29
b. Rangkaian Listrik seri
Rangkaian listrik seri yaitu rangkaian alat listrik yang disusun secara berurutan Kusumawati, 2014: 115. Alat listrik pada rangkaian seri
mendapatkan arus listrik secara berurutan. Contoh rangkaian alat listrik seri seperti gambar berikut ini.
Dalam rangkaian seri, jika salah satu lampu padam, lampu yang lain akan ikut padam. Arus listrik yang mengalir di kedua lampu mempunyai besar
yang sama. Tegangan listrik pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut Kusumawati, 2014: 116.
i. Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, tegangan listrik bernilai sama. ii. Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, tegangan listrik akan
berbeda.
c. Rangkaian Listrik Paralel
Rangkaian listrik paralel yaitu rangkaian alat listrik yang disusun secara bertingkat atau sejajar Kusumawati, 2014: 116. Masing-masing alat listrik
Gambar 2.8 Rangkaian Listrik Seri Sumber: Kusumawati, 2014: 115
Rangkaian listrik terbuka Rangkaian listrik tertutup
Gambar 2.7 Contoh Rangkaian Listrik Terbuka dan Tertutup Sumber: Sularmi, 2009: 100
30
pada rangkaian listrik paralel mendapatkan arus listrik langsung dari sumber tegangan. Contoh rangkaian alat listrik paralel seperti gambar berikut.
Dalam rangkaian paralel, jika salah satu lampu padam, lampu yang lain akan tetap menyala. Tegangan listrik dikedua lampu bernilai sama. Arus listrik
pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut Kusumawati, 2014: 116. i. Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, arus listrik bernilai sama.
ii. Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, arus listrik akan berbeda.
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri
Ambarsari, Santosa, dan Maridi 2013 melakukan penelitian mengenai penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains
dasar pada pelajaran biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan proses sains dasar pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 7 Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen semu Quasi experimental research dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing. Populasi dalam penelitian tersebut adalah seluruh siswa kelas
VIII semester I SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 20112012, sampel yang diambil dengan cluster random sampling sejumlah dua kelas yaitu kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut masing-masing berjumlah 30 siswa. Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa penerapan pembelajaran
inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses sains dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta.
Gambar 2.9 Rangkaian Listrik Paralel Sumber: Kusumawati, 2014: 115
31
Dewi, Dantes dan Sadia 2013 melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil
belajar IPA. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA
dengan menggunakan rancangan the posttest-only control group design. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu quasi
eksperiment. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kaliluntu yang berjumlah 115 siswa, dan sampelnya berjumlah 64 siswa yang ditentukan
secara random. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Negeri di kelurahan Kaliuntu.
Wayan 2012 melakukan penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap penguasaan konsep Biologi dan sikap ilmiah siswa
SMA ditinjau dari minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa
yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung direct instruction, 2 pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dengan minat belajar biologi siswa terhadap penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa, 3 perbedaan penguasaan konsep biologi dan
sikap ilmiah siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung, pada siswa yang minat
belajarnya tinggi, 4 perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran langsung, pada siswa yang minat belajarnya rendah. Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan
metode eksperimental semu
Quasi Experimental
dengan rancangan The Posttest Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
Lab Undiksha tahun pelajaran 20102011. Sampel penelitian sebanyak 100 orang dengan sebaran 25 orang pada masing-masing kelompokkelas X2, X3, X4, dan
X5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Terdapat perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang mengikuti model
32
pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, 2 terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar
biologi siswa terhadap penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah, 3 Terdapat perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang
mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung, pada siswa yang minat belajarnya tinggi, 4 Tidak
terdapat perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran langsung, pada siswa yang minat belajarnya rendah.
2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis
Penelitian Widiastuti 2009 bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi karyamodel mainan
yang berhubungan dengan udara berkaitan dengan kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta
tahun ajaran 20122013. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitian
menunjukkan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi tetapi tidak berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis. Ini ditunjukkan
dengan harga Sig.2-tailed kemampuan mengaplikasi 0,05 yaitu 0,000. Sehingga H
i
diterima maka H
null
ditolak. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi tergolong besar dengan nilai r = 0,78 efek
besar dengan persentase sebesar 60. Berbeda dengan kemampuan menganalisis, hasil perhitungan analisis statistik menunjukkan signifikansi data
harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0.052, maka H
null
diterima H
i
ditolak. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis tergolong
menengah dengan nilai r = 0,39 efek menegah dan persentase sebesar 15,36. Penelitian Lestari 2010 bertujuan untuk mengetahui perbedaan
penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 20132014. Jenis
penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terdapat perbedaan yang
33
signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi ditunjukkan dengan Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,012 dan 2 terdapat perbedaan
yang signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan menganalisis ditunjukkan dengan Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,000. Dari nilai
tersebut maka H
null
ditolak dan H
i
diterima artinya ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
Penelitian Hasanah 2010 bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis atas penggunaan media Timeline
pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Percobaan 3 Pakem tahun ajaran 20132014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-
equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline atas kemampuan
mengaplikasi dan menganalisis. Hasil analisis statistik parametrik Independent- samples t-test menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,000 sehingga H
null
ditolak dan H
i
diterima artinya ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains dasar, hasil belajar
siswa, dan minat belajar siswa. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis
dengan menggunakan media timeline dan metode inkuiri untuk siswa kelas IV. Namun demikian, penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang meneliti
penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa SD kelas V. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA materi listrik
kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016. Penelitian ini merupakan
penelitian yang baru dan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Materi IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran untuk kelas
VI pada kurikulum 2006. Namun demikian, pada kurikulum 2013 saat ini materi IPA mengenai listrik masuk dalam materi pembelajaran di kelas V.
34
2.2.3 Literature Map
Literature map berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.10 Bagan Penelitian-penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir