Berdasarkan bentuk dan isi dari hasil karya tulis tersebut maka karya tulis dapat diklasifikasikan atau digolongkan. Ada banyak
Pengolongan tulisan yang dikenal, penggolongan tersebut sangat dipengaruhi oleh siapa yang mengemukakan, untuk kepentingan apa,
dan siapa sasarannya. Menurut, The Liang Gie pengolongan tulisan bisa didasarkan pada bentuk, ragam jenis, rumpun, dan macam.
14
Berikut merupakan gambar penggolongan tulisan yang dikemukakan oleh The Liang Gie.
14
Nurudin, Dasar-dasar penulisan Malang: Umm press, 2010, cet.I. h. 49-51.
A. PENGGOLONGAN MENURUT BENTUK
Bentuk Tulisan 1. Narasi
2. Deskripsi 3. Eksposisi
4. Argumentasi 5. Persuasi
B. PENGGOLONGAN MENURUT RAGAM Bentuk Tulisan
1. Faktawi
2. Deskripsi C. PENGGOLONGAN MENRURUT JENIS
Bentuk Tulisan 1. Faktawi
2. Khayali 1. Faktawi
2. Deskripsi
Bentuk Tulisan
1. Poras 2. Puisi
D. PENGGOLONGAN MENURUT RUMPUN
Jenis Tulisan 1. Tulisan Ilmiah
2. Tulisan Informatif
3. Prosa
4. Puisi 1. Tulisan Kependidikan
2. Tulisan Ilmiah 1. Kisah
2. Laporan 3.Ringkasan
4. Ulasan 5. Artikel
1. Kisah 2. Laporan
3.Ringkasan 4. Ulasan
5. Artikel
1. Lirik 2. Epik
3. Dramatik
Gambar 2.2 Penggolongan tulisan
B. Teks Berita
1. Pengertian Berita
Secara sederhana berita atau dalam bahasa Inggris NEWS merupakan singkatan dari North, East, West, and South N-E-W-S,
yang menunjukan sifat berita yang menghimpun keterangan dari empat penjuru mata angin. Berita adalah informasi terkini yang bisa datang
dari mana saja baik utara, timur, barat, atau selatan. Sedangkan NEWS merupakan bentuk prulal dari kata new baru. Karena itu berita harus
selalu terkait dengan hal-hal atau kejadian yang baru dan dianggap menarik. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh A Muis, berita
adalah laporan tentang gagasan, kejadian, atau konflik yang baru terjadi, yang menarik bagi konsumen berita dan menguntungkan bagi
pembuat berita itu sendiri.
15
Semakin menarik menjadi buah tutur pembicaraan orang ramai mengenai suatu berita maka semakin tinggi
nilai berita tersebut. Sedangkan menurut, William S. Maulsby dalam Sam Abeda
Pranomo menyatakan: “Berita bisa didefinisikan sebagai suatu
penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti yang penting dan baru terjadi, yang dapat menarik
perhatian para pembaca berita di surat kabar tersebut.”
16
Dalam hal ini berita harus disampaikan secara benar berdasarkan fakta-fakta yang
terdapat dalam informasi tersebut dengan kata lain berita tidak dapat direkayasa.
15
A Muis, Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Dharu Anuttama, 1999, cet.I, h. 26.
16
Sam Abeda Pareno, Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita, Surabaya: Papyrus, 2003, cet.I, h. 6.