Definisi Operasional METODE PENELITIAN

61

3.5 Populasi dan Sampel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut.

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013: 119. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah 42 siswa, yaitu kelas pararel IV A sejumlah 21 siswa dan kelas IV B sejumlah 21 siswa. Penentuan populasi ini dikarenakan sekolah tersebut memiliki kelas pararel sehingga diharapkan karakteristik pembelajaran dan kemampuan awal akademik siswa sebanding dan tidak memiliki perbandingan yang signifikan karena berasal dari lingkungan yang sama.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013: 120. Sampel dilakukan apabila populasi terlalu besar dan terdapat berbagai keterbatasan. Sampel yang diambil dari suatu populasi harus representatif supaya dapat digunakan pada populasi tersebut. Oleh karena itu, dalam mengambil sampel harus melalui teknik samping. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus Sugiono, 2013: 62 126. Menurut Musfiqon 2012: 91 “Jika jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti semuanya”. Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan seluruh siswa kelas IV SD Negeri 01 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan sebagai sampel penelitian.

3.6 Data penelitian

Sumber data dibutuhkan dalam penelitian untuk menganalisis keberhasilan penelitian. Data hasil penelitian yang dimaksud yaitu data hasil tes awal, hasil belajar siswa kelas IV pada materi pecahan, dan daftar nama siswa kelas IV di kelas eksperimen dan kontrol, serta hasil pengamatan model pembelajaran.

3.6.1 Data Tes Awal

Data nilai tes awal ini digunakan sebagai dasar penentuan kemampuan awal siswa pada kedua kelompok. Kemampuan awal yang relatif sama antara kelas eksperimen dan kontrol merupakan salah satu syarat dilaksanakan penelitian eksperimen. Data tes awal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data nilai pretest siswa pada materi pecahan.

3.6.2 Hasil Belajar Siswa kelas IV pada Materi Pecahan

Data hasil belajar siswa pada materi pecahan digunakan sebagai dasar untuk melihat seberapa jauh pemahaman siswa mengenai materi pecahan. Selain itu, data tersebut digunakan untuk mengetahui keefektifan model yang digunakan, yakni model problem posing di kelas eksperimen dan model konvensional di kelas kontrol. Setelah itu, hasil belajar dari kedua kelompok tersebut 63 dibandingkan untuk mengetahui keefektifan suatu model. Perbandingan kedua kelompok tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis.

3.6.3 Hasil Aktivitas Siswa

Data hasil aktivitas belajar siswa pada materi pecahan digunakan untuk melihat tingkat keaktifan siswa pada penerapan model problem posing. Terdapat lembar observasi siswa untuk menilai keaktifan siswa selama proses pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup. Selanjutnya hasil aktvitas tersebut dibandingkan. Hasil aktivitas tersebut akan dikaitkan dengan hasil belajar siswa.

3.6.4 Hasil Pengamatan Model Pembelajaran

Pengamatan model pembelajaran diamati selama proses pembelajaran matematika materi pecahan di kedua kelas, yakni kelas eksperimen dan kontrol. Data pengamatan model pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kegiatan belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan model problem posing dan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.

3.6.5 Daftar Nama Siswa

Dalam penelitian ini dibutuhkan daftar nama siswa, baik di kelompok eksperimen maupun di kelompok kontrol. Daftar nama siswa juga digunakan untuk mengetahui populasi dan sampel penelitian.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POSISI BULAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PROYONANGGAN 01 BATANG

0 0 82