71
Rerata kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok eksperimen yaitu M = 37,42; Mdn = 1,00; dan n = 36. Sedangkan untuk kelompok
eksperimen: M = 35,58 ; Mdn = 1,00; dan n = 36. Kesimpulan hasil uji kemampuan didapat dengan menggunakan kriteria: 1 Jika harga Sig. 2-tailed
0,05, maka tidak ada perbedaan antara rerata skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaaan yang
signifikan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2 Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka ada perbedaan antara rerata skor pretest
kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ada perbedaaan yang signifikan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Analisis menggunakan Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan 95
pada kemampuan mengaplikasi diperoleh U = 615.000; z = -0,62; dan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,536 yang berarti 0,05. Harga Sig. 2-tailed 0,05, maka
H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama untuk kemampuan mengaplikasi, sehingga kedua kelompok tersebut dapat dibandingkan.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. Uji ini dilakukan
dengan melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol maupun eksperimen. Pengaruh perlakuan didapat dengan cara
mengurangkan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dengan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol. Data rerata selisih pretest
ke posttest I pada kedua kelompok telah diuji normalitasnya dan menunjukkan bahwa kedua data tersebut terdistribusi normal. Analisis statistik selanjutnya
menggunakan statistik parametrik independent sample t-test karena data berasal dari kelompok yang berbeda Field, 2009: 329.
Pengaruh perlakuan pada kemampuan mengaplikasi yang dihitung menggunakan rumus O
2
-O
1
-O
4
-O
3
= 2,93-0,88 menunjukkan hasil 2,05 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
maka ada pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen. Kemudian untuk mengetahui apakah pengaruhnya signifikan, dilakukan uji statistik untuk
membantu mengetahui signifikan atau tidak. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap homogenitas varians dengan
Levene’s test. Uji asumsi terhadap homogenitas varians data dilakukan apabila distribusi data normal. Data
Levene’s test pada uji signifikansi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini
lengkapnya lihat Lampiran 4.5.
Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Levene’s test terhadap Homogenitas
Varians Data Kemampuan Mengaplikasi
Levene’s test Keterangan Varians Data
F Sig
.791 .377
Homogen
Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukkan harga F = 0,79 dan harga Sig. = 0,377. Data tersebut menunjukkan bahwa
Levene’s test tidak signifikan karena harga Sig 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
homogenitas varians data. Data uji statistik Independent samples t-test yang diambil adalah data pada baris pertama Equal variances assumed output SPSS
karena variansnya homogen Field, 2009: 340. Uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan tingkat kepercayaan
95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika Sig. 2- tailed 0,05 Field, 2009: 150. Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol terhadap kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini lengkapnya lihat Lampiran 4.5.
Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengaplikasi Uji Statistik
Sig. 2-tailed Keterangan
Independent sample t-test 0,000
Ada perbedaan
Output statistik menunjukkan bahwa rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol, yaitu M = 2,92 ; SD = 0,89; SE = 0,15; n = 36; dan
df = 70, sedangkan hasil skor kelompok kontrol yaitu M = 0,88; SD = 0,77; SE = 0,13; n = 36; dan df = 70. Analisis statistik yang digunakan yaitu Independent
samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95 diperoleh harga Sig. 2-tailed PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sebesar 0,000 dan harga t = -10,44. Harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Hali ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengaplikasi pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi.
Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh dari uji pada data ini mengafirmasi hipotesis penelitian I. Hasil perbandingan rerata selisih skor pretest
ke posttest I kemampuan mengaplikasi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada diagram di bawah ini lengkapnya lihat Lampiran 4.5.
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest I Kemampuan Mengaplikasi.
4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan