33 pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah, pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal musyarakah, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah, atau pembiayaan
barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah, atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina”. Pratin dan Akhyar Adnan, 2005:36.
Pembiayaan atau financing menurut Muhammad 2005:17, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang
dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Menurut Kamus Bank Indonesia, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang
mewajibkan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Alokasi dana pembiayaan mempunyai beberapa tujuan Muhammad, 2005:55 yaitu :
1. Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang
rendah.
2. Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi
likuiditas tetap aman.
34
G. Return on Assets ROA
ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen menghasilkan income dari pengelola aset. Untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin
baik pula posisi bank dari segi penggunaan aset. Kasmir, 2005 : 280. Menurut F.S. Mishkin 2008:306, oleh karena pemilik bank harus
mengetahui apakah banknya dikelola dengan baik, mereka membutuhkan pengukuran yang baik mengenai profitabilitas bank. Ukuran dasar keuntungan
bank adalah imbal hasil atas aset Return on Assets-ROA, laba bersih setelah pajak dibagi aset :
ROA = Laba bersih setelah pajak x 100 Aset
ROA memberikan informasi mengenai efisiensi bank yang dijalankan; karena ROA menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan secara rata-rata
dari 1 asetnya. Return on assets
adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa apabila rasio ini meningkat maka aktiva bank telah digunakan dengan optimal untuk
memperoleh pendapatan sehingga diperkirakan ROA dan kredit memiliki hubungan yang positif. Dalam kegiatan usaha bank yang mendorong
perekonomian, rasio ROA yang tinggi menunjukkan bank telah menyalurkan kredit dan memperoleh pendapatan. Fransisca dan Hasan, 2008.
The level of profits net income generated by a bank is affected by controllable and uncontrollable factors. Controllable factors, which
35 management can influence, include business mix wholesaleretail orientation,
income production net interest margin, service fee income, and trading profits, loan quality, and expense control. Uncontrollable, or external, factors
that influence bank performance include level of interest rates, general economic conditions, and the competitive environment in which the bank
operates. Banks cannot control these external factors, but they can build flexibility into their operating plans to react to changes in these factors. Two
ratio measures are commonly used in comparing bank performance – return on assets and return on equity. Returns on assets ROA is defined as net
income divided by average assets. Returns on equity is defined as net income divided by average equity owners investment, which is referred to as capital.
Generation of return to the owners of the bank results from both profitability on assets and the degree of leverage used.
Frank P. Johnson and Richard D. Johnson, 1985:43-44.
Menurut mereka tingkat keuntungan laba bersih yang dihasilkan oleh
bank dipengaruhi oleh faktor terkendali dan tidak terkendali. Faktor yang terkendali dapat mempengaruhi manajemen, termasuk campuran bisnis
eceranorientasi grosir, produksi pendapatan margin bunga bersih, pendapatan jasa biaya, dan keuntungan perdagangan, kualitas kredit, dan
pengendalian biaya. Tidak terkendali, atau eksternal, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank termasuk tingkat suku bunga, kondisi ekonomi
umum, dan lingkungan kompetitif dimana bank beroperasi. Bank tidak dapat mengendalikan faktor-faktor eksternal, tetapi mereka dapat membangun
fleksibilitas dalam operasi mereka berencana untuk bereaksi terhadap perubahan dalam faktor-faktor ini. Dua langkah rasio yang umum digunakan
dalam membandingkan kinerja bank - laba atas aktiva dan imbal hasil ekuitas. Pengembalian atas aset ROA didefinisikan sebagai pendapatan bersih dibagi
dengan aset rata-rata. Pengembalian atas ekuitas didefinisikan sebagai pendapatan bersih dibagi rata-rata ekuitas investasi pemilik, yang disebut