Reformasi hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia

45 otomatis akan tercipta tidak hanya suatu pemerintahan yang efektif good governance, namun juga masyarakat yang menghormati dan menaati hukum law abiding people, yang pada akhirnya akan menciptakan ketertiban dan keamanan serta kenyamanan dalam masyarakat, dimana situasi yang sangat kondusif bagi iklim penanaman modal yang akan mempercepat pemulihan dan bahkan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika melihat kondisi hukum yang terpuruk saat ini, maka tidak ada kata lain selain terus mengedepankan reformasi hukum yang telah digagas oleh bangsa ini. kegiatan reformasi hukum harus perlu diapresiasi positif dan segera dilakukan dalam rangka mencapai supremasi hukum yang berkeadilan. Beberapa konsep yang perlu diwujudkan dalam rangka melakukan reformasi hukum tersebut, antara lain: 1. penggunaan hukum yang berkeadilan sebagai landasan pengambilan keputusan oleh aparatur negara; 2. tidak adanya intervensi terhadap lembaga pengadilan; 3. aparatur penegak hukum yang profesional; dan sebagainya. Gerakan reformasi yang dipelopori oleh kalangan mahasiswa tahun 1998 telah menggulingkan pemerintahan orde baru. Sejak itulah reformasi banyak digunakan dan diucapkan baik dalam forum resmi maupun tidak resmi. Hukum sebagai kaidah sosial tidak lepas dari nilai values yang berlaku dalam masyarakat. Bahkan dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan cerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup the living law dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai- nilai yang berlaku dalam masyarakat. Pijakan sistem peradilan Indonesiadisebutkan dalam UUD NRI tahun 1945, pasal 24,yang menggariskan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang, yang mengelaborasi susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman. Undang- undang itu adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan- ketentuan pokok kekuasaan kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Makamah Agung.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan lain-lain. 46 Sistem Peradilan di Indonesia dibagi kedalam empat 4 juridiksi peradilan umum, peradilan tata usaha negara, peradilan meliter, dan peradilan agama Islam.

D. Aktivitas Pembelajaran

Model Pembelajaran Problem Based Learning ini bertujuan merangsang peserta untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Mengorientasi peserta pada masalah. 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. 3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta melakukan percobaan mencoba untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.

E. Latihan Kasus Tugas

tugas kelompok Tulislah 5 peristiwa yang bertentangan dengan hukum dan cara penyelesaiannya

F. Rangkuman

1. Perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah, swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. 47 2. Tujuan dari perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia adalah terwujudnya keadilan untuk semua lapisan masyarakat 3. Perlindungan dan penegakan hukum memiliki banyak faktor agar bisa tercapai, diantaranya adalah: faktor hukum itu sendiri, penegak hukum, kebudayaan, dan masyarakat. 4. Cara menyelesaikan masalah penegakan dan perlindungan hukum adalah sebagai berikut: Mencukupi kebutuhan personal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan penegakan hukum. Meningkatkan kesejahteraan penegak hukum. Sehingga tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi. Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum diIndonesiasehingga masyarakat sadar hukum dan menaati peraturan yang berlaku. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum. Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua tingkat peradilan. dan lain-lain. 5. Reformasi sisatem peradilan hukum di Indonesia adalah sebagai wahana proses demokratisasi dalam pembuatan, penegakkan, dankesadaran hokum. Dalam hal pembuatan hukum bukan aspirasi penguasa saja yang ditonjolkan melainkan juga harus mendengarkan aspirasi dari masyarakiat yang berkepentingan dengan pemerintahan pemangku kepentingan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas BapakIbu ? 4. Apa rencana tindak lanjut BapakIbu setelah kegiatan pembelajaran ini ?