Teori Perkembangan Kognitif Kajian Pustaka .1 Teori-teori yang mendukung

9

2.1.1.2 Teori Perkembangan Kognitif

Piaget mengelompokkan tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret dan tahap operasional formal. Tahap sensorimotor terjadi pada usia 0-2 tahun, tahap praoperasional pada usia 2-7 tahun, tahap operasional konkret terjadi pada usia 7-11 tahun dan tahap operasi formal terjadi pada usia 11 tahun ke atas. Tahap sensorimotor seorang anak ditandai dengan ketrampilan memecahkan masalah seperti menghisap jempol, memegang sesuatu benda, dan meniru suatu gerakan. Tahap praoperasional ditandai dengan anak sudah mampu mencoba menceritakan sesuatu yang terjadi dihadapannya, berkhayal, dan egoisentrisme. Selanjutnya, pada tahap operasional konkret anak mulai mampu mengurutkan objek berdasarkan ukuran, ciri dan bentuk, mengklasifikasi, memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut bentuk, ukuran atau karakteristik lainnya. Anak juga sudah dapat bekerja dengan temannya, mengetahui konsep ruang dan waktu, dapat membedakan kenyataan dan fantasi, serta mampu untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Sedangkan tahap operasional formal ditandai dengan anak sudah mampu berfikir secara abstrak, menalar secara logis, menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia, dan dapat memahami hal- hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai Suparno, 2001: 24. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas V berada pada tahap operasional-konkret yaitu pada rentang usia 7-11 tahun. Tahap operasional konkret concrete operations ini ditandai dengan perkembangan system pemikiran yang didasarkan pada aturan- aturan tertentu yang logis. Anak sudah dapat memperkembangkan operasi-operasi logis. Operasi-itu bersifat reversible, artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan ke awalnya lagi. Ciri utama tahap operasi konkret ini adalah adanya transformasi reversibel dan sistem kekekalan. Pada tahap ini anak juga sudah maju dalam hal mengurutkan seriasi dan mengklasifikasikan objek Suparno, 2001: 69. Anak dapat mengembangkan system pemikiran yang logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi Suparno, 2001: 69. Pemikiran anak juga lebih decentring dari pada tahap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 sebelumnya, yaitu dapat menganalisis masalah dari berbagai segi. Tahap operasi konkret tentu ditandai dengan adanya system operasi berdasarkan apa pun yang kelihatan nyata atau konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret dan belum bersifat abstrak. Anak masih mengalami kesulitan untuk memecahkan persoalan yang mengandung banyak variabel. Oleh karena itu, meskipun intelegensi anak pada tahap ini sudah maju, namun cara berpikir seorang anak tetap masih terbatas. Cara berpikirnya masih berdasarkan sesuatu yang konkret Suparno, 2001: 70.

2.1.1.3 Teori pembelajaran anak

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN Tamanan I Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168