69 dengan signifikansi 0,05. Soal dinyatakan valid jika r
hitung
r
tabel
. Nilai r
tabel
untuk nilai n = 21 dengan taraf signifikansi 5 adalah 0,433. Dari uji coba yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Uji Coba r
tabel
= 0,433; Taraf Signifikansi 0,05 dan n = 21 Nomor Soal
Korelasi Pearson Validitas
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 0,625
0,625 0,533
0,533 0,637
0,721 0,713
0,721 0,258
0,720 0,019
0,720 0,709
0,493 0,718
0, 292 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Tidak Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Valid
Tidak Valid Berdasarkan Tabel 3.1 tersebut, diketahui bahwa dari 16 butir soal diperoleh
13 butir soal yang valid dan 3 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, dan 15, sedangkan yang tidak
valid yaitu nomor 9, 11, 16.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik Arikunto 2013a: 221. Berdasarkan hasil penghitungan
validitas, diperoleh item yang valid sebanyak 13 butir soal yaitu nomor 1, 2,3, 4,
70 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, dan 15. Semua item yang valid tersebut, kemudian
dihitung indeks reliabilitasnya untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak dengan menggunakan reliability analysis. Untuk dapat
mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha
pada SPSS 20. Pengambilan keputusan suatu item reliabel atau tidak maka bisa
menggunakan batas nilai alpha 0,6. Sekaran 1992 dalam Priyatno 2012: 187 menyatakan bahwa, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7
dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dari hasil pengujian reliabilitas 13 butir soal yang valid semua butir soal dinyatakan sudah reliabel karena nilai
cronbach alpha lebih dari 0,6. Dengan demikian, 13 butir soal tersebut dapat dilanjutkan untuk diuji taraf kesukarannya. Rekap data hasil uji reliabilitas 13
butir soal menggunakan perhitungan SPSS versi 20 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Rekapitulasi Uji Reliabilitas Soal Tes Uji Coba
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item
Deleted item_1
28.6190 131.548
.600 .779
item_2 28.6190
131.548 .600
.779 item_3
28.6190 132.548
.504 .782
item_4 28.6190
132.548 .504
.782 item_5
28.3810 123.848
.581 .768
item_6 28.4762
121.962 .676
.764 item_7
28.4762 122.162
.667 .764
item_8 28.4762
121.962 .676
.764 item_10
27.5238 104.562
.603 .756
item_12 27.5238
104.562 .603
.756 item_13
28.8095 110.262
.613 .755
item_14 29.3810
118.848 .347
.783 item_15
29.3810 110.948
.631 .754
71
3.8.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto 2013b: 223. Indeks kesukaran
diberi simbol p dengan besar indeks kesukaran antara 0.00 sukar sampai dengan 1.0 mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian menurut
Arifin 2012: 147-8 menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
Rata-rata = 2 Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
Tingkat kesukaran = 3 Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:
0,00 – 0,3
= sukar 0,30
– 0,70 = sedang 0,71
– 1,00 = mudah Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan bantuan Ms.Excel
diperoleh data seperti Tabel 3.3. Berdasarkan Tabel 3.3 tersebut, dari 13 soal tes hasil belajar siswa yang diujicobakan di kelas uji coba diperoleh 4 soal mudah
yaitu nomor 1, 2, 3, dan 4, soal sedang sebanyak 6 soal yaitu nomor 5, 6, 7, 8, 10, dan 12, serta 3 soal sukar yaitu nomor 13, 14, dan 15.