Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

34

2.2.3 Literature Map

Literature map berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.10 Bagan Penelitian-penelitian yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Siswa kelas lima SD berada pada tahap operasional konkret yaitu pada usia 7-11 tahun. Tahap operasional konkret concrete operations ini ditandai dengan perkembangan kognitif dari sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah dapat memperkembangkan operasi- operasi logis. Ciri tersebut sesuai dengan karakteristik pada pembelajaran inkuiri. Metode inkuiri adalah sebuah metode yang untuk mendapatkan suatu jawaban, memecahkan masalah dari suatu pertanyaan dengan menggunakan kemampuan berpikir sistematis, kritis, dan logis. Metode inkuiri tepat digunakan untuk siswa kelas atas karena siswa kelas atas dianggap lebih mampu melakukan proses Proses Kognitif Metode Inkuiri Ambarsari, Santosa Maridi 2013 Inkuiri terbimbing – Keterampilan proses sains dasar Widiastuti 2009 Inkuiri – Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis siswa SD kelas IV Dewi, Dantes Sadia 2013 Inkuiri terbimbing - Sikap ilmiah hasil belajar IPA Wayan 2012 Inkuiri – Minat Belajar Hasanah 2010 Media timeline – Kemampuan Mengaplikasi dan menganalisis Lestari 2010 Media timeline – Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis Yang perlu diteliti: Metode Inkuiri-Kemampuan mengaplikasi menganalisis siswa SD Kelas V 35 inkuiri. Namun demikian, siswa kelas lima masih memerlukan bantuan scaffolding dalam belajar, sehingga metode yang cocok digunakan adalah metode inovatif inkuiri terbimbing guided inquiry. Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal sebagai tuntunan kepada siswa untuk mengarahkan kepada suatu diskusi. Perkembangan kognitif siswa dapat ditentukan dari proses kognitifnya, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan mengaplikasi dan menganalisis merupakan proses kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mengingat dan memahami. Kedua proses kognitif tersebut sangat penting dimiliki oleh seorang siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Mengaplikasi adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Sedangkan menganalisis berarti memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Beberapa sekolah dasar telah menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengandung proses-proses scientifik yang di dalamnya dapat dimunculkan langkah-langkah inkuiri. Proses scientifik dan inkuiri ini erat kaitannya pada tema yang mengandung mata pelajaran IPA. Siswa akan aktif dalam langkah-langkah pembelajaran inkuiri yang meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi. Dalam proses inkuiri terjadi pengembangan proses-proses kognitif seorang siswa mulai proses kognitif tingkat rendah hingga proses kognitif yang tinggi. Jika metode inkuiri diterapkan pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas V SD, penerapan metode inkuiri akan berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa. 36

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN Tamanan I Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168