44 b. Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengawasi perilaku
hakim seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada hakim yang memberikan putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa
keadilan, juga yang melanggar kode etik. c. dan sebagainya.
3. Reformasi hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia
Rasa hormat masyarakat terhadap sistem peradilan sangat tergantung pada sistem pelayanan peradilan. Saat ini masyarakat sangat tidak puas
terhadap pelayanan peradilan. Pengadilan dianggap gagal memenuhi harapan sebagai “benteng terakhir“ melawan ketidakadilan.
Perkara – perkara pengadilan ditangani denga berbelit-belit, tidak efisien,
dan menjadi mahal ongkosnya. Apalagi ditambah dengan prosedur penetapan putusan pengadilan yang tidak transparan. Hal ini melahirkan rasa kurang hormat
terhadap sistem peradilan dan keluarnya tuduhan bahwa peradilan telah dipolitisi dan korup.
Melihat gambaran merosotnya kewibawaan sistem peradilan di Indonesia tersebut di atas, maka segera dan urgen dilakukan reformasi hukum demi
terciptanya kepastian hukum di Indonesia. Reformasi hukum adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan di
bidang hukum dalam suatu masyarakat atau negara. Sedangkan menurut Muladi, reformasi hukum adalah proses demokratisasi dalam pembuatan,
penegakkan, dan kesadaran hukum. Reformasi hukum mempunyai arti penting guna membangun desain kelembagaan bagi pembentukan negara hukum yang
dicita-citakan. Tujuan utama yang hendak dicapai dalam kerangka reformasi hukum
adalah tegaknya supremasi hukum dalam masyarakat. Melalui penyempurnaan produk-produk hukum yang dibuat oleh pemerintah diharapkan kedepannya akan
mampu menciptakan aturan main yang jelas dan transparan bagi masyarakat dan penyelenggara negara dalam menunjang kegiatan mereka sehari-hari.
Pembenahan dari segi produk hukum tersebut juga perlu dilengkapi dengan peningkatan sarana dan prasarana hukum serta peningkatan kesadaran dan
kepatuhan hukum masyarakat dan penyelenggara negara sehingga mampu membentuk suatu budaya hukum yang sehat. apabila hal ini dapat dicapai maka
45 otomatis akan tercipta tidak hanya suatu pemerintahan yang efektif good
governance, namun juga masyarakat yang menghormati dan menaati hukum law abiding people, yang pada akhirnya akan menciptakan ketertiban dan
keamanan serta kenyamanan dalam masyarakat, dimana situasi yang sangat kondusif bagi iklim penanaman modal yang akan mempercepat pemulihan dan
bahkan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika melihat kondisi hukum yang terpuruk saat ini, maka tidak ada kata
lain selain terus mengedepankan reformasi hukum yang telah digagas oleh bangsa ini. kegiatan reformasi hukum harus perlu diapresiasi positif dan segera
dilakukan dalam rangka mencapai supremasi hukum yang berkeadilan. Beberapa konsep yang perlu diwujudkan dalam rangka melakukan reformasi
hukum tersebut, antara lain:
1.
penggunaan hukum yang berkeadilan sebagai landasan pengambilan keputusan oleh aparatur negara;
2.
tidak adanya intervensi terhadap lembaga pengadilan;
3.
aparatur penegak hukum yang profesional; dan sebagainya. Gerakan reformasi yang dipelopori oleh kalangan mahasiswa tahun 1998
telah menggulingkan pemerintahan orde baru. Sejak itulah reformasi banyak digunakan dan diucapkan baik dalam forum resmi maupun tidak resmi.
Hukum sebagai kaidah sosial tidak lepas dari nilai values yang berlaku dalam masyarakat. Bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan
cerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup the living law dalam
masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai- nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Pijakan sistem peradilan Indonesiadisebutkan dalam UUD NRI tahun 1945, pasal 24,yang menggariskan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang, yang mengelaborasi susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman. Undang-
undang itu adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan- ketentuan pokok kekuasaan kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Makamah Agung.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, dan lain-lain.