Pengertian Pecahan Pecahan Senilai

34 bilangan bulat. Kemampuan penguasaan pecahan senilai lebih ditekankan terutama dalam pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama. 3 Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama Pembelajaran yang sering dilakukan guru dalam penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama adalah dengan cara menyamakan penyebut kedua pecahan tersebut tanpa melalui proses atau media peraga. Siswa dipaksa untuk menerima penjelasan guru, tanpa membuktikan atau membangun sendiri dalam pikirannya. Hal ini terjadi karena guru sering kali mengalami kesulitan dalam mencari media peraga yang efektif. Selain itu, kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa harus disiapkan terlebih dahulu, yaitu penguasaan pecahan senilai dan penjumlahan pecahan berpenyebut sama. 4 Pengurangan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama Selama ini pembelajaran yang sering dilakukan guru dalam hal pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama tidak jauh berbeda dengan pembelajaran penjumlahan pecahan perpenyebut tidak sama, yaitu dengan cara menyamakan penyebut kedua pecahan tanpa proses atau penggunaan media peraga. Siswa dipaksa untuk menerima penjelasan guru tanpa membuktikan atau membangun sendiri dalam pikirannya. Hal ini terjadi karena guru sering kali mengalami kesulitan dalam mencari media yang efektif.

2.1.10 Model Pembelajaran

Mills dalam Suprijono 2013: 45 berpendapat bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model merupakan 35 intepretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model pembelajaran, seperti dikemukakan oleh Joyce 1992 dalam Hamruni 2015: 5 adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukkan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Menurut Soekamto dalam Hamruni 2015: 6 model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual perencanaan pembelajaran yang berisi prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar sehingga dapat menyajikan suatu pola pembelajaran tertentu yang terencana untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.11 Model Pembelajaran Problem Posing

Huda 2014: 276 Problem Posing merupakan istilah yang pertama kali dikembangkan oleh ahli pendidikan asal Brasil, Paulo Freire dalam bukunya Pedagogy of the Oppresed 1970. Problem-Posing Learning PPL merunjuk pada strategi pembelajaran yang menekankan pemikiran kritis demi tujuan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POSISI BULAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PROYONANGGAN 01 BATANG

0 0 82