43 Dari pendapat tersebut Ompusunggu 2014 menyimpulkan bahwa langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan problem posing adalah sebagai berikut.
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. 2 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan pengelompokan
dilakukan secara heterogen. 3 Guru memberitahu kepada siswa bahwa siswa akan membuat soal yang
berkaiatan dengan materi yang disajikan. 4 Guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
problem posing. 5 Guru memberikan contoh tentang cara membuat soal dari materi yang telah
disajikan. 6 Guru meminta masing-masing siswa untuk membuat soal dari materi yang
telah disajikan. 7 Guru mengumpulkan soal yang telah dibuat siswa dan membagikannya
secara acak. 8 Masing-masing kelompok menyelesaikan soal kemudian menuliskan satu
atau dua soal yang tidak dapat diselesaikan dan ditukarkan pada kelompok lain.
9 Masing-masing kelompok berdiskusi mencari hasil penyelesaian. 10 Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil kelompok mereka masing-
masing sesuai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan guru memberikan penghargaan kepada siswa.
44
2.1.11.4 Tujuan dan Manfaat Problem Posing
Menurut pendapat beberapa ahli, yang dikutip oleh Tatag dalam Thobroni 2015: 286 mengatakan bahwa model pengajuan soal problem posing dapat:
1 Membantu siswa dalam mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap pelajaran sebab ide-ide siswa dicobakan untuk memahami masalah yang
sedang dikerjakan dan dapat meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah.
2 Membentuk siswa bersikap kritis dan kreatif. 3 Mempromosikan semangat inkuiri dan membentuk pikiran yang
berkembang dan fleksibel. 4 Mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.
5 Mempertinggi kemampuan pemecahan masalah sebab pengajuan soal memberi penguatan-penguatan dan memperkaya konsep-konsep dasar.
6 Menghilangkan kesan keseraman dan kekunoan dalam belajar. 7 Memudahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran.
8 Memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. 9 Membantu memusatkan perhatian pada pelajaran.
10 Mendorong siswa lebih banyak membaca materi pelajaran.
2.1.11.5 Kelebihan dan Kelemahan Model Problem Posing
Menurut Thobroni 2015: 287 ada beberapa kelebihan dan kelemahan penggunaan model problem posing, diantaranya sebagai berikut.
1 Kelebihan: a Mendidik murid berfikir kritis.
45 b Siswa aktif dalam pembelajaran.
c Belajar menganalisis suatu masalah. d Mendidik anak percaya pada diri sendiri.
2 Kelemahan: a Memerlukan waktu yang cukup banyak.
b Tidak bisa digunakan di kelas-kelas rendah. c Tidak semua murid terampil bertanya.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Pada kajian empiris ini, peneliti membahas penelitian yang sebelumnya dilaksanakan mengenai penggunaan model pembelajaran problem posing.
Penelitian-penelitian tersebut antara lain: 1 Penelitian yang dilakukan oleh Rosli, Roslinda, dkk 2014 The National
University of Ma laysia yang berjudul “ Pengaruh Problem Posing Terhadap
Belajar Matematika Siswa: Penelitian Meta Analisis”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan bermakna pada penerapan pendekatan problem posing terhadap pengajaran dan pembelajaran
matematika. Penerapan problem posing memberikan manfaat yang cukup besar untuk meingkatkan: a prestasi belajar matematika, b kemampuan
memecahkan masalah, c kemampuan untuk mengajukan masalah, dan d sikap terhadap matematika di semua tingkatan.
2 Penelitian yang dilakukan oleh Arikan 2015 Yildiz Technical University dengan penelitiannya
yang berjudul “Sebuah Investigasi Kemampuan
46 Problem Posing Siswa Kelas VIII Sampel Turki. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan problem posing tetapi dapat dipengaruhi
faktor lain yaitu motivasi, dan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dapat menerapkan problem posing dikarenakan melalui problem
posing siswa dapat berpikir kreatif dan kritis. 3 Penelitian tindakan kelas oleh Fikhusnina 2014 dari IAIN Walisongo
Semarang yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Melalui Model Problem
Posing di kelas 5 MI An-Nur Penggaron Kidul Pedurungan Semarang Tahun Pelajaran 20142015”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika melalui model problem posing telah mampu meningkatkan aktivitas, pemahaman konsep matematika dan prestasi siswa
kelas 5 MI An-Nur pada materi pembelajaran operasi hitung campur bilangan bulat.
4 Penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Puspitasari 2014 dari IAIN Tulungagung yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kampak Trenggalek Semester Genap Tahun
Pelajaran 20132014”. Hasil belajar menunjukkan bahwa ada pengaruh
model pembelajaran problem posing terhadap hasil belajar matematika materi himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kampak, Trenggalek
semester genap tahun pelajaran 20132014.