6. Impairment of Financial Assets

PTPN X Laporan Tahunan 2014 348 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 for the Year Ended December 31, 2014 Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2013; dan With Comparative Figures dated December 31, 2014; and 01 Januari 2013 31 Desember 2012; dan January 01, 2013Dcecember 31, 2012; and Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 for the Year Ended December 31, 2013 Dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

3. h.

Instrumen Keuangan lanjutan h. Financial Instruments continued h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan lanjutan h.6. Impairment of Financial Assets continued Financial assets available for sale AFS continued h.7. h.7. Aset Keuangan Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan Termination of Recognition of Financial Assets and Liabilities Financial Assets Aset keuangan atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa dihentikan pengakuannya, pada saat: Financial assets or whichever is appropriate, part of the financial asset or part of a group of similar financial assets derecognized, at the time: Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau The right to receive cash flows from these assets has expired; or Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would include a significant reduction or long-term decline in the fair value of investments below its cost. If there is evidence that impairment has occurred, the cumulative loss measured as the difference between acquisition cost and the present fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in comprehensive income are reclassified from equity to the comprehensive income statement. Impairment loss on equity investments may not be recoverable through a statement of comprehensive income, the increase in fair value after impairment are recognized in equity. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. In the case of debt instruments classified as AFS financial assets, impairment was evaluated on the same criteria with which financial assets are recorded at amortized cost. Interest income in the future based on the carrying value of which has been reduced and is recognized based on the interest rate used for discounting the future cash flows for the purpose of measuring impairment losses. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Accrual is recorded as part of interest income in the consolidated statement of income. If, in the next period, the fair value of debt increases and the increase is objectively related to events occurring after the impairment loss recognized in statement of comprehensive income, then impairment loss should be recovered through a statement of comprehensive income. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued Aset keuangan tersedia untuk dijual available for sale - AFS lanjutan Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. Impairment loss on equity investments may not be recoverable through a statement of comprehensive income, the increase in fair value after impairment are recognized in equity. PTPN X Laporan Tahunan 2014 349 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 for the Year Ended December 31, 2014 Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2013; dan With Comparative Figures dated December 31, 2014; and 01 Januari 2013 31 Desember 2012; dan January 01, 2013Dcecember 31, 2012; and Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 for the Year Ended December 31, 2013 Dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan