47 Selain itu, Jamil Suprihatiningrum 2014: 291 menjelaskan bahwa
perlunya memperhatikan pengaturan setting tempat duduk siswa dan guru. Dengan perbedaan setting tempat duduk, akan membuat kelas tidak monoton
dan membuat suasana baru setiap minggunya akan membuat siswa nyaman dalam belajar. Macam-macam setting tempat duduk, yaitu bentuk berjajar,
bentuk U, bentuk O, dan bentuk untuk diskusi kelompok kecil.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. “Kreativitas Guru dalam Proses Pembelajaran IPS Kelas V SD di Gugus 1
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul” yang disusun oleh Erliana Dewi pada tahun 2011. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kreativitas guru
termasuk kategori sedang dengan persentase sebesar 29,4. 2.
“Pengaruh Kreatifitas Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan” yang disusun oleh Sami Wulandari pada
tahun 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa r
xy
yang diperoleh sebesar 0,48 dengan r tabel sebesar 0,374. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang sedang dan cukup sehingga Ha disetujui atau diterima. Variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi positif.
48
G. Kerangka Berpikir
Kreativitas merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menciptakan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. UU No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa seorang guru harus kreatif. Guru dapat mengembangkan kreativitas dalam dirinya dikarenakan hal
tersebut sangat penting dalam usaha memberikan inovasi baru dalam pembelajaran. Kreativitas guru dalam mengajar dapat dilakukan dalam hal
menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran, mengadakan variasi sumber belajar, mengadakan variasi metode pembelajaran, dan mengadakan
variasi pengelolaan kelas. Pembelajaran IPA di sekolah dasar pada hakikatnya menuntut siswa
untuk berpikir secara ilmiah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Usman Samatowa 2011: 2 bahwa ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar hendaknya
membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara alamiah serta mengembangkan kemampuan dalam bertanya dan mencari jawaban
berdasarkan bukti-bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Oleh karena itu, secara tidak langsung pembelajaran IPA di sekolah dasar melatih siswa
untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran student centered. Dengan kemampuan guru serta segudang kreativitas yang dimilikinya, akan menuntun
siswa untuk dapat bepikir kreatif, aktif dalam pembelajaran, dan kritis. Sehingga, siswa tidak akan pasif dalam mengikuti pembelajaran baik di kelas maupun di
luar kelas. Dengan keaktifan siswa secara positif inilah yang akan berdampak positif pula terhadap hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pada pembelajaran