Transactions with Related Parties

PTPN X Laporan Tahunan 2014 340 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 for the Year Ended December 31, 2014 Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2013; dan With Comparative Figures dated December 31, 2014; and 01 Januari 2013 31 Desember 2012; dan January 01, 2013Dcecember 31, 2012; and Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 for the Year Ended December 31, 2013 Dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 3.

h. Instrumen Keuangan lanjutan

h. Financial Instruments continued

h.1. Aset Keuangan lanjutan

h.1. Financial Assets continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement After Initial Recognition Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables ͻ Piutang Usaha ͻ Trade Account Receivables Pada saat pengakuan awal, piutang yang mempunyai masa angsuran lebih dari 1 satu tahun diukur sesuai dengan nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. At the time of initial recognition, receivables that have installment period of more than 1 one year, measured in accordance with the fair value. After initial recognition receivables are measured at amortized cost using the effective interest method. Penyisihan piutang tak tertagih didasarkan kepada tingkat kolektibilitas dan kondisi debitur selama 3 - 5 tahun sebelumnya dan sampai saat ini penilaian tingkat kolektibilitas dilakukan secara individual masing-masing debitur, antara lain penilaian didasarkan atas pertimbangan, antara lain : Allowance for doubtful accounts based on the collectibility and condition of the debtor during the 3-5 years before and up to date assessment of the collectibility done individually each debtor, including the assessment is based on the consideration of, among others: Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Gains and losses recognized in consolidated statement of comprehensif income as loans and receivables derecognized or impaired, as well as during the process of amortization. Pada tanggal 31 Desember 2014; 31 Desember 2013; dan 01 Januari 2013 31 Desember 2012, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang petani tebu, aset keuangan lancar lainnya, piutang non - usaha pihak berelasi, investasi pada perusahaan lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya Perusahaan dan Entitas Anak. On December 31, 2014; December 31, 2013; and January 1, 2013 December 31, 2012, this category includes cash and cash equivalents, accounts receivable, accounts receivable cane farmers, other current financial assets, receivables non - business related parties, investments in other companies and other non-current financial assets of the Company and Subsidiaries. Piutang usaha adalah jumlah tagihan yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya dan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang dikelompokkan sebagai aset lancar. Trade accounts receivable is the amount receivable in business transactions in general. and expected to be completed in one year or less are classified as current assets. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification as follows: Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Loans and receivables are non derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan di amortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. PTPN X Laporan Tahunan 2014 341 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 for the Year Ended December 31, 2014 Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2013; dan With Comparative Figures dated December 31, 2014; and 01 Januari 2013 31 Desember 2012; dan January 01, 2013Dcecember 31, 2012; and Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 for the Year Ended December 31, 2013 Dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan