Analisis Deskriptif Inflasi ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

77 Tabel 4.4 Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia Bulan Pembiayaan Dalam Jutaan Rupiah 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari 1691534 2388464 4102756 6026286 7347158 8549409 10643234 11268363 Februari 1708500 2285826 4203302 5965145 7478197 8650887 10666434 11593362 Maret 1794742 2559563 4461497 6061194 6398974 8742830 10655895 11915115 April 1807003 2823036 4604735 6058322 6754671 9078795 10751728 12209936 Mei 1851973 3038989 4868004 6202061 7661509 9363432 10880987 12528483 Juni 1917647 3353305 5051546 6511072 7302083 9221101 11135534 12769968 Juli 1966033 3455078 5271942 6843934 7863773 9810663 11129176 13137867 Agustus 2087502 3624744 5490191 6332761 7985839 10172241 11214152 - September 2070883 3766817 5802114 6510072 8107906 10408969 11275560 - Oktober 2220997 3903783 5827199 6640642 8229972 10484026 11300144 - November 2283739 3981008 5871467 6610266 8352038 10603530 11416238 - Desember 2363680 4182224 6054832 6626998 8474105 10517863 11626019 - Sumber : data diolah Tabel 4.4 menunjukkan jumlah pembiayaan yang disalurkan selama periode Januari 2003 hingga Juli 2010. Pada masa penelitian ini jumlah pembiayaan yang disalurkan terendah terjadi bulan Januari 2003 yaitu sebesar Rp 1.691.534 triliun, sedangkan jumlah pembiayaan yang disalurkan tertinggi terjadi pada bulan Juli 2010 yaitu sebesar Rp 13.137.867 triliun. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat dilihat melalui grafik berikut. 78 Gambar 4.4 Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Sumber : data diolah Pada gambar 4.3, pembiayaan yang disalurkan menunjukkan peningkatan, hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun Bank Muamalat Indonesia selama periode awal tahun 2003 hingga pertengahan tahun 2010. Dengan rata- rata peningkatan sebesar 34,34 persen per tahun menunjukkan konsistensi Bank Muamalat Indonesia dalam menyalurkan pembiayaan dalam mempertahankan komitmennya untuk membantu menggerakkan sektor riil. Selain itu, Bank Muamalat Indonesia juga bertujuan meningkatkan laba dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.

e. Analisis Deskriptif Return on Assets ROA

Return on assets ROA adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa apabila rasio ini meningkat maka aktiva bank telah digunakan 79 dengan optimal untuk memperoleh pendapatan sehingga diperkirakan ROA dan kredit memiliki hubungan yang positif. Dalam kegiatan usaha bank yang mendorong perekonomian, rasio ROA yang tinggi menunjukkan bank telah menyalurkan kredit dan memperoleh pendapatan. Fransisca dan Hasan, 2008. Return on assets ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh bank dari penggunaan aktiva bank. ROA diukur dengan perbandingan antara net income dengan total asset. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik produktifitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih Manurung dan Rahardja, 2004 dalam Lestari, 2007:196. Data Return on Assets ROA yang digunakan adalah tingkat Return on assets ROA pada Bank Muamalat periode Januari 2003 hingga Juli 2010. Data tersebut diperoleh dari hasil bagi antara laba bersih dengan total aktiva yang tercatat dalam statistik bank umum syariah Bank Muamalat yang dipublikasikan dalam situs www.bi.go.id pada tanggal 15 November 2010, pukul 13.00 WIB.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 44 97

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Perbandingan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Banking Ratio antara Bank Pemerintah dengan Bank Swasta yang Go Public pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 86

Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Return on Asset ( ROA) pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar yang di BEI

25 198 91

Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

0 31 78

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh Jumlah Pembiayaan yang DIsalurkan Terhadap TIngkat Rasio Non Performing Financing (NPF) (Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syariah)

0 5 116

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138