krisis atau eksperimentasi dan identity diffusion individu tidak mempunyai komitmen dan tidak mencoba melakukan sesuatu
c. Sikap Sosial Remaja
Perkembangan sikap sosial remaja setidaknya ada yang disebut sikap konformitas dan sikap heteroseksual. Sikap konformitas, merupakan sikap ke
arah penyamaan kelompok. Konformitas kelompok yang menekan remaja dapat bersifat positif dan dapat negatif. Sikap konformitas yang negatif seperti
penggrusakan, mencuri, melakukan yang aneh-anak bila dilihat orangtua atau guru. Tetapi sebagian besar sikap konformitas pada remaja menunjukkan sikap
atau perilaku yang positif, misalnya berpakaian seperti teman yang lain, menghabiskan sebagian waktunya dengan anggota lain atau klik yang
melibatkan kegiatan-kegiatan sosial yang baik. Selama remaja terutama remaja awal konform pada estándar kelompok Santrock, 1997.
Terkait dengan sikap konformitas remaja, mereka memiliki tujuan untuk dapat menyatu dengan kelompoknya, remaja dapat mengekspresikan sikap
individualnya dan kelompok remaja akan dapat menunjukkan bahwa kelompoknya terpisah dengan kelompok orang dewasa. Bagi pendidikan perlu
pemahaman tersebut, sehingga dapat membantu perkembangan mereka sesuai tuntutan atau kebutuhan mereka untuk kehidupan yang akan datang,
sebagaimana diungkapkan oleh Franklin D Rosevelt pada tahun 1940 Santrock, 1997 We cannot the future for youth, but we can our youth for the future.
Dari semu perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku seksual remaja, yang paling menonjol adalah di bidang heteroseksual Hurlock, 1991.
Mereka mengalami perkembangan dari tidak menyukai lawan jenis, menjadi menyukai lawan jenis, sehingga kegiatan antara mereka meningkat. Kesempatan
dalam berbagai kegiatan sosial semakin luas, yang menjadikan remaja memiliki wawasan yang lebih luas. Bahkan dalam pemilihan kelompok remaja akan dapat
menilai teman dengan lebih baik, sehingga penyesuaian dalam berbagai situasi sosial juga menjadi lebih baik. Remaja semakin mampu dalam berbagai
kemampuan sosial yang dapat meningkatkan kepercayaan diri. Terkait dengan sikap hubungan heteroseksual ada beberapa tujuan yang
dicapai oleh remaja yaitu remaja dapat belajar berinteraksi dengan lawan jenis, dimana akan mempermudah perkembangan sosial mereka terutama dalam
menyiapkan tugas perkembangan yaitu menyiapkan perkawinan dalam kehidupan keluarga. Kedua, remaja akan dapat melatih diri untuk menjadi
mandiri, ini diperoleh dengan berbagai kegiatan sosial. Ketiga, remaja akan mendapatkan status tersendiri dalam kelompok dan yang terakhir, remaja dapat
belajar melakukan memilih teman.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Sosial Remaja