merupakan salah satu ragam bahasa tulis yang digunakan sebagai bahasa penyaji dalam menulis berita.
Rosihan Anwar menyatakan Bahasa jurnalistik memiliki sifat- sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan
menarik.
24
Kekhasan bahasa jurnalistik ini juga didasarkan pada bahasa baku. Bahasa jurnalistik juga terikat oleh kaidah-kaidah tata
bahasa seperti memperhatikan ejaan yang benar dalam kosa kata, bahasa jurnalistik juga mengikuti perkembangan dalam masyarakat.
AS Haris Sumadiria mendefinisikan bahasa jurnalistik sebagai bahasa yang digunakan oleh wartawan, redaktur, atau
pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan
peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual dan atau menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap
maknanya.
25
Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita artikan bahasa jurnalistik merupakan bahasa penyaji berita. Pada dasarnya berita
merupakan suatu rekontruksi persistiwa yang disampaikan secara tertulis. Melalui bahasa yang cermat rekontruksi persistiwa tertulis
tersebut dapat mengantar pembaca untuk membayangkan apa yang sesungghunnya terjadi dan memudahkan pembaca menangkap makna
suatu berita.
7. Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik
Berita juga merupakan salah satu bentuk komunikasi satu arah dalam hal ini komunikasi antara penulis dan pembaca. Untuk
mempermudahkan komunikasi tersebut maka digunakanlah bahasa
24
Rosihan Anwar, Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, Jakarta:P.T Pradanya Paramita, 1979, cet.III, h.1
25
AS Haris Sumadiria, Bahasa Jurnalistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2006, cet.I, h. 7.
tulis. Penggunaan bahasa tulis ini bertujuan untuk menyampaikan informasi atau pesan yang disampaikan. AM Dewabrata menyatakan
penunjang untuk mencapai keberhasilan penyampain pesan dalam berkomunikasi satu arah, perlu penggunaan bahasa yang efektif.
26
Umumnya bahwa bahasa yang digunakan oleh media massa adalah bahasa komunikatif hal ini bertujuan untuk menyentuh emosi atau
pikiran pembacanya, sehingga mereka tergugah untuk berbuat sesuatu. AS Haris Sumadiria, mengemukakan 17 uraian yang rinci tentang ciri-
ciri bahasa jurnalistik.
27
Adapun uraiannya sebagai berikut: 1. Sederhana
Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang
sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun karakteristik demografis dan psikografisnya.
2. Singkat Singkat berarti langsung kepada pokok masalah to the point, tidak
bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.
3. Padat Menurut Patmonosk, redaktur Senior Harapan dalam buku teknik
jurnalistik menyatakan bahwa padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi.
4. Lugas Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufemisme
atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan
26
AM Dewabrata, Kalimat Jurnalistik, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2004, cet.I, h. 15.
27
Sumadiria. Op.Cit., h. 7.
khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
5. Jelas Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan tidak kabur.
6. Jernih Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak
menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau fitnah.
7. Menarik Bahasa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu
membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca, memicu selera baca, serta membuat orang yang sedang tertidur terjaga seketika.
8. Demokratis Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan,
pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa sebagaimana dijumpai dalam gramatika bahasa Sunda dan
bahasa Jawa. 9. Populis
Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apa pun yang terdapat dalam karya-karya jurnalistik harus akrab ditelinga, dimata, dan
dibenak pikiran khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. 10. Logis
Logis berarti apapun yang terdapat dalam kata, istilah, kalimat, atau paragraf jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan
dengan akal sehat common sense. 11. Gramatikal
Gramatikal, berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa
baku.