Substansi Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila
59 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tatanan nilai
Pancasila mempunyai tiga tingkatan nilai, yakni nilai dasaridealfundamental, nilai instrumental dan nilai praktis yang masing-masing nilai tersebut menjunjung
jaminan atas hak asasi manuisa sebagai berikut: a. Hak asasi manusia dalam nilai ideal Pancasila
Nilai ideal, ialah asas-asas yang diterima sebagai bersifat mutlak sesuatu yang benar dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai Pancasila yang
tidak berubah terdapat dalam Pembukaan UUD NRI 1945. Yang meliputi disetiap sila Pancasila; ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan. b. Hak asasi manusia dalam nilai instrumental Pancasila
Nilai instrumental, adalah pelaksanaan dari nilai dasar, biasanya dalam wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya dikristalisasikan
dalam lembaga-lembaga. Sifatnya dinamis dan kontekstual, sesuai kebutuhan tempat dan waktu. Nilai Intrumental merupakan pelaksanaan
umum dari nilai dasar dan merupakan tindak lanjut dari nilai dasar yang dijabarkan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD NRI 1945 dan
peraturan perundang-undangan yaitu UU, Perpu, PP, Perpes dan Perda. c. Hak asasi manusia dalam nilai praktis Pancasila
Nilai praktis adalah nilai yang sesunguhnya kita laksanakan dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai
praktis ini sama semangatnya dengan nilai dasar dan nilai instrumental. Nilai praktis dapat dijadikan indikator hidup tidaknya nilai dasar dan nilai
instrumental dalam maasyarakat Indonesia. Sifat dari nilai praktis yaitu; Nilai praktis praxis abstrak, artinya nilai praktis yang bersifat
konseptual teoritis. Contoh: menghormati, kerja sama, kerukunan Nilai praktis praxis konkrit, artinya nilai praktis yang nampak nyata dan
dapat dirasakan. Contoh: sikap dan perbuatan sehari-hari Hak Asasi Manusia Dalam Nilai Praktis Pancasila
No Sila Pancasila Sikap
yang Dikembangkan
Berkaitan dengan
Penegakan Hak Asasi Manusia 1.
Ketuhanan Yang Maha
a Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina kerukunan hidup
60 No Sila Pancasila
Sikap yang
Dikembangkan Berkaitan
dengan Penegakan Hak Asasi Manusia
Esa b Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya c Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
kepada orang lain, dan sebagainya. 2.
Kemanusian yang Adil
dan Beradab a Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban
antara sesama manusia b Saling mencintai sesama manusia
c Tenggang rasa kepada orang lain, dan
sebagainya. 3.
Persatuan Indonesia
a Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan b Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara c
Cinta tanah air dan bangsa, dan sebagainya. 4.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijak- sanaan dalam
Permusyawarat- anPerwakilan
a Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
b Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain c
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, dan
sebagainya. 5.
Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
a Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban b Menghormati hak-hak orang lain
c Suka memberi pertolongan kepada orang lain, dan sebagainya.
2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesiayang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dapat diklasifikasikan
dalam dua jenis, yaitu:
61 a. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, ke lompok agama, dengan cara:
1 membunuh anggota kelompok; 2 mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap
anggota-anggota ke lompok; 3 menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; 4 memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di
dalam kelompok; atau 5 memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain. b. Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil, berupa: 1 Pembunuhan;
2 Pemusnahan; 3 Perbudakan;
4 Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; 5 perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
secara sewenang-wenang yang melanggar asas-asas ketentuan pokok hukum internasional;
6 Penyiksaan; 7 Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk- bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
8 Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya,
agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
9 Penghilangan orang secara paksa; atau 10 Kejahatan apartheid.
62 Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada
beberapa peristiiwa besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat perhatian yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia,
seperti : a. Kasus Poso 1998
– 2000 b. Kasus Dayak dan Madura 2000
c. Kasus TKI di Malaysia 2002 d. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini
24 orang tewas, 36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan. e. dan banyak lagi kasus-kasus lainnya
Selain kasus-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun
dilingkungan masyarakat.