BAHAYA DAN MASALAH-MASALAH PADA MASA REMAJA

a. memperkenalkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. b. Mengembangkan rasa empati peserta didik, supaya mereka lebih memperhatikan orang lain. c. Membangkitkan perasaan bersalah d. Memperkuat kata hati e. Menciptakan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu pendidik memberikan berbagai informasi yang berhubungan dengan moral, memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk ikut serta dalam pembicaraan pengambilan suatu keputusan dan dalam pengembangan aspek moral f. Menciptakan lklim lingkungan yang konduksif. Untuk ini pendidik harus memberi model atau contoh mengenai perilaku yang bermoral. Peserta didik selain mempunyai lingkungan sekolah, juga mempunyai lingkungan keluarga, organisasi dan masyarakat. Maka para orangtua, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi pramuka, palang merah, karangtaruna, organisasi pemuda lainya harus memberi contoh mengenai perilaku yang bermoral

G. BAHAYA DAN MASALAH-MASALAH PADA MASA REMAJA

Seiring dengan perkembangan fisik yang sangat cepat dapat berakibat pada masa remaja yang tidak dapat menyesuaikan secara baik, sering menimbulkan bahaya-bahaya, yang muncul pada masa remaja, Menurut Hurlock 1991: 236-237, ada 2 bahaya yaitu: a bahaya –bahaya fisik, yang meliputi kematian, bunuh diri atau percobaan bunuh diri, cacat fisik, kecanggungan dan kekakuan serta b bahaya psikologis, yaitu bersekitar kegagalan menjalankan peralihan psikologis ke arah kematangan yang merupakan tugas perkembangan masa remaja yang penting. Adapun bahaya psikologis akibat ketidak mampuan penyesuaian diri remaja biasanya ditandai dengan tidak bertanggungjawab, tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran, sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri, perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja patuh mengikuti estándar-estándar kelompok, merasa ingin pulang bila berada jauh dari lingkungan yang dikenal, terlalu banyak berhayal untuk mengimbangi ketidakpuasan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari, mundur ke tingkat perilaku yang sebelumnya agar supaya disenangi dan diperhatikan serta menggunakan mekanisme pertahanan seperti rasionalisasi, proyeksi, berkhayal dan memindahkan. Selain bahaya yang muncul pada masa remaja, juga remaja sering melakukan perilaku antisocial atau yang sering dikenal dengan Juvenile Delinguince yaitu tindakan pelanggarankejahatan yang dilakukan remaja yang menjurus pelanggaran hukum. Adapun sebab-sebab terjadinya antara lain:1 personality individu remaja sendiri seperti a mempunyai kepribadian yang lemah, karena lingkungan pembentuk psikis yang tidak tepat, b ciri-ciri kepribadian, seperti yang dinyatakan oleh Conger, 1973, Haditono, 1999, remaja yang terlalu PD, memberontak, ambivalen terhadap otoritas, mendendam, bermusuhan, curiga, destruktif, implulsif, control batin yang kurang, c tidak suka mentaati norma, d perilaku awal ditunjukkan dengan suka membolos, merokok pada usia awal, pelanggaran norma sekitar dan e penampilan fisik yang berbeda dengan kelompoknya, serta psikis seperti IQ rendah, kecenderungan psikopat, sukar didik; 2 Latar belakang keluarga, seperti orangtua broken home, situasi yang memaksa, orangtua kerja seharian; kurang perhatian hanya pemenuhan kebutuhan materi, orangtua terlalu melindungi over protective, orangtua yang sangat memanjakan, status ekonomi orangtua yang rendah serta “duplikat orangtua yang berperilaku jelek, serta penyebab yang ketiga adalah latar belakang masyarakat, antara lain pengaruh peer group, media massa, kekangan sekolah dan lingkungan social yang tidak menentu.

H. IMPLIKASI PERKEMBANGAN MASA REMAJA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN