41 Dalam kaitannya dengan bekerja sama dalam kelompok belajar, Goos,
Galbraith, dan Renshaw dalam Thobroni 2015: 284 memberikan tiga pengertian yang berbeda, yaitu:
1 Pararel Activity Siswa bekerja sama secara bersama-sama dalam kelompok dengan sedikit
pertukaran ide atau gagasan. 2 Peer Tutoring
Siswa mengerjakan soal secara bersama-sama dalam kelompok dan salah seorang siswa yang lebih pintar menjadi pengendali jalannya kerjasama.
3 Collaboration yang meliputi Cooperative Learning Strategy CLS Strategi ini menuntut siswa bekerja sama dalam kelompoknya terhadap
masalah yang sama dan tidak ada diantara mereka yang boleh mengerjakannya sendiri-sendiri. Pengajuan masalah melalui kelompok dapat membantu siswa
dalam memikirkan ide secara lebih jauh antara sesama anggota di dalam kelompok. Dengan demikian, pengajuan masalah secara kelompok dapat
menggali pengetahuan, alasan, serta pandangan antara satu siswa dan siswa yang lain.
2.1.11.3 Langkah-langkah Problem Posing
Penerapan suatu model pembelajaran harus memiliki langkah-langkah yang jelas, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja guru dan aktivitas yang
dilakukan siswa. Thobroni 2015: 288 menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran problem posing adalah sebagai berikut: 1 Guru menjelaskan
materi pelajaran kepada siswa; 2 Guru memberikan latihan soal secukupnya; 3
42 Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang; 4 Siswa diberi
kesempatan untuk menyelesaikan soal. Sedangkan menurut Abdusakir 2009 dalam Omppusunggu 2014, dalam pelaksanaan pendekatan problem posing
dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1 Penyadaran masalah
Pada awal pengajaran berusaha agar siswa sadar adanya suatu masalah. Hal ini ditempuh dengan jalan: mengemukakan beberapa fakta yang menonjol sebagai
gejala dari suatu masalah, memanfaatkan berita-berita, dan pengumpulan pendapat siswa.
2 Analisa masalah Kalau siswa sudah sadar akan adanya masalah maka ia dapat diajak untuk
menelaah masalah itu lebih lanjut yang perlu diperhatikan ialah aspek-aspek masalah, latar belakang, sebab pelaku dan ruang serta waktu sekitar masalah.
3 Perumusan masalah Sesudah masalah dianalisa dan dirumuskan mulailah siswa dirangsang untuk
mencari pemecahan yang sebaik-baiknya. Tiap pemecahan ini berlangsung akan muncul cara yang mana yang paling tepat, kekuatan, kelemahan, serta
kemungkinan penyelesaiannya. 4 Perumusan pemecahan masalah
Sesudah pemecahan masalah, siswa dapat merumuskan secara singkat cara pemecahan yang dipilih itu.