Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA

55 4 Ho: hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model problem posing tidak lebih efektif daripada pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model konvensional. µ 1 ≤ µ 2 Ha: hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model problem posing lebih efektif daripada pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model konvensional. µ 1 µ 2 56

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bagian ini akan membahas 1 desain penelitian, 2 waktu dan tempat penelitian, 3 variabel penelitian, 4 definisi operasional, 5 populasi dan sampel, 6 data hasil penelitian, 7 teknik pengumpulan data, 8 instrumen penelitian, serta 9 metode analisis data. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu quasi experimental design desain eksperimen semu. Pemilihan desain ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat masuknya pengaruh variabel- variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Selanjutnya, di dalam desain penelitian quasi experimental dibagi menjadi dua bentuk, salah satunya yaitu bentuk nonequivalent control group design yang dipilih sebagai desain dalam penelitian ini. Sugiyono 2013: 118 mengungkapkan bahwa “desain nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimnental design, hanya saja pada desain ini kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Gambaran dari nonequivalent control group design yakni seperti di bawah ini: 57 Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design Keterangan: O 1 = keadaan awal kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan O 2 = hasil penilaian kelas eksperimen setelah diberi perlakuan X = Perlakuan O 3 = keadaan awal kelas kontrol tanpa perlakuan O 4 = hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan Sugiyono, 2013 : 118 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen diberi perlakuan X dan kelompok kontrol tidak. Pada tahap pertama, kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal. Setelah itu, melaksanakan proses belajar mengajar pada kedua kelas tersebut. Kelompok pertama kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran problem posing sedangkan kelompok kedua kelas kontrol tidak diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran konvensional. Tes akhir dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar aspek kognitif yang signifikan antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari hingga Mei 2015. Pada bulan Januari berupa pengajuan judul pada dosen pembimbing dan dilanjutkan 58 dengan penyusunan proposal skripsi hingga bulan Februari. Selanjutnya, awal bulan Maret pengesahan proposal dan dilanjutkan pelaksanaan seminar prosoal. Setelah seminar proposal, dilakukan revisi proposal yang telah diseminarkan. Setelah revisi proposal disetujui oleh penguji dan pembimbing, dilanjutkan dengan melaksanakan penelitian. Penelitian dilaksanakan di akhir bulan Maret sampai awal bulan April. Setelah penelitian selesai di bulan April, dilanjutkan pengolahan data dan pembuatan laporan penelitian dengan bimbingan dari dosen. Laporan penelitian yang telah selesai dikerjakan, kemudian dilakukan pengujian hasil penelitian. Tempat yang dipilih untuk dilaksanakan penelitian yaitu SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Kelas yang dipilih menjadi kelas eksperimen yaitu kelas IV A SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, sedangkan kelas kontrol atau pembanding yaitu kelas IV B SD Negeri 01 Wonopringgo. Pemilihan kedua kelas berdasarkan pada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian eksperimen.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiono 2013: 63 variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat variabel dependen dan variabel independen. Pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POSISI BULAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PROYONANGGAN 01 BATANG

0 0 82