40 pemilik modal untuk mengembangkan sektor-sektor produktif. apabila
dikaitkan dengan profitabilitas bank, maka dengan rendahnya investasi maka investor juga akan mengurangi hutang di bank sehinga menurunkan
tingkat profitabilitas bank. 4. Keterkaitan Pembiayaan Terhadap Return On Assets ROA
Return on asset adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa apabila rasio ini meningkat maka aktiva bank telah digunakan dengan optimal untuk
memperoleh pendapatan sehingga diperkirakan ROA dan kredit memiliki hubungan yang positif. Dalam kegiatan usaha bank yang mendorong
perekonomian, rasio ROA yang tinggi menunjukkan bank telah menyalurkan kredit dan memperoleh pendapatan. Fransisca dan Hasan,
2008
J. Penelitian Terdahulu
Akhyar Adnan 2005 meneliti tentang hubungan simpanan, modal sendiri, NPL, prosentase bagi hasil dan markup keuntungan terhadap pembiayaan pada
perbankan syariah studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia BMI. Hasil penelitian ini adalah simpanan mempunyai hubungan positif dan signifikan
terhadap pembiayaan sementara variabel yang lain tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
Aisyah Defy R. Simatupang 2006 meneliti tentang kinerja Bank Muamalat Indonesia dalam hal kemampuannya menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan ekonomi. Kinerja Bank Muamalat Indonesia dalam
41 penelitiannya direpresentasikan oleh return on asset ROA Bank Muamalat
Indonesia. Disisi lain, yang dipilih sebagai representasi perubahan lingkungan tersebut adalah faktor SWBI, kurs, dan inflasi. Hasil analisis menunjukan
bahwa 1 terdapat perbedaan pengaruh eksternal tersebut terhadap ROA Bank Muamalat Indonesia pada Januari 2001 – Desember 2005, 2 variabel SWBI
dari Januari 2001 – Juni 2003 tidak berpengaruh terhadap kinerja ROA Bank Muamalat Indonesia dan dari Juli 2003 – Desember 2005 sangat berpengaruh
terhadap kinerja ROA Bank Muamalat Indonesia, 3 variabel kurs dari Januari 2001 – Juni 2003 sangat berpengaruh terhadap kinerja ROA Bank Muamalat
Indonesia dan dari Juli 2003 – Desember 2005 tidak berpengaruh terhadap kinerja ROA Bank Muamlat Indonesia 4 variabel inflasi dari Januari 2001 –
Juni 2003 tidak berpengaruh terhadap kinerja ROA Bank Muamalat Indonesia dan dari Juli 2003 – Desember 2005 sangat berpengaruh tehadap kinerja ROA
Bank Muamalat Indonesia. Anisyah Harahap 2006 meneliti tentang analisis pengaruh jumlah modal
inti, pertumbuhan kredit, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, dan non performing loan
terhadap profitabilitas Bank Umum di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator pertumbuhan kredit, CAR, dan NPL
yang mempengaruhi ROA secara signifikan sedangkan jumlah modal inti dan LDR tidak ada pengaruhnya terhadap ROA.
Yacub Azwir 2006 meneliti tentang analisis pengaruh kecukupan modal, efisiensi, likuiditas, NPL, dan PPAP terhadap ROA bank studi empiris: pada
industri perbankan yang listed di BEJ periode Tahun 2001-2004. Hasil analisis
42 menunjukkan bahwa data CAR, BOPO, dan LDR secara parsial siginifikan
terhadap ROA bank yang listed di BEJ untuk periode 2001-2004 pada tingkat signifikansi kurang dari 5 masing-masing 0,01, 0,01 dan 0,6,
sedangkan NPL dan PPAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan nilai tingkat signifikansi lebih besar dari 5 yaitu masing
masing sebesar 88,2 dan 72,7. Sementara secara bersama-sama CAR, BOPO, LDR, NPL dan PPAP terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROA
pada tingkat signifikansi kurang dari 5 yaitu sebesar 0,01. Kemampuan prediksi dari ketujuh variabel tersebut terhadap ROA sebesar 35,1 sedangkan
sisanya 64,9 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
Luh Gede Meydianawathi 2007 meneliti tentang analisis perilaku penawaran kredit perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia 2002-2006.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel DPK, ROA, dan CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan
modal kerja bank umum kepada sektor UMKM di Indonesia. Sebaliknya, NPLs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan
modal kerja bank umum kepada sektor ini. Maharani Ika Lestari 2007 meniliti tentang kinerja Bank Devisa dan Bank
Non Devisa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya periode 2002-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2002-2006 perbedaan kinerja
antara ROA, ROE Bank Devisa dan ROA, ROE Bank Non Devisa setelah krisis ekonomi tidak signifikan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa selama
43 periode penelitian yaitu tahun 2002-2006 Bank Non Devisa berperan lebih
besar dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dilihat dari rasio LDR nya. Indikator ekonomi makro Inflasi, Nilai tukar rupiah terhadap
US Dollar, Suku Bunga SBI tidak memiliki pengaruh terhadap rasio keuangan Bank ROA, ROE, LDR.
Francisca dan Hasan 2008 meneliti tentang pengaruh faktor internal bank terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor internal bank untuk volume kredit perbankan yang go public di Indonesia. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dana pihak ketiga dan laba atas aset ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan untuk volume kredit, rasio kecukupan modal
CAR yang positif dan tidak signifikan mempengaruhi volume kredit. Non performing loan
NPL negatif dan tidak signifikan mempengaruhi volume kredit. Dari hasil analisis, dapat mengambil kesimpulan bahwa dana pihak
ketiga, rasio kecukupan modal, laba atas aset dan non performing loan memiliki pengaruh simultan pada volume kredit.
Ari Cahyono 2009 meneliti tentang pengaruh indikator makro ekonomi SBI, kurs, inflasi, IHSG, dan PDB terhadap dana pihak ketiga DPK dan
pembiayaan bank syariah Mandiri. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa indikator makro ekonomi memberikan pengaruh terhadap DPK dan
pembiayaan Bank Syariah Mandiri, di mana SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG , dan PDB memberikan pengaruh
positif.
44
K. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan suatu proses dari peneliti memperoleh data kemudian mengolah data tersebut dan menginterprestasikan hasil data yang
telah diolah. Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori yang
telah ada sebelumnya. Dari beberapa teori yang telah ada peneliti merangkainya menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis jalur. Hal ini dikarenakan analisis jalur dapat memperlihatkan hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel.
Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti mengumpulkan data-data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti
adalah perbankan syariah khususnya Bank Muamalat Indonesia BMI. Variabel yang diteliti adalah modal, non performing financing NPF, inflasi,
pembiayaan dan return on assets ROA. Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel eksogen adalah non performing financing, modal dan inflasi.
Sedangkan yang akan menjadi variabel endogen adalah pembiayaan dan return on assets
ROA. Peneliti mengambil data dari masing-masing variabel dari situs Bank
Indonesia dan perpustakaan Bank Indonesia. Pencarian data dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama, pengambilan data inflasi yang diambil dari laporan
kebijakan moneter Bank Indonesia. Kedua, pengambilan data NPF, modal, pembiayaan, dan ROA yang diambil dari statsitik perbankan syariah yang
dipublikasikan dari laporan publikasi Bank Indonesia.