Problem Posing Secara Kelompok

42 Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang; 4 Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan soal. Sedangkan menurut Abdusakir 2009 dalam Omppusunggu 2014, dalam pelaksanaan pendekatan problem posing dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1 Penyadaran masalah Pada awal pengajaran berusaha agar siswa sadar adanya suatu masalah. Hal ini ditempuh dengan jalan: mengemukakan beberapa fakta yang menonjol sebagai gejala dari suatu masalah, memanfaatkan berita-berita, dan pengumpulan pendapat siswa. 2 Analisa masalah Kalau siswa sudah sadar akan adanya masalah maka ia dapat diajak untuk menelaah masalah itu lebih lanjut yang perlu diperhatikan ialah aspek-aspek masalah, latar belakang, sebab pelaku dan ruang serta waktu sekitar masalah. 3 Perumusan masalah Sesudah masalah dianalisa dan dirumuskan mulailah siswa dirangsang untuk mencari pemecahan yang sebaik-baiknya. Tiap pemecahan ini berlangsung akan muncul cara yang mana yang paling tepat, kekuatan, kelemahan, serta kemungkinan penyelesaiannya. 4 Perumusan pemecahan masalah Sesudah pemecahan masalah, siswa dapat merumuskan secara singkat cara pemecahan yang dipilih itu. 43 Dari pendapat tersebut Ompusunggu 2014 menyimpulkan bahwa langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan problem posing adalah sebagai berikut. 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. 2 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan pengelompokan dilakukan secara heterogen. 3 Guru memberitahu kepada siswa bahwa siswa akan membuat soal yang berkaiatan dengan materi yang disajikan. 4 Guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing. 5 Guru memberikan contoh tentang cara membuat soal dari materi yang telah disajikan. 6 Guru meminta masing-masing siswa untuk membuat soal dari materi yang telah disajikan. 7 Guru mengumpulkan soal yang telah dibuat siswa dan membagikannya secara acak. 8 Masing-masing kelompok menyelesaikan soal kemudian menuliskan satu atau dua soal yang tidak dapat diselesaikan dan ditukarkan pada kelompok lain. 9 Masing-masing kelompok berdiskusi mencari hasil penyelesaian. 10 Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil kelompok mereka masing- masing sesuai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan guru memberikan penghargaan kepada siswa.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POSISI BULAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PROYONANGGAN 01 BATANG

0 0 82