Konsep Wawasan Kebangsaan Uraian Materi

49 dengan nilai-nilai dan spirit kebangsaan dalam suatu negara inillah disebut wawasan kebangsaan. Konsep wawasan kebangsaan perlu dipahami dari 2 dua aspek, yakni aspek moral dan intelektual. Dalam aspek moral, konsep wawasan kebangsaan mensyaratkan adanya komitmen pada warga negara untuk turut bekerja bagi kelanjutan eksistensi bangsa dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa. Sedangkan, aspek intelektual wawasan kebangsaan menghendaki pengetahuan yang memadai mengenai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan- tantangan yang dihadapi bangsa baik saai ini maupun di masa yang datang, serta berbagai potensi yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan bangsa. Wawasan kebangsaan Indonesia pada hekekatnya merupakan suatu pandangan atau cara pandang yang mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesia yang memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, di tengah persaingan dunia yang globalistik, tanpa harus kehilangan akar budaya dan nilai-nilai dasar Pancasila yang telah kita miliki.

2. Makna Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kebangsaan Indonesia

Hakikat Wawasan Nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia adalah keutuhan nusantara. Dalam pengertian cara pandang yang utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini yang menjadi dasar keterkaitan atau hubungan antara wawasan kebangsaan dengan Wawasan Nusantara. Ada beberapa alasan mengapa bangsa Indonesia kemudian menjadikan Wawasan Nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia, antara lain: a. Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilai- nilai Pancasila dan UUD 1945, yang secara subtantif isinya, dapat 50 memberi arah pandang kemajemukan bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan bangsa. b. Secara kewilayahan, bangsa Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari pulau-pulau yang berada di antara dua benua Benua Asia - Australia dan dua samudra Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dengan posisi seperti itu, maka wilayah Indonesia menempati posisi perlintasan dunia yang strategis dan sangat menguntungkan, khususnya di Selat Malaka. c. Secara sosial-budaya, bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, adat-istiadat, kesenian dan kebudayaan yang berbeda-beda. Keanekaragaman perbedaan ini berada dalam satu ikatan dengan semboyannya yang terkenal, yaitu Bhineka Tunggal Ika. d. Secara kesejarahan, bangsa Indonesia pernah mencapai masa-masa kejayaannya, yaitu pada jaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada jaman tersebut wilayahnya meliputi kepulauan yang sangat luas, sehingga pada jaman itu sering dikatakan sebagai jaman kerajaan nusantara. Tetapi jaman kejayaan itu berahir dan terpecah-pecah. Hal ini harus menjadi pengalaman sejarah yang berharga agar bangsa Indonesia jangan terpecah-belah. Kedudukan wawasan kebangsaan sebagai kekuatan nasional berkaitan erat dengan sistem ketahanan nasional. Kekuatan nasional Indonesia ditujukan untuk suatu ketahanan nasional di segala aspek kehidupan secara utuh, terpadu, dan menyeluruh melalui pendekatan Asta Gatra, yang mencakup trigatra aspek letak dan kedudukan geografi, keadaan dan kekayaan alam, sertakeadaan dan kemampuan penduduk, dan pancagatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Hakikatnya, inti dari ketahanan nasional berada pada tataran “mentalitas” bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika masyarakat yang menuntut kompetisi di segala bidang. Dalam tataran “mentalitas” ini diperlukan dukungan wawasan kebangsaan sebagai wawasan utama yang harus dipahami oleh masyarakat Indonesia untuk dapat menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Oleh karena itu, Wawasan kebangsaan sangatlah diperlukan dalam rangka mempertahankan dan menjaga tetap teguhnya Negara Kesatuan