Aktivitas Belajar Siswa Hasil Penelitian

108 0,05, maka varians data dapat dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi Levene’s test 0,05, maka varians data tidak homogen Priyatno, 2012: 83. Berikut ini merupakan data hasil pengujian homogenitas data yang disimpulkan pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Aktivitas Belajar Siswa Equal variances assumed .722 ,400 Equal variances not assumed Berdasarkan hasil uji homogenitas pada Tabel 4.15, dapat dibaca bahwa nilai signifikansi uji F sebesar 0,400 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok data tersebut homogen. 4.1.4.1.3 Pengujian Hipotesis Uji t Uji hipotesis berguna untuk mengetahui simpulan penelitian dan untuk mengetahui hipotesis yang diterima. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka untuk uji hipotesisnya menggunakan uji independent samples t test dengan bantuan program SPSS versi 20. Pada bab 2 telah dikemukakan ada dua hipotesis yang berkaitan dengan aktivitas belajar. Hipotesis yang pertama yaitu mengenai ada atau tidaknya perbedaan aktivitas belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV antara yang menggunakan model pembelajaran problem posing dan yang menggunakan 109 model konvensional. Sementara itu, hipotesis yang kedua yaitu aktivitas belajar mana yang lebih efektif antara yang menggunakan model pembelajaran problem posing dan yang menggunakan model konvensional. Berikut merupakan analisis statistik pengujian hipotesis pertama dan kedua. Pengujian hipotesis yang pertama yaitu mengenai perbedaan. Hipotesisnya yaitu: Ho: Tidak ada perbedaan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan antara pembelajaran yang menggunakan model problem posing dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional μ1 = μ2. Ha: Ada perbedaan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan antara pembelajaran yang menggunakan model problem posing dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional μ1 ≠ μ2. Penghitungan hipotesis pertama menggunakan independent samples t test dengan menggunakan SPSS versi 20. Pengujian independent samples t test sebenarnya sama dengan cara mengetahui homogenitas data, yaitu menggunakan independent samples t test. Berdasarkan uji homogenitas, disimpulkan bahwa varians kedua kelompok data tersebut homogen, sehingga uji t menggunakan nilai Equal Variance Assumed. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini: 110 Tabel 4.16 Output Hasil Uji Independet Sampe T Test Independent Samples Test t-test for Equality of Means t df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nilai Equal variances assumed 3.175 40 .003 4.905 1.545 1.783 8.027 Equal variances not assumed 3.175 38.522 .003 4.905 1.545 1.779 8.030 Kriteria pengujian pada independent samples t test ini yaitu, Ho diterima bila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau nilai signifikansi 0,05, diterima, dan Ho ditolak bila –t hitung -t tabel dan t hitung t tabel atau nilai signifikansi ≤ 0,05 Priyatno, 2010: 35. Harga t tabel dengan df = 40 dan taraf kesalahan 5 yaitu 2,021. Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa nilai t hitung = 3,175 dan signifikansinya sebesar 0,003. Dari hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa nilai t hitung t tabel 3,175 2,021 dan nilai signifikansi 0,003 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan antara pembelajaran yang menggunakan model problem posing dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional. Pengujian hipotesis kedua yaitu pengujian lebih efektif mana model pembelajaran problem posing terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan dibandingkan yang menggunakan model konvensional. Hipotesis yang kedua yaitu: 111 H o : Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model problem posing tidak lebih efektif daripada pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model konvensional. H a : Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model problem posing lebih efektif daripada pembelajaran matematika materi pecahan yang menggunakan model konvensional. Untuk menguji keefektifan model problem posing terhadap aktivitas belajar dalam pembelajaran matematika materi pecahan, peneliti menggunakan pengujian secara statistik menggunakan pengujian pihak kanan melalui uji one sampe t test. Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk melakukan uji pihak kanan melalui one sample t test. Langkah-langkahnya yaitu Analyze-Compare Means-One Sample t Test. Dari pengujian menggunakan uji t ini akan diketahui perbedaan rata-rata nilai aktivitas sampel di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan kelas kontrol. Output hasil one sample t test pada pengujian keefektifan model problem posing dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini. Tabel 4.17 Output Pengujian One Sample T Test One-Sample Test Test Value = 69.61 t Df Sig. 2-tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Kelas Eksperimen 4.114 20 .001 4.914 2.42 7.41 112 Berdasarkan Tabel 4.17, dapat dibaca bahwa nilai t hitung sebesar 4,114 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai t tabel dengan df = 20 dan taraf signifikansi 0,025 uji 2 sisi yaitu 2,086. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji tersebut yaitu Ho diterima apabila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan Ho ditolak apabila -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel . Jika berdasarkan nilai signifikansi, maka Ho diterima bila nilai signifikansi 0,05 dan Ho ditolak bila nilai signifikansi ≤ 0,05. Oleh karena nilai t hitung t tabel 4.114 2,086 dan nilai signifikansi 0,05 0,001 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar materi pecahan siswa kelas IV yang menggunakan model pembelajaran problem posing lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, model pembelajaran problem posing efektif terhadap aktivitas belajar pada pembelajaran matematika materi pecahan.

4.1.4.2 Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan eksperimen, hasil belajar siswa diuji untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dan kontrol. Nilai hasil belajar tersebut kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan hipotesis akhir uji t. Berikut ini merupakan analisis data hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi pecahan. 4.1.4.2.1 Uji Normalitas Dari perhitungan data kelas eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda, diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas 113 eksperimen sebesar 84,60 dengan banyak data 21 siswa dan kelas kontrol sebesar 75,71 dengan banyak data 21 siswa. Pada penelitian ini, uji normalitas nilai hasil belajar siswa menggunakan program SPSS versi 20. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk pada program SPSS versi 20, dengan menu Analyze Descriptive Statistics Explore. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal atau jika signifikansi 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Priyatno 2012: 57. Berikut ini merupakan hasil dari uji normalitas data nilai hasil belajar siswa. Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Nilai Eksperimen .144 21 .200 .916 21 .071 Kontrol .108 21 .200 .964 21 .609 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dibaca bahwa signifikansi data kelas eksperimen sebesar 0,071 0,05 dan data kelas kontrol sebesar 0,609 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut berdistribusi normal Priyatno 2012: 57. Setelah data diketahui berdistribusi normal, langkah selanjutnya yaitu menguji homogenitas data. 4.1.4.2.2 Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas, maka selanjutnya yaitu dilakukan uji homogenitas. Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20, yaitu dengan cara membandingkan nilai signifikansi 114 Levene’s dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi Levene’s test ≥ 0,05, maka varians data dapat dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi Levene’s test 0,05, maka varians data tidak homogen Priyatno: 83. Berikut ini merupakan data hasil pengujian homogenitas data yang disimpulkan pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POSISI BULAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PROYONANGGAN 01 BATANG

0 0 82