Kemampuan Sensorik Bayi Neonatal

prematur yang di rumah sakit disebut preemies, sedangkan yang lahir terlambat disebut postmatur atau bayi postterm. Lamanya persalinan ini mempengaruhi bayi dalam penyesuaian pascanatal. e. Sikap orangtua dapat mempengaruhi penyesuaian bayi pascanatal. Beberapa kondisi yang mempengaruhi antara lain persaingan tugas sebagai orangtua, pengalaman melahirkan, kondisi fisik ibu setelah melahirkan, kecemasan tentang biaya, cacat, penyesuaian diri bayi pascanatal, tangisan bayi, kebencian orangtua pada perawatan, privasi, dan beaya pengeluaran, gelisah tentang kenormalan bayi, gelisah tentang kelangsungan hidup bayi.

4. Kemampuan Sensorik Bayi Neonatal

Kemampuan sensorik bayi meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, kepekaan organik, kepekaan kulit. Berikut ini keterangannya. a. Penglihatan Bayi neonatal tidak buta tetapi bidang penglihatannya hanya kira-kira setengah dari bidang penglihatan orang dewasa, karena batang mata belum berkembang kecuali di sekitar fovea. Penglihatan warna sama sekali tidak ada atau sangat minimal karena sel kerucut mata belum berkembang. Karena kelemahan otot, bayi tidak dapat memusatkan kedua mata pada obyek yang sama secara bersama-sama dan akibatnya semua terlihat kabur. b. Pendengaran Pendengaran secara normal berkembang selama tiga atau empat hari pertama dengan keluarnya cairan amniotik yang menyumbat telinga tengah, sehingga bayi dapat menentukan arah datangnya suara dan dapat membedakan tinggi suara dan identitas suara. c. Penciuman Sel-sel penciuman pada bagian atas hidung sudah berkembang sejak lahir. Bayi dapat membedakan bau, yakni terlihat dari usaha menghindari rangsang yang kurang menyenangkan dengan menangis, membalik-balik tubuh atau kepala, dan terlihat tenang bila membau rangsang yang menyenangkan. d. Pengecapan Pengecapan dipengaruhi pembauan, dan sel-sel pengecapan terletak di permukaan lidah dan di daerah pipi telah berkembang, sehingga pengecapan bayi telah berkembang. Bayi memberikan reaksi positif terhadap rasa manis dengan mengisap-isap, dan reaksi negatif terhadap rasa asin, asam dan pahit dengan menangis atau menggeliat-geliat. e. Kepekaan organik Kepekaan terhadap rasa lapar sudah sepenuhnya berkembang pada saat lahir dan kontraksi-kontraksi lapar terjadi pada hari pertama. Pada saat itu rasa haus juga sudah ada. f. Kepekaan kulit Alat indera untuk perabaan, tekanan, dan suhu sudah berkembang pada saat lahir dan terletak dekat permukaan kulit. Kulit bibir sangat peka untuk diraba sedangkan kulit tubuh, paha dan lengan kurang peka. Kepekaan terhadap rasa dingin lebih berkembang daripada kepekaan terhadap panas. Kepekaan terhadap rasa sakit pada hari pertama atau kedua setelah lahir adalah lemah, dan selanjutnya dengan cepat meningkat. Reaksi sakit berkembang lebih cepat pada bagian depan tubuh daripada bagian belakang.

C. ARTI TANGIS BAYI