12
memecahkan  masalah  terhadap  pertanyaan  atau  rumusan  masalah  dengan menggunakan  kemampuan  berpikir  kritis  dan  logis  Scmidt,  dalam  Putra,  2013:
85. Jadi dapat disimpulkan bahwa inkuiri adalah proses untuk mendapatkan suatu jawaban,  memecahkan  masalah  dari  suatu  pertanyaan  dengan  menggunakan
kemampuan berpikir sistematis, kritis, dan logis. Ciri-ciri  dari  pembelajaran  dengan  menggunakan  metode  inkuiri  Majid,
2014, yaitu: 1.
Metode  Inkuiri  menekankan  aktivitas  siswa  secara  maksimal.  Kegiatan pembelajaran  di  kelas  menggunakan  metode  inkuiri  dibuat  agar  siswa
benar-benar  belajar  mandiri  di  sekolah,  dan  guru  hanya  berperan  sebagai fasilitator  disaat  siswa  membutuhkan  alat  dan  bahan  yang  diperlukan,
sedangkan  motivator  disaat  siswa  merasa  kurang  bersemangat  dalam menjalani pembelajaran di kelas. Siswa diberikan wewenang penuh untuk
menemukan sendiri makna dari pembelajaran di kelas. 2.
Metode inkuiri menekankan proses mencari dan menemukan sendiri solusi atau  jawaban  atas  permasalahan  yang  dihadapi  oleh  siswa.  Proses  ini
dilakukan  dengan  cara  tanya  jawab  antara  guru  dengan  siswa  untuk menggali pengetahuan mereka.
3. Metode  inkuiri  ini  digunakan  dengan  tujuan  untuk  mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis pada seorang anak. Diharapkan  siswa  tidak  hanya  mengerti  akan  materi  pembelajaran  saja,
namun  juga  dapat  menggunakan  potensinya  secara  maksimal  untuk memajukan dirinya sendiri.
2.1.2.2 Prinsip metode Inkuiri
Berikut  ini  adalah  prinsip-prinsip  penggunaan  metode  inkuiri  Majid, 2014: 174 :
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan  utama  metode  inkuiri  adalang  pengembangan  kemampuan berpikir.  Jadi,  metode  ini  selain  berorientasi  kepada  hasil  belajar  juga
berorientasi pada proses belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Prinsip interaksi
Pembelajaran  sebagai  proses  interaksi  berarti  menepatkan  guru  bukan sebagai  sumber  belajar,  tetapi  sebagai  pengatur  lingkungan  atau  pengatur
interaksi itu sendiri. 3.
Prinsip bertanya Guru  harus  mengembangkan  kemampuan  bertanya  kepada  siswa,
karena  dengan  menjawab  pertanyaan  guru  siswa  sudah  melewati  proses berpikir.
4. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan berarti hanya mengingat fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi otak.
5. Prinsip keterbukaan
Pembelajaran  bermakna  adalah  pembelajaran  yang  menyediakan berbagai  kemungkinan  sebagai  hipotesis  yang  harus  dibuktikan
kebenarannya.
2.1.2.3  Jenis-jenis Metode Inkuiri
Jenis-jenis  metode inkuiri  dibedakan menjadi  tiga macam  sebagai  berikut Sund and Trowbridge, dalam Mulyasa, 2007:
1. Inkuiri  terbimbing  guided  inquiry;  dalam  metode  ini  peserta  didik
memperoleh  pedoman  sesuai  dengan  yang  dibutuhkan.  Pedoman  tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.
2. Inkuiri bebas free inquiry, metode ini digunakan bagi peserta didik  yang
telah  berpengalaman  dengan  pendekatan  inkuiri.  Peserta  didik  bebas melakukan  penelitian  sendiri  bagaikan  seorang  ilmuwan,  sehingga  peserta
didik  harus  dapat  mengidentifikasikan  dan  merumuskan  berbagai  topik permasalahan yang hendak diselidiki.
3. Inkuiri  bebas  yang  dimodifikasi  modified  free  inquiry;  dalam  metode  ini
guru  memberikan  permasalahan  atau  problem  dan  kemudian  peserta  didik diminta  untuk  memecahkan  permasalahan  tersebut  melalui  pengamatan,
eksplorasi,  dan  prosedur  penelitian.  Peran  guru  untuk  membimbing  hanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terbatas  sehingga  siswa  diajarkan  untuk  mandiri  dalam  menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis metode inkuiri di atas, maka metode  inkuiri  yang  paling  tepat  diterapkan  dalam  pembelajaran  untuk  siswa
kelas  V  adalah  metode  inkuiri  terbimbing.  Metode  inkuiri  terbimbing  adalah metode  inkuiri  saat  guru  membimbing  siswa  melakukan  kegiatan  dengan
memberikan pertanyaan awal sebagai tuntunan kepada siswa untuk mengarahkan kepada suatu diskusi Putra, 2013: 96. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk
siswa  yang  belum  terbiasa  dengan  pembelajaran  inkuiri.  Guru  berperan  sebagai pembimbing  yang  memberi  petunjuk  atau  bimbingan  kepada  siswa  dalam
melakukan  suatu  tugas  agar  siswa  mampu  memahami  konsep-konsep  pelajaran. Siswa akan mengerjakan tugas-tugas baik melalui tugas kelompok maupun tugas
individu,  agar  dapat  menyelesaikanmemecahkan  masalah  dan  menarik  suatu kesimpulan.  Metode  inkuiri  ini  juga  disebut  dengan  istilah  “guided  discovery-
inquiry ”.  Guided  discovery-inquiry  digunakan  apabila  dalam  pembelajaran  guru
menyediakan  bimbingan  atau  petunjuk  yang  cukup  luas  kepada  siswa  Amien, 1987: 137.
Langkah-langkah  metode  inkuiri  terbimbing  Guided  Inquiry  adalah sebagai berikut Kilbane, 2014: 253:
Tabel 2.1 Langkah-langkah Metode Inkuiri No.
Langkah-langkah Peran Guru
Tugas Siswa 1
Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan.
Siswa membaca dan mendengarkan pertanyaan
atau mengajukan pertanyaan atau masalah yang diajukan
guru.
2 Membuat hipotesis
Guru meminta siswa untuk membuat hipotesis.
siswa mengembangkan hipotesis secara individu
maupun dalam kelompok kecil.
3 Mengumpulkan data
Guru membantu siswa menemukan,
mengumpulkan, dan mengorganisasikan data
yang diperlukan untuk menganalisis hipotesis
mereka. Siswa mengorganisasikan
data yang akan mereka uji.
4. Menguji hipotesis
Menganalisa data Guru mengajak siswa untuk
menganalisis hipotesis mereka.
Siswa menguji hipotesis mereka dengan menganalisa
data. 5.
Menarik kesimpulan Guru meminta siswa untuk
Siswa merangkum hasilnya
15
merangkum dan membuat kesimpulan dari hasil yang
diperoleh. dan membuat kesimpulan.
6. Melakukan evaluasi
Guru meminta siswa untuk menganalisa proses inkuiri
yang telah dilakukan dengan merefleksikan apa yang
telah mereka lakukan dan mereka pelajari
Siswa merefleksikan proses inkuiri secara keseluruhan,
termasuk apa yang mereka lakukan dan mereka pelajari.
Kegiatan-kegiatan  dalam  metode  inkuiri  menuntut  siswa  memiliki kemampuan  berpikir  yang  menyeluruh  dari  tingkat  sederhana  ke  tingkat  tinggi.
Kegiatan  inkuiri  mengharuskan  siswa  memiliki  kemampuan  mengaplikasi  dan menganalisis  dengan  baik.  Pada  kegiatan  mengumpulkan  data  siswa  harus
mempunyai  kemampuan  mengaplikasi  terhadap  apa  yang  direncanakan.  Setelah itu,  pada  proses  menguji  hipotesis,  mengumpulkan  data,  membuat  kesimpulan,
maupun  dalam  melakukan  evaluasi  siswa  harus  dapat  menganalisis  dengan  baik data-data yang telah dikumpulkan.
Sementara  itu,  Sanjaya  2006:  199-203  mengemukakan  langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri sebagai berikut:
1. Orientasi
Orientasi  adalah  langkah  untuk  mempersiapkan  suasana  pembelajaran yang  responsif.  Pada  langkah  ini  guru  mengkondisikan  siswa  untuk  siap
melaksanakan proses pembelajaran. 2.
Merumuskan masalah Merumuskan  masalah  merupakan  langkah  untuk  mengajak  siswa  masuk
pada  persoalan  yang  mengandung  teka-teki.  Persoalan  yang  diberikan kepada  siswa  haruslah  persoalan  yang  menantang  mereka  untuk  mau
memecahkan masalah tersebut. 3.
Mengajukanmerumuskan hipotesis Merumuskan  hipotesis  adalah  mengajukan  jawaban  sementara  terhadap
apa  yang  akan  diuji  kebenarannya  melalui  sebuah  ekspeimen  atau observasi.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data  yaitu aktivitas memilah dan memilih informasi  yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis.
16
5. Menguji hipotesis
Yaitu  proses  menentukan  jawaban  yang  dianggap  diterima  sesuai  dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan  kesimpulan  adalah  proses  mendeskripsikan  temuan  yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Berdasarkan  penjelasan  di  atas,  penelitian  ini  akan  menggunakan  tujuh langkah-langkah  pembelajaran  inkuiri  yaitu  orientasi,  merumuskan  masalah,
merumuskan hipotesis,
melakukan eksperimen,
menarik kesimpulan,
mempresentasikan  hasil,  dan  melakukan  evaluasi.  Berikut  penjelasan  mengenai langkah-langkah pembelajaran tersebut.
1. Orientasi
Orientasi  merupakan  langkah  untuk  mempersiapkan  suasana pembelajaran  yang  responsif.  Pada  langkah  ini  guru  mengkondisikan
siswa  untuk  siap  melaksanakan  proses  pembelajaran.  Guru  dapat menjelaskan  topik  yang  akan  dipelajari,  dan  pokok-pokok  kegiatan  yang
akan dilakukan selama pembelajaran. 2.
Merumuskan masalah Merumuskan  masalah  merupakan  langkah  untuk  mengajak  siswa
masuk  pada  persoalan  yang  menjadi  topik  pembelajaran.  Guru  berperan membimbing  siswa  untuk  mengajukan  pertanyaan-pertanyaan  yang  dapat
mereka  ketahui  jawabannya  melalui  kegiatan  inkuiri.  Pertanyaan- pertanyaan  tersebut  akan  membantu  siswa  menggali  pemahaman  mereka
mengenai topik yang sedang dipelajari secara lebih mendalam. 3.
Merumuskan hipotesis Merumuskan  hipotesis  merupakan  langkah  mengajukan  jawaban
sementara  terhadap  apa  yang  akan  diuji  kebenarannya  melalui  sebuah ekspeimen atau observasi. Hipotesis yang telah dirumuskan nantinya akan
dapat  diuji  kebenarannya  melalui  eksperimen  yang  dilakukan  dalam pembelajaran.
17
4. Melakukan eksperimen
Eksperimen  merupakan  langkah  di  mana  siswa  melakukan percobaan untuk mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan
untuk  menganalisis  hipotesis  yang  telah  mereka  buat.  Kegiatan  ini membantu siswa menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan
di awal kegiatan. 5.
Menarik kesimpulan Menarik  kesimpulan  merupakan  proses  mendeskripsikan  temuan
yang  diperoleh  berdasarkan  hasil  percobaan  dan  uji  hipotesis  yang dilakukan.  Menarik  kesimpulan  dilakukan  siswa  dengan  bimbingan  dari
guru. 6.
Mempresentasikan hasil Kegiatan  presentasi  merupakan  kegiatan  menjelaskan  dan
melaporkan  hasil  percobaan  mereka  di  depan  kelas.  Presentasi  dilakukan siswa  dengan  menjelaskan  rumusan  masalah,  hipotesis,  langkah-langkah
percobaan, dan menyampaikan kesimpulan yang mereka peroleh. 7.
Melakukan evaluasi Evaluasi
merupakan kegiatan
mengulas kembali
materi pembelajarn  yang  telah  dipelajari.  Siswa  dengan  guru  bersama-sama
melakukan  pemeriksaan  hasil  percobaan  yang  sudah  dilakukan  dan disesuaikan dengan data atau informasi yang relevan. Kekurangan ataupun
kesalahan  dalam  melakukan  percobaan  mungkin  saja  terjadi.  Siswa  dan guru  dapat  memberikan  kritik  dan  saran  dari  percobaan  yang  dilakukan.
Guru  juga  meluruskan  dan  membenarkan  pemahaman  siswa  yang  masih kurang tepat.
2.1.3 Proses Kognitif
Istilah  “cognitive”  berasal  dari  kata  cognition  yang  padanan  katanya knowing,  berarti  mengetahui.  Dalam  arti  yang  luas,  cognition  kognisi  ialah
perolehan,  penataan,  dan  penggunaan  pengetahuan  Neisser,  dalam  Syah,  1997: 66-67.
18
Kategori-kategori pada
dimensi proses
kognitif merupakan
pengklasifikasian proses-proses kognitif siswa secara komprehensif yang terdapat dalam  tujuan-tujuan  di  bidang  pendidikan.  Kategori-kategori  ini  merentang  dari
proses  kognitif  yang  paling  banyak  dijumpai  dalam  tujuan-tujuan  di  bidang pendidikan,  yaitu  mengingat,  kemudian  memahami  dan  mengaplikasikan,  ke
proses-proses  kognitif  yang  jarang  dijumpai,  yakni  menganalisis,  mengevaluasi, dan mencipta Anderson  Krathwohl, 2010: 43.
1. Mengingat  berarti  mengambil  pengetahuan  tertentu  dari  memori  jangka
panjang.  Mengingat  berisikan  dua  proses  kognitif  yang  lebih  spesifik, yakni mengenali dan mengingat kembali.
2. Memahami  adalah  mengkonstruksi  makna  dari  materi  pembelajaran,
termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Memahami mencakup  tujuh  proses  kognitif  yaitu  menafsirkan,  mencontohkan,
mengklasifikasikan,  merangkum,  menyimpulkan,  membandingkan,  dan menjelaskan.
3. Mengaplikasikan  berarti    menerapkan  atau  menggunakan  suatu  prosedur
dalam keadaan tertentu. Mengaplikasi mencakup dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan .
4. Menganalisis  berarti  memecah-mecah  materi  jadi  bagian-bagian
penyusunnya  dan  menentukan  hubungan-hubungan  antar  bagian  itu  dan hubungan  antara  bagian-bagian  tersebut  dan  keseluruhan  struktur  atau
tujuan.  Menganalisis  berisikan  tiga  proses  kognitif  yaitu  membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
5. Mengevaluasi  ialah  mengambil  keputusan  berdasarkan  criteria  dan  atau
standar.  Mengevaluasi  mencakup  proses  kognitif  memeriksa  dan mengkeritik.
6. Mencipta  adalah  memadukan  bagian-bagian  untuk  membentuk  sesuatu
yang  baru  dan  koheren  atau  untuk  membuat  suatu  produk  yang  orisinal. Mencipta  mencakup  proses  kognitif  merumuskan,  merencanakan,  dan
memproduksi. Penelitian  ini  akan  difokuskan  pada  kemampuan  mengaplikasi  dan
menganalisis saja karena kedua kemampuan tersebut termasuk ke dalam beberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bagian  penting  dalam  proses  pembelajaran  tematik  di  SD  khususnya  materi pelajaran  IPA.  Kedua  variabel  atau  kemampuan  tersebut  sangat  berhubungan
dengan kegiatan siswa dalam proses inkuiri.
2.1.3.1 Proses Kognitif Mengaplikasi
Mengaplikasi adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan  tertentu.  Kategori  mengaplikasi  terdiri  dari  dua  proses  kognitif,  yaitu
mengeksekusi dan mengimplementasikan Anderson  Krathwohl, 2010: 100. 1.
Mengeksekusi, yaitu menerapkan suatu prosedur pada tugas yang familier, misalnya  membagi  suatu  bilangan  dengan  bilangan  lain,  kedua  bilangan
tersebut terdiri dari beberapa digit. Kata kerja lainnya dari mengeksekusi adalah melaksanakan.
2. Mengimplementasikan, yaitu menerapkan suatu prosedur pada tugas yang
tidak  familier  misalnya,  menggunakan  hukum  newton  kedua  pada konteks  yang  tepat.  Kata  kerja  lainnya  untuk  proses  kognitif
mengimplementasikan  adalah  menggunakan,  menerapkan,  menguraikan, dan lain-lain.
Penelitian  ini  meneliti  tiga  proses  kognitif  untuk  variabel  mengaplikasi, yaitu melaksanakan, menggunakan, dan menguraikan.
2.1.3.2 Proses Kognitif Menganalisis