37
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III membahas komponen-komponen dalam penelitian yaitu jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisa data. Komponen-komponen tersebut diuraikan pada subbab-subbab di
bawah ini.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimental tipe non- equivalen control group design. Jenis penelitian tersebut merupakan metode
penelitian kuantitaif. Pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat, digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010: 14. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2010: 107. Metode eksperimen sebagai bagian dari
metode kuantitatif mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya Sugiyono, 2010: 107. Metode eksperimen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design atau juga dikenal dengan metode eksperimental semu.
Penelitian ini menggunakan design Non-equivalen Control Group Design karena pada penelitian pendidikan tidak memungkinkan untuk melakukan
penelitian yang sebenarnya, seperti pemilihan sampel kelompok kontrol dan eksperimen secara random Cohen, 2007: 282. Pemilihan kelompok eksperimen
pada desain ini tidak dipilih secara random melainkan dengan teknik nonrandom, artinya penentuan kelompok eksperimen maupun kontrol tergantung pada
kebijakan sekolah. Pihak sekolah dapat menentukan kelas mana yang menjadi kelas eksperimen, dan mana yang menjadi kelas kontrol. Desain ini dipilih karena
38
hanya akan dilakukan satu kali treatment atau perlakuan, satu kali pre-test dan satu kali post-test. Desain ini dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Desain Non-equivalen Control Group Design
Gambar 3.1 Desain Penelitian sumber : Cohen, 2007: 283
Keterangan: O
1
= Rerata skor pretest kelompok ekperimen O
2
= Rerata skor posttest kelompok eksperimen X = Perlakuan treatment penerapan metode inkuiri
O
3
= Rerata skor pretest kelompok kontrol O
4
= Rerata skor posttest kelompok kontrol Garis putus-putus pada desain penelitian menggambarkan bahwa cara
penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak menggunakan cara random. Meskipun demikian, penentuan dua kelompok dengan mengambil kelas
klasikal yang sudah ada Cohen, 2007: 283. Garis putus-putus tersebut juga berfungsi sebagai pemisah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebagaimana desain penelitian ini yang disebut dengan non-equivalent control group design Cohen, 2007: 283.
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok tersebut. Hasil pretest kedua
kelompok tersebut kemudian dibandingkan. Setelah dilaksanakan pretest, selanjutnya kelompok eksperimen diberi treatment menggunakan metode inkuiri,
dan kelompok kontrol menggunakan metode konvensional atau ceramah. Setelah dilakukan pembelajaran, selanjutnya dilakukan posttest I dan posttest II untuk
kedua kelompok yang kemudian dilakukan perbandingan pengaruh perlakuan. Hasil penelitian dapat diukur dengan membandingkan pretest dan posttest
Campbell Stanley, dalam Cohen, 2007: 276-277. Pengaruh kausal dari treatment yang dilakukan dapat dihitung menggunakan tiga langkah, yaitu 1
kurangi skor posttest dengan skor pretest untuk kelompok eksperimen sehingga Experimental O
1
X O
2
…………………………… non-random Control
O
3
O
4
39
menghasilkan skor 1; 2 kurangi skor pretest dari skor posttest untuk kelompok kontrol sehingga menghasilkan skor 2; 3 kurangi skor 2 dari skor 1. Pengaruh
perlakuan dalam penelitian eksperimental dengan convenience sampling dihitung menggunakan rumus Campbell Stanley, dalam Cohen, 2007: 277:
Gambar 3.2 Rumus Pengaruh Perlakuan
Apabila hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh, sebaliknya jika hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada pengaruh.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian