Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
42 yang diberikan kepada Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI diatur Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman, dan lain sebagainya. Tujuan dari perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia adalah
terwujudnya keadilan untuk semua lapisan masyarakat. Penegakan hukum semata-mata tidaklah berarti pelaksanaan perundang-
undangan, ataupun pelaksanaan keputusan-keputusan hakim, tetapi masalah pokok penegakan hukum terletak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Soerjono Soekanto, faktor-faktor penegakan hukum meliputi :
a. Faktor hukumnya sendiri, misalnya undang-undang dan sebagainya Semakin baik suatu peraturan hukum UU akan semakin memungkinkan
penegakan hukum. b. Faktor penegak hukum, yakni pihak yang membentuk maupun
menerapkan hokum. Penegak hukum terdiri dari:
1 Pihak-pihak yang menerapkan hukum, misalnya: kepolisian, kejaksaan, kehakiman, kepengacaraan, dan masyarakat.
2 Pihak-pihak yang membuat hukum, yaitu badan legislative dan pemerintah.
c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin
penegakan hukumakan berlangsung dengan lancar. Sarana fasilitas tersebut mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil,
organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dan seterusnya.
d. Faktor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan karsa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup
Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat.
Kesadaran hukum dalam masyarakat meliputi antara lain : 1 Adanya pengetahuan tentang hukum
43 2 Adanya penghayatan fungsi hukum
3 Adanya ketaatan terhadap hukum e. Faktor masyarakat, kelompok masyarakat berada dan lingkungan
berlakunya hukum. Dengan demikian suatu kebudayaan di dalamnya mencakup nilai-nilai yang melandasi hukum yang berlaku, nilai-nilai mana
merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik sehingga dituruti dan apa yang dianggap buruk sehingga dihindari.
Nilai-nilai tersebut, yang berperan dalam hukum meliputi antara lain: a. Nilai ketertiban dan nilai ketenteraman
b. Nilai jasmaniakebendaan dan nilai rohaniakeakhlakan c. Nilai kelanggengan dan nilai kebaruan.
Kelima faktor tersebut diatas sangat berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum, serta juga merupakan tolok
ukur efektivitas penegakan hukum.