Umpan Balik dan Tindak Lanjut Tujuan

41 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA Disusun:Dr. Suwarno, M.H.

A. Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat: 1. Menjelaskan konsep perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia dengan baik. 2. Menjelaskan cara penyelesaian masalah perlindungan dan penegakan hukum di Insdonesia dengan baik. 3. Menjelaska nreformasi hukum di Indonesia dengan baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan konsepperlindungan dan penegakan hukum di Indonesia. 2. Menjelaskan cara penyelesaian masalah perlindungan dan penegakan hukum di Insdonesia. 3. Menjelaskan reformasi hukum di Indonesia.

C. Uraian Materi

1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia

Perlindungan dan penegakan hukum mempunyai arti penting dalam rangka mewujudkan hukum yang adil sesuai dengan konstitusi. Unsur-unsur perlindungan hukum sebagai berikut: a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya. b. Jaminan kepastian hukum. c. Berkaitan dengan hak-hak warganegara. d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya. Pada hakikatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hokum, antara lain perlindungan hukum terhadap konsumen. diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999; perlindungan hukum 42 yang diberikan kepada Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI diatur Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, dan lain sebagainya. Tujuan dari perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia adalah terwujudnya keadilan untuk semua lapisan masyarakat. Penegakan hukum semata-mata tidaklah berarti pelaksanaan perundang- undangan, ataupun pelaksanaan keputusan-keputusan hakim, tetapi masalah pokok penegakan hukum terletak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Soerjono Soekanto, faktor-faktor penegakan hukum meliputi : a. Faktor hukumnya sendiri, misalnya undang-undang dan sebagainya Semakin baik suatu peraturan hukum UU akan semakin memungkinkan penegakan hukum. b. Faktor penegak hukum, yakni pihak yang membentuk maupun menerapkan hokum. Penegak hukum terdiri dari: 1 Pihak-pihak yang menerapkan hukum, misalnya: kepolisian, kejaksaan, kehakiman, kepengacaraan, dan masyarakat. 2 Pihak-pihak yang membuat hukum, yaitu badan legislative dan pemerintah. c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukumakan berlangsung dengan lancar. Sarana fasilitas tersebut mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dan seterusnya. d. Faktor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan karsa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat. Kesadaran hukum dalam masyarakat meliputi antara lain : 1 Adanya pengetahuan tentang hukum