka nilai tes tersebut dianalisis menggunakan statistik deskriptif,
dengan penjelasan sebagai berikut. a. Rata-rata Mean
59
Nilai hitung rata-rata atau mean dilambangkan dengan X dibaca: eks-bar untuk ukuran sampel statistik dan rata-rata populasi
dilambangkan dengan dengan µ dibaca: mu untuk mengukur parameter menggunakan rumus.
X = Keterangan:
= Jumlah skor ujian n = jumlah anggota sampel
b. Median
Dalam menentukan nilai perlu adanya suatu batasan. Media merupakan suatu batasan yang mempunyai arti penting dalam
menentukan nilai. batasan nilai yang ditentukan oleh median adalah nilai tengah atau 50 dari nilai data paling tinggi atau paling
rendah. Sebelum nilai median ditentukan terlebih dahulu nilai tersebut diatur dari nilai yang terseber ke nilai yang lebih kecil.
Berikut adalah rumus yang digunakan dalam menentukan median: MED =
c. Modus mode Modus merupakan nilai yang paling banyak muncul dan paling
banyak frekuensinya di antara nilai-nilai yang lainnya. d. Rentang Skor
Rentang adalah perbedaan antara nilai data yang tertinggi dan nilai data yang terendah dalam pengukuran. Langkah pertama dalam
mengukur besarnya penyebaran data ialah menghitung besarnya rentang dari data tersebut. Berikut rumus perhitungan rentang skor dan
rentang skor penilain teks berita.
Kategori Penilaian Teks Berita dengan Skala Nilai Rentang = skor terbesar
– skor terkecil
Skala nilai Kategori nilai
60
40 40-54
55-69 70-84
85-100 Sangat kurang SK
Kurang K Cukup C
Baik B Sangat baik SB
Tabel 3.3
Setelah analisis data dilakukan, maka terlihat hasil pretest dan posttest pada siklus pertama, dan kedua, dari data tersebut dapat pula
disimpulkan hasil tindakan pertama. Data pertama tadi juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan selanjutnya.
2. Analisis Data
Non Tes
Data non tes digunakan untuk menghitung data yang berasal dari data non tes. Adapun data non tes tersebut seperti
penilaian terhadap siswa dan penilaian terhadap guru. Perhitungan data non tes menggunakan presentase dengan rumus sebagai
berikut:
P = x 100
Keterangan: P = Angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya. N = number of cases jumlah frekuensibanyaknya individu
3. Analisis Data Kualitatif
Untuk menganalisis data yang sifatnya kualitatif, cukup dideskripsikan secara kualitatif sesuai dengan data yang ditemukan
dilapangan. Adapun data yang sifatnya kualitatis seperti catatan lapangan, jurnal siswa, dan hasil wawancara.
61
Untuk data yang bersifat kualitatif seperti catatan lapangan, jurnal siswa, dan hasil wawancara dideskripsikan peneliti secara
kualitatif sesuai data yang ditemukan di lapangan.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Pada penelitian ini, peneliti akan menguji media rekaman wawancara sebagai media untuk meningkatan kemampuan menulis
teks berita. Apabila pada penelitian di siklus I dan siklus II selesai, dan ternyata belum tercapai hasil yang diinginkan, maka akan
dilanjutkan untuk melakukan tindakan berikutnya sebagai rencana perbaikan. Kegitan penelitian ini akan berakhir atau selesai apabila
perbaikan sudah berhasil dilakukan.
62
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sekolah
1. Sejarah dan Profil Sekolah a Sejarah
SMP Islamiyah Sawangan yang beralamat di Jl.Raya Muchtar no.136 Sawangan Depok, didirikan pada tahun 1967 dan
mulai beroperasi pada tanggal 17 Mei 1983. Sekolah ini terakreditasi “A”. Sekolah ini di bawah naungan Yayasan Darul
Irfan Sawangan YADAIR. Tidak hanya SMP, tetapi yayasan ini pun memiliki SMA, MA, dan MTS. Bangunan milik yayasan ini
sudah bersertifikat luas bangunan 1751 M
2
. SMP Islamiyah dipimpin oleh bapak Ahmad Sujai, S.Pd.
b Profil Sekolah Nama Sekolah
: SMP Islamiyah Sawangan Alamat
: Jl. Raya Muchtar no.136 Sawangan Depok
NSS : 202026602011
NDS : 2002050046
NPSN :20-22-90-58
Akreditasi : A
2. Visi Membentuk insan berilmu dan berakhlak mulia
3. Misi
Memaksimalkan kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar kelas
Meningkatakan mutu pelayanan guru terhadap peserta didik Menciptakan situasi pembelajaran yang kreatif, nyaman,
dan menyenangkan Meningkatkan disiplin guru dan siswa
Menumbuhkan nilai-nilai akhlak mulia melalui kegiatan
pembiasaan
4. Jumlah Siswa
Jumlah Siswa SMP Islamiyah Sawangan Depok Tahun Ajaran 2012-2013
NO. KELAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN
JUMLAH 1.
VII 126
125 252
2. VIII
124 79
203 3.
IX 123
128 251
Jumlah 373
332 706
Tabel 4.1
B. Deskripsi Data Hasil PengamatanHasil Intervensi Pengamatan
1. Tindakan Pembelajaran
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan di kelas VII SMP Islamiyah Sawangan
Depok yang berlangsung selama dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menghasilkan suatu pembelajaran
yang dapat memungkinkan meningkatnya hasil belajar yang lebih optimal dari sebelumnya. Pada bab ini juga secara garis besar akan
memaparakan deskripsi awal penelitian, perencanaan sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita
sebelum dan sesudah menggunakan media rekaman wawancara, serta mengambarkan hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media rekaman wawancara dalam menulis teks berita pada tahap pretest dan posttest.
Proses penelitian tindakan kelas yang peniliti lakukan diawali
dengan penelitian
melalui kegiatan
wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang bidang studi
mata pelajaran bahasa Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada bab I sebelumnya, beliau mengungkapkan bahwa pembelajaran
menulis teks berita masih rendah, terutama dalam menentukan ide serta menuliskanya dengan bahasa berita.
Proses penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan pretest terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui presentasi
kemampuan awal siswa dalam menulis teks berita. Dalam melakukan pretest ini peneliti tidak menggunakan rekaman
wawancara sebagai media pembelajaran. Tetapi pada proses pretest ini peneliti mencoba merangsang kembali ingatan siswa mengenai
materi menulis teks berita, karena materi tersebut sudah pernah dipelajari sebelumnya. Tindakan selanjutnya peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menulis sebuah teks berita mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi.
2. Pertemuan Pertama a Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran yakni, guru
menjelaskan tujuan dan maksud dari materi yang akan diajarkan, merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks
berita, serta bertanya mengenai sebagian dari materi menulis teks berita kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
dasar siswa. Proses selanjutnya yaitu memberikan pretest, pada pretest ini siswa dibebaskan menulis sebuah teks berita mengenai
peristiwa yang belakangan baru terjadi.
b Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti merealisasikan apa yang telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Febuari 2013 pada pukul 08.30 sampai 10.00. Diawal pertemuan
peneliti mendapat respon yang baik dari guru bidang studi bahasa Indonesia maupun dari siswa saat memperkenalkan diri serta
menjelaskan maksud kedatangan ke dalam kelas tersebut. Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan dari peneliti. Selanjutnya,
peneliti mengabsen siswa satu persatu. Proses pembelajaran dimulai dengan bertanya mengenai
pemahaman mereka tentang berita dengan tujuan merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita.Namun
tidak ada siswa yang menjawab, peneliti menganggap siswa masih merasa malu untuk menjawab. Kemudian peneliti kembali
bertanya, namun kali ini pertanyaan peneliti ajukan kepada seorang siswa. Siswa tersebut menjawab bahwa berita itu adalah
suatu fakta, kemudian peneliti mencoba melempar pertanyaan yang sama kepada siswa yang lain, dan dia menjawab bahwa berita
yaitu kejadian. Kegiatan
selanjutnya peneliti
menjelaskan definisi
mengenai sebuah berita serta cara menulis sebuah teks berita. kebanyakan dari siswa masih terlihat sangat bingung, maka peneliti
memberikan sebuah contoh berita untuk dianalisis bersama-sama sesuai dengan apa yang telah peneliti sampaikan sebelumnya.
Pada proses ini, siswa terlihat cukup aktif mengamati contoh berita yang diberikan. Akan tetapi, ada juga siswa yang
terlihat mengobrol, bercanda dengan teman sebangkunya. Melihat keadaan tersebut peneliti menegur siswa tersebut untuk kembali
fokus menganalis contoh berita yang telah diberikan. Keadaan kembali tenang, selanjutnya peneliti memberikan sesi tanya jawab