100
Gambar 4.9 Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah
Trimming
Sumber : data diolah
Tabel 4.12 Hasil Korelasi Antara Modal, NPF, dan Inflasi Setelah
Trimming Korelasi Antar Variabel
Estimasi Probabilitas
LNMODAL --
LNNPF 0,392
0,000 LNNPF
-- LNINFLASI
-0,333
0,003
LNMODAL --
LNINFLASI 0,082
0,439
Sumber : data diolah
Korelasi antara modal, NPF, dan inflasi bank Muamalat Indonesia tidak berbeda dengan analisis korelasi sebelum trimming.
a. Analisis Jalur Pengaruh Modal, Non Performing Financing NPF,
dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Secara Simultan dan Parsial
Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur pertama adalah sebagai berikut
: LNMODAL
LNNPF
LNINFLASI
.90 LNPembiayaan
.76
LNROA
.39
-.33 .08
.95
-.10 .52
.45 -.30
e1 e2
101
Gambar 4.10 Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah
Trimming
Sumber : data diolah
Agar lebih jelas diagram jalur tersebut disajikan dalam bentuk ringkasan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Pengaruh Antara Modal dan Inflasi Terhadap Pembiayaan
Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas
R Square
LNModal - - LNPembiayaan
0,954 0,000
0,904 LNInflasi - -
LNPembiayaan -0,100
0,002
Sumber : data diolah
Besarnya pengaruh variabel modal dan inflasi terhadap pembiayaan secara simultan adalah 90,4, sedangkan sisanya
sebesar 9,6 100 - 90,4 dipengaruhi oleh faktor lain. Besarnya pengaruh modal terhadap pembiayaan sebesar 0,954 atau
95,4, pengaruh inflasi terhadap penyaluran pembiayaan sebesar -0,100 atau -10.
LNMODAL
LNINFLASI
.90
LNPembiayaan
.08 .95
-.10
e1
102 1 Pengaruh Antara Variabel Modal Terhadap Pembiayaan
Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 0,05. Maka telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada
hubungan linier antara variabel modal terhadap pembiayaan. Besarnya pengaruh modal terhadap pembiayaan sebesar 0,954 atau
95,4. Modal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pembiayaan. Artinya, apabila terjadi kenaikan modal, maka jumlah pembiayaan juga akan mengalami kenaikan.
Hasil ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Muhammad 2005:52 bahwa dalam tataran operasional, secara
umum dalam kondisi normal, besaran totalitas pembiayaan sangat tergantung pada besaran dana yang tersedia baik yang berasal dari
pemilik berupa modal sendiri, termasuk cadangan serta dana dari masyarakat luas. Hasil di atas juga sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Syafi’I Antonio 2001 dalam Pratin dan Akhyar Adnan 2005:38 salah satu sumber dana yang bisa digunakan
untuk pembiayaan loan adalah modal sendiri ekuitas, sehingga semakin besar sumber dana ekuitas yang ada maka
bank akan dapat menyalurkan pembiayaan dalam batas maksimum yang lebih besar pula.
103 2 Pengaruh Antara Variabel Inflasi Terhadap Pembiayaan
Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,002 0,05. Maka telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya,
ada hubungan linier antara variabel inflasi terhadap pembiayaan. Besarnya pengaruh inflasi terhadap pembiayaan sebesar -0,100
atau -10. Inflasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap
pembiayaan. Artinya, apabila inflasi mengalami kenaikan, maka jumlah pembiayaan akan mengalami penurunan.
Hasil tersebut didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Rivai 2007:440 bahwa untuk menekan arus inflasi, terutama
untuk usaha, pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-
segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung
berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat. Dengan perkataan lain, setiap kredit harus benar-benar diarahkan untuk menambah
flow of goods serta memperlancar distribusi barang-barang tersebut
agar merata keseluruh lapisan masyarakat. Kredit bank disalurkan secara selektif untuk menutup kemungkinan usaha-usaha yang
bersifat spekulatif. Bank syariah pada saat ini merupakan bagian terkecil dari
aktivitas perekonomian
yang berbasis
sistem ekonomi
104 konvensional. Tentunya tidak terlepas dari pengaruh inflasi,
dampak inflasi sebagaimana yang diketahui seebelumnya menyebabkan kenaikan harga barang. Proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang akan dikonsumsi tentunya memerlukan bahan baku. Dengan adanya kenaikan harga bahan
baku menyebabkan terjadi kenaikan biaya produksi, sehingga harga jual kepaada konsumen akhir menjadi tinggi. Sedangkan
jumlah pendapatan yang diperoleh konsumen tetap. Akibatnya, kemampuan konsumen untuk menyerap hasil produksi barang dan
jasa itu mengalami penurunan. Kondisi ini tentu saja berpengaruh terhadap pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah kepada
mudharib yang akan melakukan investasi. Rossar Maries, 2008.
b. Analisis Jalur Pengaruh Modal, Non Performing Financing NPF
dan Pembiayaan yang Disalurkan PYD Terhadap Return on
Assets ROA Secara Simultan dan Parsial
Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur kedua adalah sebagai berikut: