48
G. Kerangka Berpikir
Kreativitas merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menciptakan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. UU No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa seorang guru harus kreatif. Guru dapat mengembangkan kreativitas dalam dirinya dikarenakan hal
tersebut sangat penting dalam usaha memberikan inovasi baru dalam pembelajaran. Kreativitas guru dalam mengajar dapat dilakukan dalam hal
menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran, mengadakan variasi sumber belajar, mengadakan variasi metode pembelajaran, dan mengadakan
variasi pengelolaan kelas. Pembelajaran IPA di sekolah dasar pada hakikatnya menuntut siswa
untuk berpikir secara ilmiah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Usman Samatowa 2011: 2 bahwa ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar hendaknya
membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara alamiah serta mengembangkan kemampuan dalam bertanya dan mencari jawaban
berdasarkan bukti-bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Oleh karena itu, secara tidak langsung pembelajaran IPA di sekolah dasar melatih siswa
untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran student centered. Dengan kemampuan guru serta segudang kreativitas yang dimilikinya, akan menuntun
siswa untuk dapat bepikir kreatif, aktif dalam pembelajaran, dan kritis. Sehingga, siswa tidak akan pasif dalam mengikuti pembelajaran baik di kelas maupun di
luar kelas. Dengan keaktifan siswa secara positif inilah yang akan berdampak positif pula terhadap hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pada pembelajaran
49 IPA karena menurut Jamil Suprihatiningrum 2014: 37, hasil belajar IPA erat
kaitannya dengan belajar dan proses belajar IPA. Jika proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA baik maka hasil belajarnya pun baik.
Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu kreativitas guru dalam mengajar dan hasil belajar IPA. Penelitian ini didesain untuk mengetahui
hubungan kreativitas guru dalam mengajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III di SD Negeri se-UPT wilayah Timur Yogyakarta. Skema penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Hipotesis alternatif Ha
: Adanya hubungan positif dan signifikan antara kreativitas guru dalam mengajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
III di SD Negeri se-UPT wilayah Timur Yogyakarta.
2. Hipotesis nol Ho
: Tidak adanya hubungan positif dan signifikan antara kreativitas guru dalam mengajar terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas III di SD Negeri se-UPT wilayah Timur Yogyakarta.
X Y
50
I. Definisi Operasional Variabel
1. Kreativitas guru dalam mengajar adalah kemampuan guru untuk menciptakan penemuan baru dan menginovasi temuan lama menjadi suatu hal yang baru
serta mengadakan variasi-variasi. Kreativitas guru dalam mengajar dapat ditunjukkan pada saat proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.
Kreativitas guru dalam mengajar yaitu mampu memahami dirinya sendiri, memahami makna kreativitas, menyesuaikan lingkungan belajar dengan
perkembangan anak, banyak memberikan tantangan-tantangan pada saat pembelajaran, tidak hanya memperhatikan hasil belajar yang diperoleh siswa
tetapi menghargai proses pembelajaran yang dilalui siswa, memberikan variasi atau alternatif strategi pembelajaran, memberikan umpan balik, dan
menciptakan suasana kelas yang membuat nyaman siswa dalam belajar. Kreativitas guru dalam mengajar dapat dilihat dari variasi atau alternatif
strategi pembelajaran, meliputi: a. menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran,
b. mengadakan variasi metode pembelajaran, c. mengadakan variasi sumber belajar yang digunakan pada pembelajaran di
kelas, serta d. mengadakan variasi pengelolaan kelas dengan menciptakan suasana kelas
yang membuat nyaman siswa dalam belajar. Variabel ini diukur menggunakan acuan aspek yang dimiliki oleh guru kreatif
seperti diungkapkan S.C. Utami Munandar.