Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
                                                                                30 c.  Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus,
d.  Memandang  nilai  sebagai  ukuran  yang  tepat  dari  prestasi  belajarnya  di sekolah,
e.  Suka  membentuk  kelompok  sebaya  atau  peergroup  untuk  bermain bersama serta membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Menurut Marsh dalam Rita Eka Izzaty, dkk; 2008: 118, strategi  guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah:
1.  Menggunakan bahan atau benda yang konkret, 2.  Menggunakan alat visual,
3.  Menggunakan  contoh-contoh  yang  sudah  akrab  dengan  anak  dari  hal  yang
bersifat sederhana ke yang bersifat kompleks, 4.  Menjamin  penyajian  yang  singkat  dan  terorganisasi  dengan  baik,  misalnya
menggunakan angka kecil dari butir-butir kunci, dan 5.  Memberi  latihan-latihan  nyata  dalam  menganalisis  masalah  atau  kegiatan,
misalnya menggunakan teka-teki, dan curah pendapat. Tabel 3. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Usia Tahap
Perilaku Lahir
– 18 bulan Sensorimotor
- Belajar melalui perasaan - Belajar melalui refleks
- Memanipulasi bahan
18 bulan – 6 tahun  Praoperasional
- Ide berdasarkan persepsinya - Hanya  dapat  memfokuskan  pada  satu
variabel dalam satu waktu - Menyamaratakan  berdasarkan  pengalaman
terbatas 6 tahun
– 12 tahun  Operasional konkret
- Ide berdasarkan pemikiran - Membatasi  pemikiran  pada  benda-benda
dan kejadian yang akrab 12
tahun atau
lebih Operasional formal
- Berpikir secara konseptual - Berpikir secara hipotesis
Rita Eka Izzaty, dkk; 2008: 35 Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus lebih
memahami siswa terutama pada perilakunya. Dengan pemahaman guru terhadap perilaku  siswa,  maka  guru  dapat  menyampaikan  materi  pembelajaran  yang
31 sesuai  pada  masanya.  Siswa  pada  usia  sekolah  dasar  berada  pada  tahap
operasional  konkret.  Dengan  demikian  guru  yang  kreatif  hendaknya menghadapkan  siswa  pada  dunia  nyata,  seperti  menggunakan  media
pembelajaran yang konkret dan akrab bagi siswa. Contohnya lingkungan sekitar siswa,  seperti:  alam,  benda-benda  di  sekitar  siswa,  dan  sebagainya.  Selain
penggunaan  media,  metode  pembelajaran  yang  digunakan  dalam  proses pembelajaran  pun  harus  disesuaikan  tidak  hanya  dengan  tujuan  pembelajaran
namun disesuaikan dengan karakteristik siswa. Penggunaan sumber belajar yang interktif sangat dibutuhkan bagi siswa pada usia sekolah dasar, karena dengan
demikian siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran.