Keterdekatan antar generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak dewasa dengan orangtuany, terutama ibu dan anak
permpuannya
Selain hal-hal yang sudah Hurlock 1991 menambahkan bahwa tingkat keberhasilan pria dan wanita dalam menyesuaikan diri pada masa dewasa
madya dapat dinilai dari empat kriteria, yaitu : prestasi, tingkat emosional yang diartikan seberapa tegang individu mengahadapi konflik-konflik pada usia ini,
pengaruh perubahan fisik, dan rasa bahagia pada usia tersebut.
F. Rangkuman
i.Masa dewasa menurut beberapa ahli Psikologi Perkembangan dibagi menjadi tiga, yaitu dewasa awal 18-40 tahun dan dewasa madya 41-
60 tahun dan dewasa akhir yang diisebut dengan usia lanjut pada rentang usia di atas 60 tahun.
ii.Ciri khas masa dewasa dini ; Usia repoduktif , . Usia memantapkan letak kedudukan , Usia banyak masalah, Usia tegang dalam emosi . Ciri
khas dewasa madya; masa yang ditakuti , masa transisi, Masa penyesuaian kembali , Masa keseimbangan dan tak keseimbangan
iii.Tugas Perkembangan mengandung isi-isi harapan atau tuntutan dari sosio kultur yang hidup pada lingkungan sekitar terhadap orang dewasa awal
sesuai dengan tingkat perkembangan yang telah dicapainya. Pada masa dewasa madya, tugas perkembangan berkaitan dengan
penyesuaian diri individu terhadap dirinya sendiri, kehidupan keluarga, pekerjaan, serta masyarakat
G. Soal Latihan
Analisislah perbedaan penekanan tugas perkembangan antara dewasa dini dan dewasa madya dengan melihat dari perbedaan ciri dan perkembangan
aspek perkembangan Fisik, Kognitif, Emosi, dan Sosial
BAB IX MASA LANJUT USIA
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 3.
Memahami kondisi individu pada usia lanjut yang meliputi kondisi : fisik, kognitif, pekerjaan dan masa pensiun, dan sosioemosional .
4. Menjadikan dasar pijak dalam pembelajaran sehingga memberikan
hasil optimal khususnya pembelajaran bagi lanjut usia.
B. Pendahuluan
Di Indonesia hal-hal yang terkait dengan lanjut usia diatur dalam suatu Undang-Undang yaitu Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang dimaksud dengan lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas.
Meningkatnya kondisi sosial ekonomi, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi serta meningkatnya pendidikan berdampak pada meningkatnya rata-rata umur
harapan hidup penduduk. Umur penduduk mengalami peningkatan. Bila pada masa lalu pada umumnya penduduk meninggal rata-rata pada usia 55 tahun, kini
angka itu terus menerus meningkat, hal ini berpengaruh pada meningkatnya jumlah penduduk.
Seperti halnya tahapan usia sebelumnya, masa lanjut usia juga memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Havighurst menyatakan
bahwa tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang timbul pada satu periode tertentu dalam hidupnya, dimana keberhasilan dalam menyelesaikan tugas ini
menimbulkan perasaan bahagia serta keberhasilan pada tugas berikutnya, sedangkan kegagalan menimbulkan ketidak bahagiaan dan kesulitan atau
hambatan dalam menyelesaikan tugas berikutnya. Menurut Havighurst 1950 tugas-tugas perkembangan pada masa lanjut
usia adalah sebagai berikut : 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
secara bertahap 2. Menyesuaikan diri dengan masa kemunduranpensiun dan berkurangnya
pendapatan keluarga 3. Menysuaikan diri atas kematian pasangan hidup
4. Menjadi anggota kelompok sebaya 5. Mengikuti pertemuan-pertemuan social dan kewajiban-kewajiban sebagai
warga negara 6. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
7. Menyesuaikan diri dengan peran social secara fleksibel.
Keberadaan lanjut usia awalnya menjadi garapan ilmu kedokteran yang memang sangat besar peranannya dalam membawa lanjut usia menjadi sehat,
dengan mempengaruhi proses fisiologisnya sehingga memperpanjang hidup seseorang. Namun kemudian banyak ilmuwan dari berbagai bidang dan disiplin
ilmu yang tertarik untuk mengkaji masalah lanjut usia, lebih-lebih di negara maju. Berkaitan dengan ini muncullah Gerontologi, yaitu suatu pendekatan ilmiah dari
berbagai aspek proses ketuaan yaitu kesehatan, social, ekonomi, perilaku, lingkungan, dan lain-lain. Dep Kes RI, 1998. Adapun aspek-aspek dalam
Gerontologi yang spesifik dan penting yaitu aspek biologic, psikologik, social, ekonomi, dan kesehatan. Di bidang kesehatan muncul Geriatri yang merupakan
cabang dari ilmu kedokteran yang memusatkan pada proses penuaan dan hubungan antara usia dengan kondisi kesehatan.
C. Kondisi Fisik