Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

84 one sample t test. Langkah-langkahnya yaitu Analyze ─ Compare Mean ─ One Sample t Test. Berdasarkan pengujian menggunakan uji t ini akan diketahui perbedaan rata-rata nilai sampel di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan rata-rata nilai sampel di kelas kontrol. Dengan pengambilan keputusan jika –t tabel ≤ t hitung ≤t tabel , maka Ho diterima, artinya hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika -t hitung –t tabel atau t hitung t tabel , maka Ho ditolak, artinya hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol Priyatno, 2012: 74 . Apabila data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal, karena analisis akhir menggunakan uji nonparametris yaitu dengan U Mannn Whitney, menggunakan menu Analyze- Noparametis Tests – Legacy Dialogs – 2 Independent Sample . Untuk mengetahui apakah Ha dan Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp, Sig 2-tailed. Menurut Priyatno 2012: 202, ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka Ho diterima. 85

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan dan pembahasan merupakan bab keempat dalam penelitian. Bagian ini membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dan pembahasannya. Hasil penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pembelajaran dikedua kelas, analisis deskripsi, dan statistik data hasil penelitian. Sementara itu, pembahasan dalam bagian ini berisi uraian tentang analisis data hasil penelitian. Penjelasan selengkapnya yaitu sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang terdiri dari analisis deskripsi data hasil penelitian, uji prasyarat analisis data pretest, dan uji prasyarat analisis data posttest.

4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 01 Wonopringgo pada tanggal 30 Maret sampai dengan 11 April 2016. Sampel yang digunakan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas IV A SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dan sampel yang digunakan sebagai kelas kontrol yaitu kelas IV B SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini dimulai dengan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan di kelas kontrol sebanyak dua pertemuan. Kegiatan pembelajaran 86 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret sampai 11 April 2016. Pada kelas eksperimen, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model problem posing. Sedangkan pada kelas kontrol, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model konvensional. Pada pertemuan pertama pembelajaran, alokasi waktu yang digunakan yaitu tiga jam pelajaran 3 x 35 menit dan pertemuan kedua pembelajaran, alokasi waktu yang digunakan yaitu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Hal tersebut disesuaikan dengan alokasi waktu yang terdapat dalam silabus dan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran sebanyak dua pertemuan, peneliti memberikan soal posttest kepada siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.1.1 Kelas Eksperimen

Pada kelas eksperimen, kegiatan diawali dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model problem posing sebanyak dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2016 dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran 3 x 35 menit dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 4 April 2016 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran 2 x 35 menit. Penelitian diakhiri dengan pemberian soal posttest pada hari Selasa, 5 April 2016 pukul 09.00 sampai dengan 09.35. 4.1.1.1.1 Pertemuan Pertama 87 Pada kelas eksperimen, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2016 pukul 07.15 sampai dengan 09.00 3 jam pelajaran. Materi yang diajarkan yaitu materi pecahan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi guru membuka pelajaran dengan berdoa dan memberi salam, pengkondisian kelas, presensi kelas dan menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran. Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru menunjukkan roda pecahan dan melakukan tanya jawab dengan siswa. Selanjutnya siswa diminta menyebutkan nilai pecahan pada bagian roda pecahan yang ditunjukkan oleh guru. Kemudian guru mengingatkan kembali mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan contoh, secara bersama, siswa dan guru menyelesaikan operasi hitung pecahan tersebut. Selanjutkan guru menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan. Pada kegiatan elaborasi, siswa melakukan diskusi untuk membuat atau menyusun soal berdasarkan informasi atau situasi yang diberikan guru, menukarkan soal yang telah dibuat dengan kelompok lain, kemudian menyelesaikan soal yang telah dibuat secara berkelompok. Kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pada kegiatan konfirmasi, guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan pelajaran, pemberian reward, melakukan tes formatif, dan penutup. 4.1.1.1.2 Pertemuan Kedua

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POSISI BULAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PROYONANGGAN 01 BATANG

0 0 82