Cara Menilai dan Mengukur Hasil Belajar Tindakan: individual dan kelompok

25 kemampuan dalam bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti-bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Fokus pembelajaran IPA di sekolah dasar ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan siswa terhadap dunia di mana siswa hidup dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Dalam pembelajaran IPA terdapat keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Keterampilan ini dikenal dengan keterampilan proses sains. Menurut Srini M. Iskandar 1997: 49, aspek-aspek dalam keterampilan proses IPA adalah sebagai berikut. a. Pengamatan, b. Pengklasifikasian, c. Pengukuran, d. Pengidentifikasian dan pengendalian variabel, e. Perumusan hipotesa, f. Perancangan eksperimen, g. Penyimpulan hasil eksperimen, dan h. Pengkomunikasian hasil eksperimen. Pembelajaran IPA tidak hanya mempelajari tentang fakta, namun juga mempelajari tentang proses. Dalam memecahkan masalah para ilmuwan sering berusaha mengambil sikap tertentu yang untuk mencapai hasil yang diharapkan Srini M. Iskandar, 1997: 11-12. Sikap tersebut dikenal dengan sikap ilmiah. Beberapa ciri sikap ilmiah itu adalah sebagai berikut. a. Objektif terhadap fakta, b. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu, c. Berhati terbuka, yaitu bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang lain, d. Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat, e. Bersifat hati-hati, dan f. Ingin menyelidiki. 26 Menurut pendapat Usman Samatowa 2011: 2, untuk mencapai tujuan dan memenuhi pendidikan IPA di sekolah dasar maka pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPA yaitu sebagai berikut. a. Pendekatan lingkungan, b. Pendekatan keterampilan proses, c. Pendekatan inquiry penyelidikan, dan d. Pendekatan terpadu terutama di SD. Menurut Conny R. Semiawan 2008: 105, pembelajaran Sains di sekolah dasar dapat dikembangkan melalui lingkungan sekitar dimana siswa tinggal. Pada umumnya pembelajaran sains di sekolah dasar harus membangun pengertian tentang dunia nyata yang terkait dengan teknologi global maupun dengan kejadian yang terjadi dekat rumahnya, misalnya cuaca, alam, dan lain sebagainya. Pada pembelajaran sains di sekolah dasar, anak-anak dapat belajar konsep dengan proses yang bermakna. Jadi sains harus diajarkan sebagai suatu cara berpikir. Sekolah seharusnya menjalankan kurikulum sains yang fokus pada pengatasan masalah daripada memorisasi. Sejak SD bahkan sejak umur TK, dengan pembelajaran yang diselingi dengan bermain, harus menggunakan tema esensial serta pembelajaran diajarkan melalui peragaan atau pengalaman nyata tentang berbagai kejadian nyata. Kemudian di sekolah menengah dilanjutkan pengalaman yang lebih mendalam dan makin meluas, ibarat spiral yang melingkari pohon ilmu yang terdiri atas body of knowledge yang saling terkait secara jelas dan selain itu menerobos penetrasi pada kejadian hidup sehari-hari. 27 Usman Samatowa 2011: 5 menjelaskan bahwa model belajar ilmu pengetahuan alam yang cocok diterapkan adalah model belajar melalui pengalaman langsung Learning by doing. Model belajar ini dapat memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah karena menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar anak. Pembelajaran IPA yang diberikan kepada siswa di sekolah dasar disesuaikan dengan kurikulum KTSP 2006. Pembelajaran yang diberikan masih dalam taraf ringan sesuai dengan perkembangan anak pada usia SD. Walaupun siswa diberikan muatan pelajaran yang ringan, namun tidak ada salahnya jika siswa diajak untuk berpikir secara ilmiah untuk mempelajari permasalahan yang terjadi di alam ini seperti para ilmuwan. Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan objektif dalam menemukan sesuatu melalui pengalamannya secara langsung yang dapat dipelajari melalui alam sekitar siswa.

3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA di sekolah dasar diajarkan tidak semata-mata bersifat sia-sia. Setiap guru harus memahami alasan pembelajaran IPA diajarkan di sekolah dasar. Demikian halnya dengan guru IPA, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran IPA harus tahu manfaat yang diperoleh dengan mempelajari IPA. Menurut Usman Samatowa 2011: 6, ada berbagai

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 064037 MEDAN TEMBUNG.

2 11 26

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Nege

0 1 17

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Nege

0 3 13

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 S

0 1 17

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Neger

0 1 11

HUBUNGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN KREATIVITAS BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON.

0 0 31

Pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta.

1 18 184

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK KELAS IX SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 1 118

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DALAM IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PONTIANAK TIMUR

0 0 10