57
penurunan atau peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen terhadap kemampuan
mengaplikasi dan menganalisis. 2.
Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima, maka ada perbedaan skor yang signifikan antara selisih skor pretest dengan posttest I
pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen. Artinya, terdapat penurunan atau peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I
pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
Persentase signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I pada masing- masing kelompok dapat dihitung menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson
seperti pada uji besar pengaruh perlakuan.
3.8.5.3 Uji Korelasi antara Rerata Skor Pretest dan Posttest I
Uji korelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi antara rerata pretest dan posttest I positif dan signifikan. Positif berarti semakin tinggi skor
pretest, semakin tinggi juga skor posttest I. Signifikan berarti hasil skor korelasi tersebut dapat digeneralisasi pada populasi. Uji korelasi digunakan untuk melihat
hubungan antara dua variabel yang mengendalikan pengaruh dari satu atau lebih variabel Field, 2009: 175. Uji korelasi rerata pretest-posttest I menggunakan uji
statistik Pearson Product-moment Corelation Coefficient untuk data normal dan Sperman’s rho untuk data tidak normal Field, 2009: 186. Kriteria yang
digunakan untuk menolak H
null
dari hasil uji statistik Pearson Correlation dan Spearman
’s correlation coefficient jika harga Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 181. Analisis data untuk menguji korelasi antara skor pretest dan posttest I
menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: 1. H
i
: ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
2. H
null
: tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria penarikan kesimpulan uji korelasi rerata skor pretest ke posttest sebagai berikut:
58
1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 dan harga r positif, H
null
ditolak dan H
i
diterima, maka ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Artinya semakin tinggi skor pretest, semakin tinggi juga skor posttest I dan hasil skor korelasi tersebut dapat digeneralisasi pada populasi.
2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 dan harga r negatif, H
null
diterima dan H
i
ditolak, maka tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Artinya semakin tinggi skor pretest, semakin rendah skor posttest I dan hasil skor korelasi tersebut tidak dapat digeneralisasi pada populasi.
3.8.5.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan