Kuasa Usaha Atase-Atase Republik Indonesia
80
mengumpulkan dan mengolah data serta bahan-bahan keterangan lainnya mengenai berbagai masalah;
melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh kepala perwakilan RI tempat ia bertugas;
mengkoordinasikan kegiatan lembaga-lembaga ekstra-struktural yang mempunyai kaitan dengan bidang keamanan dan pertahanan, kecuali
ditetapkan lain oleh kepala perwakilan RI yang terkait;
memberikan laporan perkembangan, sasaran dan pendapat baik diminta maupun tidak, mengenai segala hal yang berhubungan dengan masalah
keamanan dan pertahanan, kepada perwakilan RI setempat. 2. Atase Teknis
Atase teknis adalah pegawai negeri RI dari kementerian luar negeri atau pegawai negeri dari kementerian lain atau dari lembaga pemerintahan
nonkementerian, untuk melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas pokok kementerian yang mengirimkan. Atase teknis diangkat dan
diberhentikan oleh menteri luar negeri atas usul menteri dan pimpinan
lembaga pemerintah non-kementerian yang bersangkutan. 4.
Pengangkatan Perwakilan Diplomatik
Tata cara pengangkatan da pemberhentikan pejabat-pejabat perwakilan diplomatic dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,
yaitu: a. Kepala perwakilan diplomatik duta besar diangkat dan diperhentikan oleh
Presiden atas pertimbangan dari DPR. b. Wakil Kepala Perwakilan diplomatic diangkat dan diperhentikan oleh
Menteri Luar Negeri. c. Kuasa Usaha ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri.
d. Pejabat dinas luar negeri diangkat diperhentikan oleh Menteri luar negeri. e. Atase-atase teknis diangkat oleh Menteri Luar Negeri atas usul menteri
atau pimpinan lembaga non-departemen yang bersangkutan. Semua diplomat yang menjabat sebagai kepala perwakilan diplomatik sampai
dengan atase-atase disebut sebagai pegawai Home Staff. f. Pegawai perwakilan setempat lokal staff diangkat dan diperhentikan oleh
kepada perwakilan.
81
Proses Pengangkatan
Pembukaan hubungan diplomatic dan pengangkatan ketua perwakilan atau misi diplomatic harus mendapat persetujuan dari kedua Negara agreement
dalam bentuk tertulis atau lissan. Calon tersebut dinyatakan sebagai pribadi yang
dapat diterima persona grata. Pengiriman calon yang tidak disukai persona
non grata dapat ditollak oleh Negara penerima karena dianggap kurang menghargai Negara penerima.
Langkah berikutnya, calon menerima surat kepercayaan letter of credence yang telah ditandatangai oleh kepala Negara dan menteri luar negeri
menerima petunjuk dari kepala Negara tentang tugas-tugas seorang calon. Setiba di Negara tujuan, calon menyerahkan surat kepercayaan kepada kepala
Negara penerima. Pada kesempatan itu diadakan pidato kedua belah pihak yang berisi tentang hubungan persahabatan kedua Negara, sekaligus menunjukkan
persetujuan serta kepercayaan dari Negara penerima.
Pemanggilan Seorang Duta Besar
Apabila telah berakhir masa jabatan seorang duta besar dia dipanggil
pulang oleh kepala negaranya dengan suatu surat yang disebut Letter of Recall,
yang dibuat oleh kepala Negara pengirim dan ditujukan kepada kepala Negara penerima. Pemanggilan itu dapat juga dilakukan atas permintaan Negara
penerima karena dinyatakan sebagai peribadi yang tidak disukai persona non grata dengan alas an diplomat tersebut mempunyai sikap permusuhan atau
pelanggaran undang-undang setempat atau juga disebabkan karena bubarnya Negara pengirim.
Kekebalan Diplomatik
Seorang duta besar tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dia beserta keluarganya serta staffnya mendapat gangguan. Oleh
sebab itu seorang diplomat mendapatkan hak-hak istimewa yang disebut sebagai kekebalan diplomatic diplomatic immunity. Kekebalan diplomatic itu adalah:
a. Rumah tangga dan kantor kedutaan tersebut tidak boleh diganggu, artinya alat kekuasaan Negara penerima tidak boleh masuk ke
perumahan kedutaan itu tanpa seizing duta besar uyang bersangkutan.
82 b. Bebas dari tuntutan atau gangguan dimana dia tinggal. Baik tuntutan sipil
maupun kriminal. Artinya seorang diplomat tidak boleh diadukan, diadili karena perkara sipil dan kriminal kecuali atas permintaannya sendiri.
c. Bebas dari keharusan menjadi saksi di pengadilan, kecuali dia datang sendiri.
d. Bebas dari pemeriksaan polisi, bebas dari pembayaran pajak. e. Berhak membuat tempat ibadah menurut agamanya serta berhak
mengadili warganya sendiri.