PancasilaSebagai Paradigma Pembangunan Uraian Materi

12 Konsekuensinya dalam realisasipelaksanan pembangunan harus berdasarkan pada nilai-nilai hakikat kodrat manusia dan peningkatan kesjahteraan serta harkat dan martabat manusia. Untuk itu pembangunan harus meliputi aspek rokhani jiwa meliputi, akal, rasa,dan kehendak, aspek jasmani raga dan juga aspek individu, sosial, ketuhanan. Agar pembangunan tersebut mudah dilaksanakan. maka dijabarkan dalam berbagai bidang pembangunan, antara lain bidang politik, ekonomi, hukum, agama, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan tenologi.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK

Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya manusia selalu berkreasi, salah satunya adalah mengembangkan IPTEK. Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam dan kebutuhan hidup lainnya, menjadikan hidup manusia lebih efektif, efisien dan lebih ringan. Pengembangan IPTEK tesebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pengembangan IPTEK sebagai hasil budaya manusia, terikat oleh nilai-nilai Ketuhanan, moral, etika, dan kemanusiaan.

3. Pancasila sebagai

Paradigma Pembangunan di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM a. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Idiologi Pembangunan dalam bidang idologi dengan mendidik dan mengharuskan setiap warga negara Indonesia bersikap dan berperilku berdasarkan nilai- nilai Pancasila. Sebagai konsekuensinya hendaklah para pejabat negara sikap dan perilakunya sesuia dengan nilai Pancasila, sehingga dapat dicontohteladan oleh rakyatnya. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Idiologi betul-betul diamalkan, atau diwujudkan dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari baik hidup bernegara maupun berbangsa dan bermasyarakat. b. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik 13 Dalam pembangunan sistem politik diutamakan membangun pemerintahan demokrasi yang memberi kebebasan rakyat untuk berpendapat serta melayani tuntutan rakyat menjadi pemerintahan demokratis, yang adil, terbuka, jujur serta akuntabel.Hal tersebut telah dikemukakan oleh Drs. Moh. Hatta 1945 belia u menyatakan ” dalam sistem politik negara, Pancasila memberikan dasar-dasar moralitas politik negara, negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa atas dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab, hal ini menurut beliau memberikan dasar moral supaya negara tidak berdasarkan kekuasaan, oleh kararena itu dalam pelakasanaannya para elit politik dan para penyelenggara untuk memegang budi pekerti luhur, bermoral, serta memegang teguh cita-cita rakyat yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. c. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Ekonomi Dalam pembangunan ekonomi pemerintah harus berdasarkan sila Pancasila, terutama sila 5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan pasal 33 UUD 1945. samping itu pembangunan ekonomi harus berdasarkan moralitas kemanusiaan dan Ketuhanan. Pembangunan ekonomi menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah harus berusaha untuk memajukan ekonomi di daerahnya, berusaha untuk menggali potensi daerahnya masing-masing baik hasil pertanian, perkebunan, perikanan,dunia usaha seperti UKM, dan periwisata. Pemerintah pusat memberi motivasi kepada semua pemerintah daerah di nusantara serta memberi dana bantuan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. d. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial budaya Pembangunan sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai Pancasila yang sesuai dengan nilai-nilai budaya oleh masyarakat di nusantara. Pembangunan sosial budaya sekarang ini adanya kecendurungan untuk menghidupkan kembali sosial budaya yang dulu dimiliki oleh bangsa sebagai jati dirinya.Pancasila sebagai paradigma pembangunan sosial budaya hendaknya dijadikan dasar, atau kerangka berfikir dan bertindak, seperti sila ke 2 yaitu: ”Kemanusiaan yang adildan beradab ” kata beradab merupakan bagian budaya yang wajib dilestarikan, seperti sikap sopan santun, berbudi pekerti yang luhur.