73
c. Analisis Deskriptif Inflasi
Menurut Mishkin 2008:13 inflasi yaitu kenaikan harga-harga secara terus-menerus, mempengaruhi individu, pengusaha, dan
pemerintah. Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap jika proses kenaikkan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Sukirno,
2004:27.
Data inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi per bulan periode Januari 2003 – Juli 2010. Data tersebut diperoleh dari situs
www.bi.go.id pada tanggal 15 November 2010, pukul 13.00 WIB.
Tabel 4.3 Inflasi
Bulan
Inflasi Dalam Desimal
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Januari
0.004 0.004 0.006 0.014 0.005 0.006 0.008 0.005
Februari
0.005 0.004 0.006 0.015 0.005 0.006 0.007 0.004
Maret
0.005 0.004 0.007 0.013 0.005 0.007 0.007 0.003
April
0.005 0.005 0.007 0.013 0.006 0.008 0.006 0.003
Mei
0.005 0.005 0.006 0.013 0.005 0.009 0.005 0.003
Juni
0.005 0.006 0.006 0.013 0.005 0.009 0.003 0.003
Juli
0.006 0.006 0.007 0.013 0.005 0.010 0.002 0.003
Agustus
0.006 0.006 0.007 0.012 0.005 0.010 0.002 -
September
0.006 0.005 0.008 0.012 0.006 0.010 0.002 -
Oktober
0.006 0.005 0.015 0.005 0.006 0.010 0.002 -
74
Bulan
Inflasi Dalam Desimal
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
November
0.006 0.005 0.015 0.004 0.006 0.010 0.002 -
Desember
0.007 0.005 0.014 0.006 0.006 0.009 0.002 -
Sumber : data diolah
Tabel 4.3 menunjukkan fluktuasi tingkat inflasi periode bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Juli 2010. Pada masa penelitian ini
tingkat inflasi terendah terjadi dari bulan Juli hingga Desember 2009 yaitu sebesar 0,002, sedangkan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada
bulan Oktober dan November 2005 yaitu sebesar 0,015. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat
dilihat melalui grafik berikut. Gambar 4.3
Inflasi
Sumber : Data Diolah
Pada gambar 4.2, menunjukkan fluktuasi tingkat inflasi selama periode Januari 2003 hingga Juli 2010. Pada tahun 2004 hingga tahun
75 2005, inflasi mengalami peningkatan yang tinggi sebesar 71,78 persen.
Hal ini disebabkan oleh tingginya harga minyak dunia yang secara langsung meningkatkan harga barang.
Peningkatan inflasi juga terjadi pada tahun 2007 hingga tahun 2008 sebesar 59,59 persen yang dipengaruhi peningkatan harga minyak
dunia yang akhirnya memaksa pemerintah menaikkan bahan bakar minyak BBM pada bulan Mei 2008 memberikan kontribusi yang
sangat signifikan terhadap tingkat inflasi, walaupun efek kenaikan harga BBM tersebut sudah tidak signifikan lagi pada bulan Juli 2008.
Selain itu, meningkatnya harga komoditas pangan dunia kebutuhan bahan pangan impor seperti kedelai, jagung dan terigu sejak akhir
tahun 2007 yang otomatis meningkatkan biaya pokok produksi perusahaan juga memberikan kontribusi angka inflasi yang sangat
besar. Hal-hal lain seperti kelangkaan sumber energi baik gas maupun minyak di berbagai daerah maupun kekurangan suplai listrik yang
mengharuskan terjadinya pemadaman juga berperan meningkatkan inflasi karena mendorong peningkatan biaya produksi.
d. Analisis Deskriptif Pembiayaan yang Disalurkan.
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
76 untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Menurut Zainul Arifin 2006:200 disebut pembiayaan karena bank
syariah menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabah yang memerlukannya dan layak memperolehnya. Kegiatan pembiayaan
financing merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang merupakan deficit unit.
Data pembiayaan yang disalurkan yang digunakan adalah perkembangan pembiayaan per bulan periode Januari 2003 hingga Juli
2010. Data tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan piutang pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil, dan ijarah pembiayaan dengan prinsip sewa yang tercatat dalam statistik bank umum syariah Bank
Muamalat Indonesia yang dipublikasikan dalam situs www.bi.go.id
pada tanggal 15 November 2010, pukul 13.00 WIB.
77
Tabel 4.4 Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
Bulan Pembiayaan Dalam Jutaan Rupiah
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Januari
1691534 2388464 4102756 6026286 7347158 8549409
10643234 11268363
Februari 1708500 2285826 4203302 5965145 7478197
8650887 10666434 11593362
Maret 1794742 2559563 4461497 6061194 6398974
8742830 10655895 11915115
April
1807003 2823036 4604735 6058322 6754671 9078795
10751728 12209936
Mei
1851973 3038989 4868004 6202061 7661509 9363432
10880987 12528483
Juni 1917647 3353305 5051546 6511072 7302083
9221101 11135534 12769968
Juli
1966033 3455078 5271942 6843934 7863773 9810663
11129176 13137867
Agustus
2087502 3624744 5490191 6332761 7985839 10172241 11214152 -
September 2070883 3766817 5802114 6510072 8107906 10408969 11275560
-
Oktober
2220997 3903783 5827199 6640642 8229972 10484026 11300144 -
November
2283739 3981008 5871467 6610266 8352038 10603530 11416238 -
Desember
2363680 4182224 6054832 6626998 8474105 10517863 11626019 -
Sumber : data diolah
Tabel 4.4 menunjukkan jumlah pembiayaan yang disalurkan selama periode Januari 2003 hingga Juli 2010. Pada masa penelitian
ini jumlah pembiayaan yang disalurkan terendah terjadi bulan Januari 2003 yaitu sebesar Rp 1.691.534 triliun, sedangkan jumlah
pembiayaan yang disalurkan tertinggi terjadi pada bulan Juli 2010 yaitu sebesar Rp 13.137.867 triliun.
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat dilihat melalui grafik berikut.