Bank dan Perbankan TINJAUAN PUSTAKA
18 Capital is fundamental and vital part of the commercial banking industry.
Bank capital enables the establishment of a banking entity by supplying the fund necessary to acquire the physical and human resources that compose it.
It is also critical to the perpetuation of that banking entity in its capacity as an ongoing concern. Thus, capital plays an all-important role at the inception of
a bank and throughout its life. The subject of capital has become a focal point in the banking industry.
George H. Hempel et al., 1994:260. Menurutnya modal adalah bagian mendasar dan penting dari industri
perbankan komersial. Modal bank memungkinkan pendirian badan perbankan dengan menyediakan dana yang diperlukan untuk memperoleh sumber daya
fisik dan manusia yang membentuk perbankan. Hal ini juga penting untuk kelangsungan entitas perbankan dalam kapasitasnya sebagai sebuah
keprihatinan yang sedang berlangsung. Dengan demikian, modal memainkan peranan yang sangat penting pada awal bank dan sepanjang hidupnya. Subyek
modal telah menjadi titik fokus di industri perbankan. Traditionally defined, capital represents the owners ‘ interest in a
business. On a book value basis, capital is defined as net worth that is equal to the book value of assets minus the book value of liabilities.
Frank P. Johnson and Richard D. Johnson, 1985:330.
Menurut Mandala Manurung dan Rahardja 2004:181 Modal memiliki
fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Perlindungan
Karena sebagian besar aktiva bank dibiayai oleh dana pihak ketiga, maka fungsi paling utama dari modal adalah fungsi perlindungan. Dari
fungsi ini, bank-bank yang memiliki modal yang lebih besar dianggap lebih memberikan perlindungan kepada nasabah. Tak mengherankan jika
bank-bank besar lebih dipercaya dibanding bank-bank kecil.
19 2. Fungsi Operasional
Fungsi operasional dari modal bank mencakup sumber dana untuk pembelian barang-barang modal dan aktiva tetap lainnya. Modal adalah
sumber dana yang paling aman untuk membeli aktiva tetap, karena modal adalah sumber dana yang tidak mengenal jatuh tempo, selama bank masih
beroperasi. 3. Fungsi Pengaturan
Yang sangat berkaitan dengan fungsi pengaturan adalah kewajiban bank untuk memenuhi rasio kecukupan modal yang ditetapkan oleh bank
sentral. Bank syariah dalam memenuhi kecukupan modalnya menghimpun modal
dan dana-dana pihak ketiga, sehingga masuk kedalam rekening modalnya. Zainul Arifin, 2002:54-55 dan 162-163 dalam Ahmad Faisol 2007:131-134
menggolongkan modal bank syariah sebagai berikut: a. Modal Inti, yaitu modal milik sendiri yang diperoleh dari modal disetor
oleh pemegang saham, cadaangan yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi yang disisihkan untuk menutup timbulnya resiko kerugian
dikemudian hari, dan laba ditahan yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham
sendiri melalui rapat umum pemegang saham diputuskan untuk ditanam kembali pada bank. Modal inti ini terdiri atas:
1. Modal Disetor, yaitu modal yang disetor secara kolektif oleh pemilik bisa dalam bentuk kepemilikan saham.